26.7 C
Jakarta
Array

Teroris Ali Klora Rekrut Simpatisan Kader Baru

Artikel Trending

Teroris Ali Klora Rekrut Simpatisan Kader Baru
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Sulawesi – Polisi menyebut kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Klora mencoba merekrut simpatisan saat turun Gunung Biru, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Mereka menjalin jaringan komunikasi dengan rakyat.

“Mereka mengaktifkan pola-pola komunikasi mereka itu untuk menarik para pendukung atau simpatisan yang memiliki satu ideologi, satu misi,” ucap KaroPenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu, 14 September 2019.

Dedi menuturkan simpatisan tak harus bergabung. Mereka yang belum siap masuk kelompok itu, bisa memberi bantuan logistik. Sehingga sembilan anggota Ali itu tetap mampu bertahan di gunung.

Satgas Tinombala, kata Dedi, masih memburu kelompok MIT tersebut. Waktu operasi penangkapan bisa diperpanjang hingga Desember 2019. “Tiga bulan pertama ini sudah dievaluasi, kalau perlu diperpanjang, ya diperpanjang lagi sampai tiga bulan kedua, bulan Desember,” ujar Jenderal Bintang Satu itu.

Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Klora sejatinya telah diultimatum untuk menyerahkan diri sejak Januari 2019. Tim gabungan TNI dan Polri mengancam bertindak tegas bila mereka tak juga menyerahkan diri

Satgas Tinombala telah menyebarkan pamflet atau foto agar kelompok Ali Klora menyerahkan diri ke kepolisian. Aparat juga meminta masyarakat memberitahukan jika menemukan anggota teroris dari kelompok Ali Klora.

Saat ini, posisi kelompok teror di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, itu kian terpojok. Kelompok Ali Klora kini terpecah menjadi dua. Kelompok pertama terdiri dari enam orang, sedangkan kelompok kedua terdiri dari empat orang.

Anggota MIT bertahan hidup dengan meminta perbekalan ke masyarakat. Lantaran diancam dengan senjata api, masyarakat memberikan yang diminta kelompok MIT. Sisa senjata yang dimiliki kelompok ini hanya berjenis revolver sebanyak dua pucuk dan satu senjata laras panjang. Pergerakan kelompok MIT terus dimonitor oleh Satgas Tinombala.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru