30.1 C
Jakarta

Teladan Rhoma Irama Menciptakan Lagu “Virus Corona”

Artikel Trending

Milenial IslamTeladan Rhoma Irama Menciptakan Lagu “Virus Corona”
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Menonton vidio yang beredar sebuah Konser Amal dari rumah yang diselenggarakan oleh KompasTV dan Rhoma Irama, legenda dangdut dan Soneta Band membawakan lagu baru mereka berjudul virus corona. [26/04/20]

Lagu virus corona telah Rhoma Irama nyanyikan dengan syahdu, dari bait ke bait ia lantunkan melalui lantunan suara emasnya. Karyanya cukup religius, dan menabur rindu dalam kehidupan qalbu. Menurut apa yang dilansir kompas.com menuturkan bahwa vidio itu ditonton 1 juta kali dalam 3 hari.

Era Pandemi Covid-19 tidak mematahkan semangat produktivitas bang haji (Rhoma Irama) untuk menginspirasi dan menghibur seluruh masyarakat di dunia yang dilanda virus corona. Wabah corona, adalah masalah baru yang merusak kesehatan, dan membuat para pemimpin negara bingung. Entah mengapa?

Belum lagi hujatan dan ujaran kebencian yang menerkam pemerintah di tengah berjuang melawan wabah, muncul tafsir masyarakat awam virus tersebut produk pemerintah. Inilah tuduhan tanpa dasar, dan sungguh dangkalnya keimanan kita tidak percaya bahwa wabah itu musibah datang dari Tuhan.

Lagu virus corona hadir melalui rangkaian kata dan makna yang mendalam, di antara masyarakat kita masih ada yang menganggap virus ini untuk umat Islam sengaja diciptakan agar masjid-masjid pada ditutup. Sebenarnya, apa yang ada di pikiran masyarakat awam hanyalah ego dan berburuk sangka.

Itulah sentimen negatif masyarakat kita, setiap apa-apa yang bermasalah selalu dilarikan kepada pemerintah. Ironisnya, mereka hanya membangun perspektif yang salah. Dan jiwa mereka yang resah gelisah tak akan terobati selama keyakinan masyarakat kita tertutup oleh kebenaran kuasa Tuhan.

Teryata pikiran masyarakat kita terlampau jauh dari pendekatan sifiktik dan spritualitas keagamaan, mereka mudah tidak yakin tentang kebenaran Tuhan yang menciptakan wabah. Tampaknya ada yang bermasalah dengan sikap batin mereka, sehingga tertutupi oleh ego diri dan emosi.

Fakta tentang munculnya virus corona telah menutup mata hati kita semua, peristiwa demi peristiwa tak dimaknai sebagai datangnya musibah atau badai dari kuasa Tuhan. Tetapi, mereka terjerumus kepada paham intoleransi, ekstremisme, dan radikalisme yang memang menampilkan sikap anti pemerintah.

Teladan Agung Rhoma Irama

Dilansir kompas.com Rhoma Irama menitip pesan hikmah di balik lagu virus corona, “Ia menceritakan tentang kesedihan, kegelisahan dan ketakutan umat manusia akan virus yang sudah menyerang hampir seluruh penjuru dunia tersebut.”

Terletak pada bagian lirik pertama:

“Kengerian yang mencekam, melanda segenap alam

Kala makhluk itu datang menyerang dan mematikan

Dia tak terlihat mata, tak bisa diraba

Namun sangat mengerikan, seluruh manusia.”

Begitu lemahnya umat manusia ketika dihadapkan dengan virus yang mematikan ini, benih-benih kerinduan kita taburkan terhadap Tuhan ketika dilanda bencana alam. Tetapi, nalar kita dalam keadaan sadar. Namun, hujatan dan ujaran kebencian masih mereka tuduhkan kepada pemerintah.

