27.1 C
Jakarta

Taliban Berjaya di Afghanistan: Siap-siap untuk Indonesia

Artikel Trending

Milenial IslamTaliban Berjaya di Afghanistan: Siap-siap untuk Indonesia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Sudah banyak orang yang merasa keberjayaan Taliban menjadi ancaman berat. Perasaan itu hadir dari jejak rekam yang bringas dan tak kenal rasa ampun serta kemanusiaan demi pungkasnya ideologi pegangannya.

Banyak yang protes. Gema anti-Taliban banjir di pelbagai penjuru dunia (CNN, 19/08/2021). Protes itu lewat foto atau tulisan-tulisan ringan dengan argumentasi sangkalan. Meski Taliban mengatakan janji manis menegakkan “kedamaian” antarmasyarakat dan umat, antarnegara dan lainnya, tetap saja masyarakat kurang percaya.

Terlihat bagaimana getolnya Taliban menghilangkan banyak nyawa manusia untuk menegakkan negara Islam. Ia mendahulukan ambisinya ketimbang melihat sisi baiknya. Tak berhenti di situ, penghormatan terhadap perempuan jauh dari panggang api.

Teror Kepanikan

Kepanikan warga Afghanistan membuncah. Ketika Taliban mengumumkan ingin menguasai kota Jalalabad, salah satu wilayah penting di timur Afghanistan, masyarakat menyerah tanpa syarat. Pasalnya, membiarkan perjalanan Taliban adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa warga sipil (Tribunnews, 15/08/2021).

Taliban kini telah menguasai 23 dari 34 ibu kota provinsi. Dan rata-rata penduduknya kepanikan takut berada di bawah pemerintahan Taliban. “Ada banyak kepanikan di Kabul. Kota ini telah membengkak dengan puluhan ribu orang dari provinsi-provinsi yang melahirkan diri ke sini. Ada juga pelarian di bank. Harga sudah naik, termasuk bahan bakar dan makanan”, laporan Charlotte Bellis dari Al-Jazeera (Tribunnews, 15/08/2021).

Banyak orang antri di bank untuk menarik seluruh uang miliknya. Sebelum Taliban benar-benar menguasai semuanya. Banyak orang ingin pergi ke negara lain, demi menyelamatkan hak-hak dan kebebasannya. Bank kebahabisan uang, kegetiran melanda, dan ketidakpercayaan terhadap situasi yang tak nentu menjadi teror harian selama tiga hari ini.

Bahkan, pemerintah AS mempercepat evakuasi orang-orang penting dan warga sipil dari Afghanistan. Pada Sabtu (14/8/2021) Presiden AS. Joe Biden mengerahkan 5.000 tentara untuk membantu evakuasi.

BACA JUGA  Isu Kekacauan Politik, Senjata Indoktrinasi Aktivis Khilafah

Takut Terjadi Pembalasan

Keinginan evakuasi sebagai salah satu solusi jitu untuk menyelamatkan warga. Karena, seperti dikutip laman Sputnik News (15/8/2021), organisai NATO sangat prihatin terkait kekerasan yang Taliban lakukan.

“Sekutu Nato sangat prihatin dengan tingginya tingkat kekerasan yang disebabkan oleh serangan Taliban, termasuk serangan terhadap warga sipil, pembunuhan yang ditargetkan, dan laporan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) serius lainnya”, (Tribunnews, 15/08/2021).

Bahkan, tepat pada Sabtu, Taliban melancarkan serangan multi-cabang di Mazar-i-Sharif, sebuah kota besar di Afghanistan utara (14/8/2021). Dan kini, ia telah menguasai sebagian besar Afghanistan utara, barat, dan selatan. Atau, bisa dibilang, Taliban telah menguasai dua pertiga dari negara yang sedang perang itu.

Meski hari ini Taliban memberikan anmesti masyarakat untuk bekerja seperti sediakala. Tapi, dalam kondisi waspada terhadap pemerintahan kelompok Taliban orang tetap khawatir takut terjadi pembalasan karena sebelumnya, selama dua dekade terakhir memihak ke pemerintahan yang didukung Amerika Serikat.

Jika kita lihat, hari ini terlalu suram apa yang terjadi di Afghanistan. Di Indonesia sendiri, kasak kusuk pembela Taliban garis keras, sujud syukur dan gembira karena pentolannya telah berhasil menguasai kembali pemerintahan Afghanistan untuk menerapkan sistem negara Islam.

Analisis kecil-kecilan, jika Afghanistan telah terkuasi dan mendapat dukungan dari teroris JI di Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia sebagai muslim terbesar di dunia, bersistem Pancasila, merasa aman-aman saja.

Bila sebelumnya, Taliban tidak punya kekuatan apa-apa, JI dan kawan-kawannya genjar menyodorkan sistem negara Islam di Indonesia. Apalagi sekarang, telah menguasai seluruh sistem dan senjata, yang menjadi contoh seluruh gerakan teroris Indonesia, pastilah bersolek dan punya relasi dan tujuan-tujuan tersembunyi. Dengan berjayanya Taliban di Afghanistan, siap-siaplah negara damai Indonesia. Allahumma Indonesia tetap aman.

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru