25.7 C
Jakarta
Array

Tanpa Pancasila, Intoleransi Akan Semakin Tinggi

Artikel Trending

Tanpa Pancasila, Intoleransi Akan Semakin Tinggi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Seluruh elemen bangsa harus memahami bahwa pancasila bukanlah seperti patung yang tak hidup, yang boleh dipermainkan seenak dan semaunya. Pancasila merupakan ideologi bangsa yang akan selalu hidup dalam sanubari setiap bangsa, yang memiliki implikasi pasti dalam kehidupan tergantung bagaimana memerankannya. Bila secara baik dan maksimal dalam memerankannya, agar memperoleh ketenangan dalam hidup, pancasila harus dijadikan sebagai ruh dalam setiap perangai kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun bila sebaliknya, jangan harap ada sedikit ketenangan yang menyerta dalam jiwa.

Pancasila merupakan satu-satunya ideologi bangsa yang mampu merangkul semua elemen kehidupan, mulai dari suku, agama, ras, antar golongan, dan semacamnya yang hidup di Indonesia. Pancasila bisa menaungi semuanya dalam seluruh butirnya. Para founding father and mother kita, yang berasal dari berbagai kalangan, dengan sangat cerdas mampu merumuskan ide masing-masing dalam satu kesatuan utuh yang bernama pancasila itu, karena melihat Indonesia yang plural dalam segala hal. Oleh karena itu, sangat naif jika ada perseorangan maupun sebagian kelompok yang ingin meluluhlantakkan bangunan pancasila itu demi kepentingan pragmatisnya.

Intoleransi Diminati

Semakin banyaknya kasus intoleransi yang terjadi, memberikan tanda dan sinyal kepada kita semua, bahwa mereka belum memahami arti indahnya keberagaman. Padahal, keberagaman adalah harta yang paling berharga bagi Indonesia, yang tidak dimiliki bangsa lain. Keberagaman inilah yang dari sejak dulu sudah dipahami para pendiri bangsa, sehingga pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia tercipta. Dalam merumuskannya tentu saja melalui perdebatan yang panjang, karena pendirinya berasal dari berbagai kalangan. Mulai tokoh agama, nasionalis, tokoh adat, dan masih banyak lainnya. Semuanya menggunakan kepala dingin dalam adu argumen, demi menghasilkan ideologi yang asli Indonesia.

Untuk menyelam memahaminya, kita sebenarnya tidak butuh jauh-jauh. Cukup merenungi setiap butir pancasila, kata demi kata, apakah ada satu sila saja yang tidak berpihak kepada keberagaman bangsa kita? Jawabannya silahkan pikirkan dan renungkan sendiri. Permasalahan mendasar seperti intoleransi, ketidaksepakatan dengan pancasila, dan lain semacamnya, apalagi yang berhubungan dengan keinginan menggusur pancasila dan menggantinya dengan pandangan lain adalah hasil dari pemahaman yang dangkal terhadap pancasila. Hal ini tentu perlu dipahami bersama, dan disikapi secara biasa saja tapi juga serius, dalam artian tidak menggampangkan, agar tidak muncul permusuhan antar sesama bangsa.

Semakin lama perjalanan sebagai dasar negara, pancasila telah terbukti menunjukkan keampuhannya sebagai ideologi bangsa yang memang khas Indonesia.

Apalagi oleh orang-orang Indonesia yang belajar di luar, yang ketika pulang ke Indonesia banyak berkata bahwa bangsa Indonesia harus seperti ini, seperti itu, karena melihat budaya negara luar sana yang dirasa baik. Tentu kita harus pahami dulu, Bung. Bangsa kita berbeda dengan bangsa yang lain, apalagi jika dibandingkan dengan negara di luar sana, sangat jauh. Bangsa kita adalah bangsa plural, yang tentu harus didekati dengan pemahaman yang plural. Nah, pancasila sudah mampu menyikapi itu semua. Tinggal seluruh elemen bangsa memahami pancasila secara benar, agar mampu menyelaminya.

Melihat potensi intoleransi yang seolah semakin diminati, tentu menjadi tugas seluruh bangsa untuk memecahkannya. Pemahaman tentang keberagaman dan ideologi bangsa harus selalu ditekankan dalam khususnya di bidang pendidikan, agar anak didik memahami pentingnya keberagaman. Di samping itu, bagi kalangan yang sudah terlanjur memiliki cara pikir intoleran dan anti pancasila, cara penyikapan yang paling tepat adalah kita harus selalu memerankan dan memperlihatkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, agar pancasila selalu hidup di nusantara, sehingga pemahaman yang intoleran semakin terabaikan.

Pancasila Sebagai Mediator

Sebagai sebuah dasar negara, pancasila telah mengalami dinamika super intensif dan melalui beberapa fase kehidupan yang terbilang cukup lama, sehingga menjadi semakin kuat dan kokoh. Semakin lama perjalanan sebagai dasar negara, pancasila telah terbukti menunjukkan keampuhannya sebagai ideologi bangsa yang memang khas Indonesia. Ideologi yang memegang nilai-nilai luhur budaya Indonesia, nilai-nilai kehidupan yang majemuk, nilai-nilai keagamaan dan keyakinan bangsa, serta nilai-nilai budaya lokal yang terpatri dalam kehidupan bangsa kita.

Bila seluruh bangsa mengingat nilai-nilai tersebut, akan paham bahwa pancasila itu malaikat yang harus ada di Indonesia. Tanpa pancasila, Indonesia akan terpecah belah karena ego yang kuat dari berbagai kalangan. Diketahui bersama bahwa perbedaan SARA di Indonesia memang luar biasa banyaknya. Dan pancasila mampu menjadi mediator terhadap keberagaman dan perbedaan tersebut. Pancasila juga lah yang mampu menyatukan setiap perbedaan sehingga keutuhan tetap terjaga dari dulu hingga sekarang, dan semoga sampai di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, jika masih banyak kasus intoleran, permusuhan berbau SARA, apalagi kelompok yang ingin menghancurkan pancasila, itu artinya pancasila belum diperankan secara benar dan maksimal, sehingga intoleransi masih membumi. Pemahaman secara komprehensif terhadap pancasila dalam hal ini sangat dibutuhkan, yang karena itu kewajiban bagi bangsa untuk selalu menjaganya dengan cara melestarikannya dalam kehidupan. Jika pancasila selalu dan semakin lestari, niscaya permusuhan akan terhindarkan.

Mohammad Nasih, pakar politik UI dan UMJ, menjelaskan bahwa sesungguhnya pancasila merupakan sebuah paradigma yang mampu memberikan ruang kepada seluruh ummat di Indonesia yang meliputi kebhinnekaan SARA untuk hidup bersama dalam nusantara. Seluruh bangsa juga perlu mengingat bahwa kebhinnekaan tersebut sudah terpatri dengan kuat, yang tidak mungkin dapat lepas dari bangsa Indonesia. Karena itu, sekarang tergantung bagaimana kesepakatan yang dibentuk para pendiri bangsa tersebut dijalankan secara konsisten oleh setiap insan, dan terutama para pemimpin yang mempunyai ketegasan dalam menegakkan keadilan bangsa ini. Wallahu a’lam.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru