26.7 C
Jakarta

Taliban Termasuk Kelompok Radikalis yang Harus Dimusnahkan

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanTaliban Termasuk Kelompok Radikalis yang Harus Dimusnahkan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Isu Taliban menjadi sesuatu yang mencuri perhatian banyak orang di penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia. Taliban yang sekarang berhasil menguasai Afganistan merupakan suatu hal yang perlu disayangkan.

Kita tahu, bahwa Taliban adalah kelompok fundamentalis yang menghadirkan konsep beragama yang kaku dan tertutup. Jika memang begini gaya berpikirnya, pantaskah Taliban meng-handle suatu negara yang membutuhkan pemikiran terbuka?

Negara tidak bakal dibangun dengan pemikiran yang tertutup. Karena, negara adalah medium yang berkembang. Pemikiran yang tertutup akan membelenggu perkembangan negara.

Sebagai kelompok fundamentalis, Taliban persis seperti kelompok radikal yang menjadi benalu di Indonesia. Kehadiran kelompok radikal telah mencoreng citra Indonesia yang moderat. Indonesia digempur oleh kelompok yang merusak eksistensi Indonesia.

Melihat sikap Taliban yang tertutup, terlihat banyak tindakan yang tidak bermoral. Sebut saja, pembatasan gerak perempuan, mengharamkan tontonan televisi yang tidak Islami dan lain sebagainya.

Tindakan Taliban tersebut jelas tidak menggambarkan karakteristik Islam. Islam bersikap terbuka terhadap segala hal. Keterbukaan Islam mengantarkan pemeluknya bersikap toleran terhadap siapapun, termasuk kepada penganut agama di luar Islam. Perhatikan sikap keterbukaan Nabi Muhammad ketika menghadapi pemeluk agama di luar Islam. Nabi tetap bersikap ramah dan lembut.

BACA JUGA  Satu Hal yang Sering Terlupakan Saat Memasuki Bulan Ramadhan

Bahkan, Nabi sangat menghormati perempuan. Dalam beberapa digambarkan, bahwa Nabi sangat terbuka merespons konsultasi semua sahabatnya, termasuk yang perempuan. Di dalam riwayat itu belum pernah Nabi melarang perempuan menemui beliau.

Keterbukaan Nabi dalam bergaul dengan siapapun,baik beda pemikiran maupun besar agama, secara tidak langsung mengkritik kelompok Taliban yang tertutup terhadap orang lain, terutama perempuan. Bahkan, ketertutupan Taliban mengakibatkan seorang perempuan yang terpaksa melahirkan di dalam pesawat. Ini sebuah sikap diskriminatif.

Kehadiran Taliban sekarang apapun alasannya semestinya ditentang. Sebab, semua perilaku Taliban tak ubahnya perilaku orang-orang sebelum Islam datang. Orang pada masa itu berada dalam kebodohan atau yang biasanya disebut dengan jahiliyah. Orang dulu sering bersikap diskriminatif atau merendahkan kaum perempuan. Perempuan disebut sebagai makhluk yang hina yang menjadi penyebab Adam diturunkan ke bumi. Ini adalah bentuk tuduhan yang tidak berdasar.

Lebih dari itu, Taliban akan musnah pada waktunya. Tinggal tunggu saja. Karena, Taliban menyuarakan keburukan bukan kebenaran. Bukan disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa kebenaran akan abadi dan keburukan akan musnah. Sebagai warga negara yang setia tidak perlu khawatir dengan kehadiran Taliban. Yang terpenting kita tetap melakukan perlawanan dalam segala dimensi.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru