29.1 C
Jakarta

Terbukanya Kesempatan Menulis

Artikel Trending

KhazanahLiterasiTerbukanya Kesempatan Menulis
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Sehebat apapun seorang penulis yang menuliskan karya terbaiknya takkan mungkin bisa dibaca orang ketika hasil tulisannya tak memiliki media untuk menyebarkannya. Kecuali mungkin hanya kesempatan menulis diary, yang sekadar dibaca diri sendiri. Namun begitu, eksistensi  seorang penulis dalam hal ini takkan  teruji sebab karyanya tak mungkin mendapat penilaian. Sungguh akan berbeda dengan penulis yang karyanya banyak bertebaran di mana-mana, baik melalui media cetak termasuk mungkin dibukukan maupun melalui media online. Maka karya-karyanya tentunya memiliki nilai tersendiri karena telah banyak orang yang membacanya.

Karenanya,mampu menyebarkan tulisannya dan dibaca banyak orang bisa dianggap sebagai proses berbagi pengetahuan,dalam arti kata tulisan yang ditulis bisa menjadi ajang berbagi manfaat dengan pembaca. Penulis takkan pernah tahu siapa yang menjadi pembacanya kecuali mungkin orang-orang yang dikenal penulis. Namun lebih dari itu banyak pula pembaca yang tak dikenal penulis sudah  pasti membaca tulisan yang ditulis oleh seorang penulis. Karenanya walaupun takkan pernah mengenal pembacanya tetapi ketahuilah tulisan itu mungkin telah dibaca banyak orang jika dimuat di media massa.

Saat ini berbeda dengan dulu, di mana penulis untuk menyebarkan tulisannya haruslah mengirim ke media cetak dan mesti mengontrol ke media cetak bersangkutan dengan membeli surat kabar tersebut atau nongkrong di lapak-lapak  koran yang ada. Di era digital seperti sekarang ini justeru penulis sangat dimudahkan karena banyak bermunculan media-media online. Mengerjakan tulisan di rumah dan mengirimkannya maka akan mudah mengontrolnya dimuat atau tidaknya karena bisa dilihat dari laptop miliknya. Jadi bagi seorang penulis hal ini menunjukkan kesempatan yang sangat terbuka untuk menyebarkan tulisannya melalui media online.

Seorang Helvi Tiana Rosa menyemangati adiknya Asma Nadia untuk menulis agar dibaca oleh masyarakat luas.” Dek, kita butuh banyak penulis perempuan yang menulis dengan semangat mencerahkan”. Menurut dia, saat itu dunia kepenulisan didominasi pengarang lelaki, sementara pengarang perempuan yang ada tak semua memiliki misi menulis untuk menyebar kebaikan. (Satu Pena, 2020).

Kesempatan Menulis demi Kemaslahatan

Tentu saja ini dapat menjadi bukti jika kesempatan menulis adalah hal yang berguna bagi siapa saja karena di dalamnya banyak kebaikan. Yang artinya, sebagai penulis yang baik, tentu saja dia akan menuliskan apa yang dibutuhkan masyarakat dan mengarahkannya kepada kebaikan bagi masyarakat itu sendiri serta bukan sekadar menuliskan hal sensasi apalagi penuh kecaman dan menyebarkan berita bohong.

Maka perlu diingat pula, ketika kita punya kesempatan menulis, haruslah bertujuan yang penuh kemaslahatan bukan untuk menghasilkan sesuatu yang banyak kemudaratannya. Karena menulis adalah bagian dari proses berkarya maka karya yang baik hanya akan dihasilkan dari para penulis yang memiliki motivasi kebaikan di dalam hidupnya.

Sehingga dengan banyak bermunculan media-media online yang bisa diakses bahkan sangat mudah untuk dikirimi tulisan dengan beragam rubrik, memang menjadi bukti jika saat  ini banyak sekali kemudahan bagi para penulis untuk menyebarkan tulisannya. Tinggal bagaimana penulis sendiri mengasah kemampuan menulisnya dan percaya diri untuk mengirimkannya.