Jika kita percaya kepada kebenaran dan kuasa Tuhan, mengapa kita menuduh pemerintah yang menciptakan wabah? Masihkah perlu pintu hidayah dari kuasa Tuhan? Dan perlukah kita pertolongan dan perlindungan Tuhan melalui perantara pemerintah? Kita harus ingat dan merenung diri ketika menjalani isolasi.

BACA JUGA  Ustaz Felix: Simbol Murtad Massal Aktivis Khilafah Menjelang Pemilu 2024

“Hampir di segenap negeri, mereka menutup diri

Isolasi, bersembunyi, ketakutan tak terperi

Hanyalah padamu, Tuhan, kami mohon perlindungan

Dari ancaman bahaya virus yang makin mewabah

Berilah inayah untuk menghentikan”

Rhoma Irama tanpa kita sadari muncul sebagai pahlawan toleransi dan kemanusiaan, berkarya dengan ketulusan hati demi keamanan negeri ini. Senandung lagunya menagih janji-janji umat beragama untuk memperbaiki diri. Oleh karenanya, setiap manusia punya satu pilihan di dunia fana ini, hidup atau mati.

Lagu virus corona menghibur dan menginspirasi seluruh masyarakat dunia. Agar melawan corona tidak dengan cara menanam benci kepada pemerintah, tetapi untuk merenung diri. Sehingga kita perlu mengapresiasi peran pemerintah, karena mendorong penerapan PSBB, relawan, dan tenaga medis berjuang di medan kemanusiaan.

Peran Rhoma Irama dalam cipta lagu tersebut mengajak kita untuk melawan wabah dengan cara bermuhasabah di atas sajadah menghadap Tuhan yang baru-baru kita rindukan. Makna yang tersirat dalam syair-syairnya bagaimana kita tetap bisa bertawakkal dan pasrah diri kepada perlindungan Tuhan.

Hikmah Musibah

Musim musibah telah kita sadari itu ujian dari Tuhan sebagai makhluknya yang lemah dan digdaya, butiran debu berupa mutiara muncul di bulan puasa. Di mana puasa ramadhan mendatangkan banyak nikmat yang kita rasakan dan semata-mata tidak ada yang menandingi kenikmatan tersebut.

Islam memaknai musibah itu adalah bentuk kasih sayang Tuhan kepada hambanya. Ini baru hikmah, sebenarnya, untuk apa kita benci pemerintah. Sedangkan Tuhan sengaja mendatangkan wabah tersebut memang untuk menguji keimanan, dan ketakwaan kita kepada ajaran-ajarannya.

Salah satu obat paling mujarab dan terhindar virus corona hanya bisa melalui peran do’a dan meminum-munuman halal. Misalnya, madu. Sebagaimana pandangan kiai Nasaruddin Umat mengutip hadis tentang perihal madu العسل داء كل دواء . Artinya, “madu mengobati berbagai macam penyakit.”

Dalam konteks ini, hadis perihal madu merupakan inayah dari Tuhan untuk menghentikan dan mencegah wabah. Hal itu terletup dalam lirik lagu virus corona yang diciptakan Rhoma Irama, sebuah tanda nyata bagi kita supaya terhindar dari corona yang makin mewabah dan membuat iman kita lemah.

Tafsir-tafsir wabah corona yang dilarikan kepada ulah pemerintah, bukanlah adanya. Karena itu, Tuhan menguji sejauh mana kesetiaan dan ketaatan kita kepada sang pencipta alam. Pada akhirnya, wabah itu akan hilang dengan sendirinya ketika kita tetap semangat meningkatkan ibadah dari rumah, walau di tengah maraknya musibah. Pesan terakhir ini, semoga dengan harapan dan perjuang kita melawan coronavirus Tuhan berikan inayah untk mencegah berkembangnya wabah. Amin Ya Rabb.

Hasin Abdullah
Hasin Abdullahhttp://www.gagasahukum.hasinabdullah.com
Peneliti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru