30.1 C
Jakarta

Tafsir QS. Al-Hujurat 1-3: Pentingnya Pendidikan Moral Pada Masa Kini

Artikel Trending

Asas-asas IslamTafsirTafsir QS. Al-Hujurat 1-3: Pentingnya Pendidikan Moral Pada Masa Kini
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Surah Al-Hujurat adalah salah satu Surah didalam Al-Qur’an yang termasuk Surah madaniyyah, karena diturunkan di kota Madinah. Surah Al-Hujurat terdiri dari 18 ayat, dan terletak pada urutan ke 49 di juz 26. Terdapat banyak kandungan nilai-nilai pendidikan akhlak dan pendidikan seputar keislaman. Dijelaskan pula terkait adab dalam berbicara atau berkomunikasi dengan baik dan juga beberapa pendidikan karakter lainnya. Pembahasan ini ditulis karena seiring berkembangnya zaman, masih banyak problematika tentang kurangnya moral dan akhlak anak pada masa kini.

Penjelasan QS. Al-Hujurat Ayat 1-3

Nilai Pendidikan Akhlak dalam Surah Al-Hujurat dijelaskan dalam ayat 1 dan 2, yang mana menjelaskan tentang larangan untuk mendahului orang yang lebih tua dan tinggi pengetahuannya, dan juga larangan untuk meninggikan atau mengeraskan suara. Pada ayat pertama Allah memerintahkan agar tidak menilai suatu hal sebelum datang perintah dari-Nya dan Rasul. Adapun makna yang menunjukkan kata akhlak adalah pada makna “janganlah kamu mendahului”. Dan larangan untuk mengangkat suara lebih tinggi dari suara Rasul. Karena barang siapa yang merendahkan suaranya, maka merekalah yang telah diuji ketakwaannya, dan akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar.Ayat 2 dan 3 turun berkenaan karena adanya perdebatan antara Abu Bakar dan Umar, mereka berdua berdebat dengan waktu yang lama dihadapan Nabi dengan suara yang semakin meninggi.

Ibnu Abi Mulaikah berkata, “Hampir saja dua manusia terbaik: Abu Bakar dan Umar, terjatuh dalam dosa. Suatu hari kafilah dari Bani Tamim menemui Rasulullah SAW. Untuk menyatakan masuk Islam. Salah satu dari keduanya (yakni Umar) ingin menunjuk Al-Aqra’ bin Habis at-Tamimy al-Hanzaliy dari Bani Mujasyi’ (sebagai pemimpin mereka), dan yang lain (yakni Abu Bakar) ingin menunjuk orang lain (dalam suatu riwayat: al-Qa’qa’ bin Ma’bad bin Zurarah at-Tamimy). Abu Bakar berkata kepada Umar, “Engkau memang sengaja ingin berbeda pendapat dariku”. “Aku tidak bermaksud demikian” jawab Umar. Lama mereka berdebat di hadapan Rasulullah, hingga semakin lama suara mereka semakin meninggi. Allah lalu menurunkan ayat, ya ayyuhallazina amanu la tarfa’u aswatakum fauqa sautin nabiyy…. Abdullah bin az-Zubair berkata, “setelah kejadian itu, Umar-ia tidak menyebut kakeknya, yakni Abu Bakar, selalu berbicara kepada Nabi dengan suara lirih, seperti orang yang sedang membicarakan sebuah rahasia. Ia tidak akan mengeraskan suaranya sampai Nabi menanyakan apa yang baru saja dikatakannya.(Muchlis M.Hanafi, Asbabun Nuzul: Kronologi dan  Sebab Turun Wahyu Al-Qur’an, 398)

BACA JUGA  Tafsir Ayat Perang: Melihat Konteks Qs. al-Taubah [9]: 29 dalam Tafsir Buya Hamka

Nilai-nilai Pendidikan Moral

Setelah menelaah lebih dalam tentang sebab turunnya ayat pada Surah Al-Hujurat khususnya pada ayat 2 dan 3, dapat diambil kesimpulan bahwa pentingnya nilai-nilai tentang pendidikan moral, adab dan akhlak, hal itu semua harus dibangun, atau dapat juga dengan mengubah sedikit demi sedikit kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang baik. Pendidikan karakter harus dilakukan secara terus menerus dan konsisten.

Dalam Surah Al-Hujurat ayat 1 hingga ayat 3 dijelaskan secara singkat tentang kandungan maknanya yang berhubungan dengan pendidikan karakter, diantaranya adalah: Ayat pertama, menjelaskan pendidikan karaktek dalam hubungannya dengan Allah SWT. atau  dengan nilai religius yaitu dengan cara tidak mendahului ketetapan Allah, tidak menyesali apa yang telah diputuskan, bersikap taat dan patuh. Ayat Kedua, membahas tentang karakter dalam hal sopan santun, dan berhati-hati dalam berucap seperti yang telah diperintahkan Allah saat Abu Bakar dan Umar berbicara dengan suara keras agar mengecilkannya. Dalam bersosialisasi, berkomunikasi hendaknya memperhatikan hal-hal kecil seperti ini terutama jika lawan bicara adalah orang tua, karena jika salah dalam perkataan akan menimbulkan perselisihan. (Menurut Zulkarnain S. Pendidikan Karakter Dalam  Al-Qur’an Surah  Al-Hujurat, Jurnal Nuansa, 139)

Pada ayat ketiga menjelaskan terkait orang-orang yang tidak meninggikan suaranya diatas suara Nabi adalah orang-orang yang telah diuji ketakwaannya dan akan mendapatkan ampunan atas dosa dan mendapatkan pahala. Karena agama Islam telah mengajarkan umatnya bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat menggunakan cara yang baik, agar terjadi keharmonisan, menghindari pertengkaran, menimbulkan banyak hal-hal positif, hal ini semua terjadi jika kita semua mengamalkan nilai-nilai moral pada kehidupan sehari-hari

Aprilita Hajar, M.Ag, Alumni UIN Surabaya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru