Harakaruna.com. Tel Aviv – Seorang tentara cadangan Israel, yang bertugas bersama pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza, mengakui beberapa kejahatan perang yang dilakukan oleh militer pendudukan di wilayah yang dikepung itu. Tentara itu, yang diidentifikasi bernama Haim Har Zahav, baru-baru ini bertugas di Poros Netzarim, yang saat ini diduduki militer Israel di Jalur Gaza.
Almayadeen pada Sabtu (14/12) merilis bahwa seorang tentara cadangan Israel mengatakan kepada surat kabar Israel Haaretz bahwa dalam satu insiden seorang komandan militer memerintahkan penembakan seorang pria Palestina yang sedang mengibarkan bendera putih. Komandan itu bersikeras menembak pria itu, dengan mengatakan “Saya tidak mengenali bendera putih, tembak saja dia,” meskipun pasukan telah mengatakan bahwa dia tidak menimbulkan ancaman bagi mereka.
Dia mengatakan bahwa militer Israel melakukan kejahatan perang sistematis di Jalur Gaza. Prajurit cadangan itu mengatakan apa yang terjadi di Jalur Gaza tidak dapat dipahami, menambahkan bahwa nyawa warga Palestina di sana “tidak lebih berharga daripada anjing,” karena praktik militer pendudukan.
Ia juga mengungkap tidak ada batasan untuk melepaskan tembakan ke warga Palestina, dan menegaskan tindakan pendudukan tersebut melibatkan penghancuran rumah-rumah, serta penembakan terhadap warga Palestina yang mendekati “batas yang sebenarnya tidak jelas.”
Har Zahav mengatakan pembunuhan warga Palestina dan penghancuran rumah-rumah mereka tidak pandang bulu, dan menegaskan kebijakan semacam itu tidak sesuai dengan tujuan perang Israel.
Ia juga mengkritik pengabaian tujuan perang Israel, seperti pembebasan tawanan, yang menurutnya telah menghilang dari wacana. Ia juga mengecam perang Israel di Gaza, dan mengatakan perang itu tidak pernah dilakukan sebagai perang yang adil pada tahap apa pun.