BACA JUGA  Membangkitkan Api Kreativitas Literasi, Ini Tipsya

Bahkan  penulis banyak melihat rekan penulis ada yang produktif dan punya banyak kesempatan menulis sehingga karya-karyanya banyak bertebaran di berbagai media online dan itu menandakan jika yang bersangkutan mampu membaca peluang hingga ia mampu memanfaatkan media yang bersangkutan untuk mempublikasikan tulisan yang dibuatnya.

Bahkan media-media online yang bermunculan saat ini, karena mungkin tak memiliki banyak SDM di dalam pengelolaan media yang bersangkutan atau butuh tulisan dari pembaca, maka tak heran jika kemudian media-media tersebut menawarkan penulis dari luar agar bisa mengisi rubrik-rubrik yang tersedia dalam media itu dengan honor yang telah disediakan bahkan ada yang tidak berhonor pula.

Artinya, hal ini menjadi kesempatan para penulis dari latar belakang yang berbeda  untuk mengisinya. Jika demikian adanya maka semakin terbuka peluang bagi penulis untuk terus berkarya. Jadi melihat kondisi ini maka kesempatan menulis dapat dijadikan hobi juga sebagai  profesi yang dapat menghasilkan uang. Pilihan dikembalikan kepada penulis itu sendiri.

Memilih Media

Tentu saja, diakui tidak  bagi seorang penulis rupanya  butuh penyaluran dari tulisan yang telah dihasilkannya. Seorang penulis yang mampu membaca peluang maka akan termotivasi untuk terus berkarya setiap hari karena ada saluran untuk menyalurkan tulisannya tersebut. Media-media online kini menjadi alternatif untuk artikel, feature, opini, esai, dan sebagainya  agar bisa dimuat dan dibaca banyak orang.

Kemudahan ini tentunya menjadi wujud dari pengelola media untuk mengajak penulis berkontribusi untuk kebaikan itu sendiri serta mempublikasikan tulisannya di dalam menyebarkan pemikiran-pemikirannya kepada khalayak pembaca agar apa yang ditulisnya bisa memberikan manfaat.

Dalam hal ini tinggal penulis itu sendiri yang memilih apa yang hendak ditulisnya sesuai kemampuan yang dimilikinya dan akan dikirimkan ke media online mana yang tentu saja bisa memuat tulisan itu  dimuat. Memang kita pun tak bisa memungkiri banyak pula media online yang mengutamakan bobot dan kualitas tulisan demi menjaga kredibilitas dan gengsi dari media tersebut sehingga standar penulisan serta seleksi pun dilakukan secara ketat.

Namun begitu ada pula media online yang menerapkan standar normal dengan kriteria kepenulisan yang dibuat sederhana tetapi dengan aturan yang ketat. Jelas dimuat di media online ternama memiliki gengsi tersendiri namun jika hal itu sulit diwujudkan maka media online yang memungkinkan dapat memuat tulisan maka itu yang terlebih dahulu harus dikirimi.

Intinya, saat ini begitu banyak media online yang membuka diri untuk dikirimi tulisan dari penulis luar. Di sini banyak sekali manfaatnya karena membuka banyaknya bermunculannya penulis baru karena termotivasi untuk bias menulis. Dengan  banyaknya penulis maka memungkinkan akar semakin mudah bagi para penulis untuk mengirimkan tulisannya ke media online yang ada dan disanalah penulis tersebut akan berkembang karena dengan dimuat tulisannya itu maka akan memotivasi dirinya untuk terus menulis dan menulis karena dengan begitu semakin terbuka peluangnya untuk memiliki kesempatan menulis lagi.***

Deffy Ruspiyandy
Deffy Ruspiyandyhttps://www.www.harakatuna.com/
Penulis artikel di berbagai media massa cetak dan online, Penulis ide cerita di beberapa TV Swasta, bermukim di Bandung.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru