28.2 C
Jakarta

Teroris Tasikmalaya Terafiliasi Jamaah Islamiyah Nonstruktur

Artikel Trending

AkhbarTeroris Tasikmalaya Terafiliasi Jamaah Islamiyah Nonstruktur
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tasikmalaya-Mabes Polri merilis penangkapan pelaku teror di Tasikmalaya, Jawa Barat yang telah ditangkap sejak 12 Mei 2020 lalu. Dia diyakini polisi sebagai jaringan Jamaah Islamiyah (JI) nonstruktur yang dibongkar Densus/88 belakangan ini.

Menurut Kabag Penum Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Densus telah melakukan pengembangan dan pemeriksaan terhadap tersangka berinisial MR (45) itu. “Kita telah melakukan penggeledahan pada Jumat, 15 Mei 2020 pukul 20.00 WIB di CK Futsal, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kampung Cicariang, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya,” kata Ahmad melalui saluran medsos Polri, Senin (18/5/2020).

Tempat tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan barang milik MR. Penggeledahan disaksikan Ketua RT, RW, lurah setempat serta menantu dari pemilik CK Futsal. Hasil penggeledahan dan barang bukti saat ini diamankan di Mapolres Tasikmalaya Kota.

Barang bukti tersebut berupa tiga buah tenda dome, sebuah flysheet, dua buah sleepingbag, 1 buah remote, 2 nesting, lembaran peta fotografi, 10 buah kompas, 9 buah kompor gas kecil, 2 buah senter, 2 buah haedlamp, dan 2 buah lampu tenda (lampu darurat).

Lalu ada 5 buah busur (penggaris peta), 28 buah golok, 5 helai tali webbing dan 1 buah matras. Barang bukti ini diduga kuat terkait aktivitas latihan para militer yang mereka gelar (iddad).

Antek Teroris Jamaah Islamiyah yang Diburu Densus

Namun Ahmad tidak menjelaskan lebih lanjut terkait jarimgan MR dan apakah mereka sudah punya plot teror. Lalu siapa MR? “Pelaku masih terkait dengan JI nonstruktur yang kemarin kita ungkap,” kata seseorang yang mengetahui kasus ini pada media MR juga diketahui lulusan sebuah pondok pesantren di Jawa Tengah yang di masa lalu terkait erat dengan sejumlah tokoh Jamaah Islamiyah.

Seperti diberitakan kelompok teroris Jamaah Islamiyah termonitor aktif kembali meski tidak lagi menggunakan bendera Jamaah Islamiyah. Tapi para anggota Jamaah Islamiyah yang keluar dari struktur itu tetap menggunakan strategi Jamaah Islamiyah.

BACA JUGA  Pengamat Terorisme Ingatkan Pemerintah Perlu Waspada Kamuflase HTI

Jamaah Islamiyah yang diperkuat eks jihadis lulusan Akademi Para Militer di Afghanistan adalah kelompok yang bertanggung jawab dalam aksi bom Bali 2002 dan bom kembar Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta pada 2019.

Sejak itu gerakan kelompok ini relatif senyap namun ternyata kelompok ini tidak pernah mati, termasuk
Neo JI, dan selalu beradaptasi dengan zaman dengan tujuan akhir membangun khilafah. Neo JI yang dimaksud adalah kelompok lanjutan dari JI yang saat itu dipimpin oleh Para Wijayanto. Para yang buron sejak 2003 itu akhirnya ditangkap Densus pada 2019 di Bekasi.

Saat itu terungkap mereka punya kemampuan finansial mumpuni. Strategi mereka antara lain membuat tamkin atau penguasaan wilayah di beberapa wilayah yang diperkuat karena dia sudah membentuk organisasi yang lebih modern.

Dalam organ ini juga ada penyandang atau pencari dana yang memiliki basis ekonomi. Mereka juga melakukan rekrutmen lebih tertutup. Hasil rekrutmen dilatih dan diberikan kesempatan ke luar negeri mengikuti praktik perang di Suriah maupun Irak.

Salah satu lanjutan dari jaringan ini adalah AH yang dibekuk di sebuah ekspedisi di Jalan Kunti, Sidotopo, Surabaya, saat hendak mengirim senjata April lalu. AH terpapar dan tertular paham terorisme ketika dia menjalani hukuman di Lapas Madura.

Dia diketahui membeli senjata organik itu seharga Rp 200 juta dari seorang oknum di Malang. Senjata dan amunisi mematikan itu hendak dikirim ke sebuah kota di Pulau Jawa.

Senjata itu diniatkan untuk i’dad atau melakukan persiapan sebelum kelak melangkah ke aksi teror. Dana ratusan juta yang dikuasai AH inilah yang dicurigai dari kelompok teror JI nonstruktur yang kini aktif kembali itu.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru