Harakatuna.com. Mogadishu. Seorang jurnalis Somalia tewas terkena bom saat sedang bersama anaknya. Ini merupakan pembunuhan kali kelima di kalangan jurnalis Somalia sepanjang 2017.
Mohamed Ibrahim Gadow, jurnalis kantor berita Kalsan TV, diketahui sedang beristirahat sejenak dari pekerjaan bersama anaknya. Dia keluar dari rumahnya pada Senin 11 Desember 2017 sore, dan bom di dalam mobilnya meledakkan.
Korban meninggal dinia setelah sempat dirawat di rumah sakit. “Dia adalah jurnalis profesional yang mendedikasikan hidupnya bekerja untuk publik,” kata seorang saudaranya, Mohamed Abdirahman, seperti dikutip AFP.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan. Jurnalis sering menjadi target di tengah perselisihan sejumlah kelompok bersenjata di Somalia.
“Bahan peledak dipasang di bawah kursi pengemudi,” ujar polisi setempat, Ibrahim Mohamed.
Somalia adalah salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis. Menurut data Komite Perlindungan Jurnalis, sebanyak 45 wartawan urnalis di Somalia tewas antara 2007 dan 2015.
Mohamed Ibrahim, kepala Serikat Nasional Jurnalis Somalia, menyebut ledakan bom tersebut sebagai “pembunuhan tak masuk akal.”