26.1 C
Jakarta

Teheran Desak PBB Minta Pertanggungjawaban AS atas Pelecehan Pesawat Penumpang Iran

Artikel Trending

AkhbarInternasionalTeheran Desak PBB Minta Pertanggungjawaban AS atas Pelecehan Pesawat Penumpang Iran
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Teheran – Pemerintah Iran mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meminta pertanggungjawaban AS atas pelecehan terhadap pesawat penumpang Iran oleh dua pesawat tempur AS di Suriah bulan lalu.

Pada surat yang dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres pada Jumat, Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi mengeluh karena Mahan Airlines Airbus A310, yang lepas landas dari Teheran dan menuju ke Beirut pada 23 Juli, secara agresif dan tak terduga dicegat dua jet tempur F-15 AS di wilayah udara Suriah.

“Menanggapi manuver ofensif dan berbahaya pesawat tempur AS dan untuk menyelamatkan nyawa penumpang, pilot harus mengubah ketinggian secara tiba-tiba yang menyebabkan cedera pada penumpang,” tambahnya.

Takht-Ravanchi juga mencatat, sejalan dengan ketentuan Konvensi Penerbangan Sipil Internasional, Organisasi Penerbangan Sipil Republik Islam Iran menghubungi pihak berwenang Suriah dan menyerukan penyelidikan yang cepat dan akurat atas insiden tersebut.

Baca juga.. :

“Jelas bahwa tindakan jet tempur AS adalah pelanggaran mencolok terhadap keamanan penerbangan dan kebebasan penerbangan sipil yang tercermin dalam Konvensi Chicago 1944 tentang Penerbangan Sipil Internasional dan lampirannya yang relevan serta pelanggaran terhadap Konvensi Montreal 1971 untuk Penindasan Tindakan Melanggar Hukum terhadap Keamanan Penerbangan Sipil,” kata Takht-Ravanchi.

BACA JUGA  Tak Puas, Netanyahu Enggan Lakukan Gencatan Senjata

Tuntutan Pertanggungjawaban AS atas Pelecehan Pesawat Penumpang Iran

Ia lebih lanjut menyatakan, keberatan terkuat Iran terhadap pelanggaran hukum internasional ini dan menekankan bahwa negara tersebut akan mengejar masalah tersebut melalui badan internasional yang relevan.

“Ini adalah kewajiban Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menolak tindakan yang melanggar hukum namun bertualang dan meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat atas perilaku yang tidak bertanggung jawab ini,” tambahnya.

Menyusul insiden itu, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan satu F-15 telah melakukan inspeksi visual standar dari pesawat Iran pada “jarak yang aman, sebuah klaim yang ditolak keras oleh Teheran.

Presiden Iran, Hassan Rouhani mengecam manuver ilegal AS sebagai tindakan “terorisme udara”, menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan negara-negara regional untuk membungkam kenakalan berbahaya Washington.

Ia juga merujuk pada jatuhnya pesawat Airbus A300B2 Iran di atas Teluk Persia pada 3 Juli 1988, yang menewaskan 290 orang, mengatakan Amerika memiliki sejarah tindakan semacam itu.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru