25.4 C
Jakarta

Tidak Salah Anjing Masuk Masjid

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanTidak Salah Anjing Masuk Masjid
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Netizen kembali dihadapkan pada berita viral akhir-akhir ini. Ada seorang ibu masuk masjid sembari membawa anjing. Saat datang marah-marah kepada jamaah yang ibadah di sana, si ibu membiarkan anjing itu berjalan dan berlari di tempat ibadah orang Islam itu.

Orang pada berdatangan dan ada yang mengemukakan opini yang menyudutkan ibu tersebut. Ada pula yang mempersoalkan najis anjing. Beberapa persoalan ini penting untuk diketengahkan agar dicarikan titik temu.

Pada dasarnya kasus anjing masuk masjid dapat dibedakan menjadi dua medan: Pertama, ibu yang membawa anjing. Kedua, anjing yang dibawa oleh pemiliknya.

Dua sisi tersebut memiliki konklusi yang berbeda. Pada bagian yang pertama, ibu yang bawa anjing dan marah-marah di dalam masjid adalah sikap yang kurang benar. Agama Islam menyebutnya belum saleh. Karena, menghormati tempat ibadah semua agama adalah suatu keharusan. Bentuk penghormatan ini adalah sikap toleransi antar agama.

Mengganggu tempat ibadah agama apapun adalah sebuah larangan yang disebutkan dalam firman Allah: Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. (Qs. al-Hajj/22: 40)

BACA JUGA  Hindari Golput dan Gunakan Suaramu dengan Bijak

Sikap ibu yang mengganggu suasana masjid adalah sikap yang amoral. Agama apapun tidak mengajarkan sikap begitu. Biasanya orang yang mengganggu tempat ibadah adalah terorisme. Bisa jadi ibu tersebut terjangkit cara berpikir teroris. Bisa jadi dia ada gangguan jwa.

Sementara, bagian kedua, anjing yang dibawa oleh ibu jelas tidak bermasalah. Karena, anjing adalah hewan yang tidak berakal. Anjing tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Nah, yang perlu ditindak adalah pemilik anjing yang tidak mengendalikan anjingnya dengan benar. Anjingnya jangan dipermasalahkan. Soal najis anjing, ulama berbeda pendapat. Intinya, kita tetap menjaga toleransi antar sesama manusia, kendati agamanya berbeda.

Hormati tempat ibadah orang lain, agar dirimu dihormati orang lain. Tuhan tidak tidur. Segala yang baik akan dibalas dengan kebaikan pula. Sebaliknya, segala yang buruk akan dibalas dengan keburukan pula. Jangan lagi bedakan orang lain karena perbedaan agama. Tapi, bedakan orang lain karena kesalehannya.[] Shallallah ala Muhammad.

[zombify_post]

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru