31.1 C
Jakarta
Array

Terusir dari Suriah, ISIS Deklarasikan Kekhalifahan di Kongo

Artikel Trending

Terusir dari Suriah, ISIS Deklarasikan Kekhalifahan di Kongo
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kango – Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim telah melancarkan serangan yang pertama kali di kota Bovota, Kongo, Afrika, pada Kamis (18/4) waktu setempat. Dalam serangan tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah seorang warga sipil dan dua tentara pengamanan gedung Kongres Kongo.

Seperti dikutip Reuters, Jumat (19/4), ISIS juga mendeklarasikan kekhalifahannya di Provinsi Tengah Afrika, Kongo, usai serangan itu. Kendati demikian, sulit memverifikasi klaim ISIS yang diunggah di situs resmi mereka, Amaq. Karena saat ini ada puluhan kelompok pemberontak dan kelompok ekstremis yang beroperasi di wilayah timur Kongo.

Pemimpin masyarakat sipil setempat David Moaze mengatakan, berdasarkan keterangan saksi mata yang ada, serangan itu diduga dilakukan oleh Pasukan Aliansi Demokrasi (ADF). ADF merupakan kelompok garis keras yang disinyalir memiliki hubungan dengan ISIS.

Sebuah laporan dari kelompok peneliti Universitas New York di Kongo dan Yayasan Bridgeway membeberkan, pada November 2018 lalu ADF telah menerima uang dari seorang donatur yang terkait dengan ISIS. Sesuai dengan hasil laporan tersebut, ada keterkaitan antara satu kelompok pemberontak dan kelompok militan di wilayah Afrika dan sekitarnya.

Lembaga-lembaga anti-teroris dan otoritas Kongo menyebut ADF sebagai dalang di balik serangkaian serangan yang terjadi selama dua tahun terakhir di wilayah timur Kongo. Meski demikian, belum ada bukti yang valid kalau serangan-serangan itu dilakukan ADF.

Akhir bulan lalu, 23 Maret 2019, Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang disokong Amerika Serikat (AS) mengatakan, kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berhasil dikalahkan secara total. Pernyataan itu dikeluarkan menyusul benteng pertahanan terakhir ISIS di Baghouz, Suriah, telah berhasil ditaklukkan.

“Pasukan Demokrat Suriah mengumumkan penghapusan total apa yang disebut kekhalifahan dan 100 persen kekalahan teritorial Isis (kelompok ISIS),” kata Juru Bicara SDF Mustafa Bali, dalam, dikutip BBC.

Meski kehilangan wilayah kekuasaan, kelompok ISIS dianggap masih menjadi ancaman keamanan dunia. Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa ada sekitar 15 ribu hingga 20 ribu pendukung ISIS yang bersenjata. Sebagian besar mereka kini menjadi ‘sel-sel yang tertidur’. Bisa saja mereka nanti membangun kekuatan kembali dan melakukan aksi-aksi teror di wilayah tersebut maupun di negara-negara lainnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru