Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Malang – Tak mau kecolongan ada mahasiswa terpapar paham radikalisme, Polresta Malang Kota road show ke kampus-kampus. Yakni bersamaan dengan digelarnya Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), kepolisian memasukkan materi pencegahan radikalisme serta korupsi. Dua materi ini ditanamkan sejak mahasiswa baru (maba). Setelah ke kampus UIN beberapa pekan lalu, Polresta giliran ke Institut Teknologi Nasional (ITN).
Polresta Malang Kota yang diwakili Kapolsek Blimbing Kompol Yanuar Rizal Ardianto memaparkan sikap antikorupsi dan antiradikalisme harus dimulai sejak dini dan sekarang juga. Pasalnya korupsi tak hanya bisa dilakukan saat kekuasaan sudah berada di tangan. Melainkan, korupsi bisa dilakukan dalam lingkup terkecil seperti perkuliahan.
“Menyelesaikan segala tanggung jawab seperti tugas-tugas seusai dengan tenggat waktu yang diberikan merupakan langkah awal untuk menamkan jiwa antikorupsi,” ujarnya.
Dalam penyampaian materi dihadapan sekitar 800 mahasiswa baru itu Rizal juga menyampaikan ancaman radikalisme di kalangan mahasiswa. Dirinya menyebut mahasiswa paling potensial untuk disasar aliran keras itu. Untuk itu, Rizal mengingatkan agar mahasiswa tidak gampang terpengaruh dengan rayuan kelompok-kelompok radikal yang menyesatkan.
Penangkapan salah satu mahasiswa UB yang terindikasi menjadi salah satu anggota ISIS beberapa waktu lalu seolah menjadi alarm untuk mengetatkan kembali pengawasan di kampus-kampus. Rizal juga mengaku ke depan kerjasama dengan kampus-kampus akan semakin dipererat kembali. Apalagi mengingat kini kegiatan perkuliahan sudah kembali normal seperti sedia kala. Sehingga upaya-upaya preventif harus digalakkan kembali. “Sebab, dampaknya bisa meberikan efek domino dari hulu ke hilir,” tandas dia.
