34 C
Jakarta

Tahun Baru Islam, Momentum Hijrah di Era Covid-19

Artikel Trending

KhazanahOpiniTahun Baru Islam, Momentum Hijrah di Era Covid-19
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Hijrah adalah salah satu peristiwa luar biasa yang terjadi di dalam sejarah Islam, dimana baginda Nabi Muhammad saw. beserta para sahabatnya dihadapkan pada pilihan yang begitu sulit, yaitu mereka, umat Islam, terpaksa harus meninggalkan tempat tinggal dan tanah kelahiran untuk menghindari berbagai bentuk penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy.

Selain itu, peristiwa hijrah juga merupakan titik balik bagi umat Islam untuk bangkit dan menyebarkan ajaran Islam lebih luas lagi. Terbukti, tidak lama setelah hijrahnya, Nabi Muhammad saw. mampu membangun peradaban Islam di Madinah hanya dalam kurung waktu kurang lebih 10 tahun. Pada puncaknya umat Islam akhirnya dapat menaklukkan kota Mekkah, sebuah peristiwa yang dikenal dengan istilah Fathul Makkah.

Makna Hijrah

Potret perjuangan yang dilakukan oleh baginda Nabi Muhammad saw. menunjukkan kepada kita bahwa sejatinya hijrah itu adalah sebuah sikap atau tindakan yang dilakukan untuk beralih dari suatu kondisi yang buruk ke kondisi yang baik,  atau kondisi yang sudah baik ke kondisi yang lebih baik lagi.

Beberapa sumber literatur menjelaskan bahwa secara umum hijrah itu ada dua. Yang pertama adalah hijrah makani yaitu suatu pilihan berhijrah dengan cara berpindah tempat, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. dan sahabat yaitu berpindah dari Mekkah menuju Madinah.

Kemudian yang kedua adalah hijrah maknawi yaitu hijrah dengan cara merubah sikap dan perilaku dari yang buruk menuju ke perilaku yang baik dan lebih baik lagi.

BACA JUGA  Rekonsiliasi Pasca-Pemilu: Jalan Menjaga Solidaritas Kebangsaan

Perintah untuk Hijrah

Dalam sebuah hadits dari Abu Fathimah al-Iyadi radhiyallahu ‘anhu, dia pernah berkata,

يا رسولَ اللهِ ! حدِّثني بعملٍ أستقيم عليه وأعملُه ! قال له رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : عليك بالهجرةِ، فإنه لا مثلَ لها

Artinya:

”Wahai utusan Allah. Beritahukan kepadaku suatu amalan yang dengan amalan itu aku akan beristiqamah di atasnya dan aku akan amalkan.” Rasulullah bersabda: ”Hendaklah kamu berhijrah. Sesungguhnya tidak ada (kebaikan) yang setara dengan hijrah (pahalanya). (HR An-Nasa’i)

Untuk kondisi yang kita alami saat ini sepertinya hijrah makani (berpindah tempat) bukanlah pilihan yang baik, sebab yang kita hadapi adalah pandemi covid-19 secara global. Sehingga tidak ada jaminan bahwa hijrah dengan berpindah tempat akan mengantarkan kita pada kondisi yang lebih baik.

Oleh karena itu satu-satunya pilihan yang bisa kita ambil adalah hijrah secara maknawi (sikap dan perilaku). Yaitu kita sama-sama berjuang dalam mengalahkan musuh kita yakni Covid-19. Berhenti menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, tinggalkan berita-berita yang sifatnya provokatif, dan tetap mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan bersama.

Ikhtiar dalam melawan Covid-19 demi tercapainya kondisi yang lebih baik lagi, sejatinya itu adalah hijrah yang paling tepat untuk saat ini.

Kita semua berharap dan berdoa, semoga kita bisa bertahan dalam kondisi yang serba sulit ini dan akhirnya bisa keluar sebagai pemenang. Aamiin…

Syamsuddin Sahdan
Syamsuddin Sahdan
Penulis Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru