31 C
Jakarta
Array

Suriah Buka Koridor Kemanusiaan bagi Warga di Idlib

Artikel Trending

Suriah Buka Koridor Kemanusiaan bagi Warga di Idlib
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Idlib-Sebuah ‘koridor kemanusiaan’ telah dibuka di Suriah. Warga sipil dari salah satu daerah tersisa yang dikuasai pemberontak dapat pergi dan memasuki wilayah yang dikuasai pemerintah.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan koridor di Desa Suran, di selatan Provinsi Hama, akan memungkinkan orang-orang dari utara Hama dan Idlib selatan meninggalkan wilayah itu.

Dikatakan, mereka yang mengungsi akan menerima makanan, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan. Langkah itu dilakukan ketika pesawat tempur pemerintah menggelar serangan udara dekat pos militer Turki di Suriah barat laut. Ofensif ini meningkatkan ketegangan antara kedua negara tetangga. Ankara diketahui mendukung oposisi Suriah dan pasukan pemberontak.

Tidak diketahui apakah timbul korban sebagai akibat dari serangan. Gerilyawan pemberontak mengalami serangkaian kekalahan selama tiga pekan terakhir tatkala pemerintah meningkatkan ofensif di barat laut Suriah, di wilayah terakhir yang dikuasai pemberontak.

Pasukan negara mengambil kendali kota Khan Sheikhoun di Idlib sesudah kelompok terkait Al Qaeda mundur. Mereka mengepung sejumlah kota yang dikuasai pemberontak.

Puluhan ribu warga sipil tinggal di daerah yang dikepung di Hama, serta pasukan pemberontak dan pasukan Turki.

Direktur Doctor Under Fire, Hamish de Bretton-Gordon, yang baru saja kembali dari Idlib, berkata kepada Sky News tentang kondisi “mengerikan” yang dihadapi warga sipil di wilayah tersebut.

“Pengeboman dan serangan yang dimulai pada April oleh militer Suriah dan Rusia telah meningkat dalam dua atau tiga pekan terakhir,” cetusnya, disitat dari Sky News, Kamis 22 Agustus 2019.

De Bretton-Gordon mengatakan rezim Suriah “membakar dan membunuh segala sesuatu di jalannya”. Seraya menambahkan bahwa banyak korban yang ia lihat di rumah sakit adalah anak-anak.

“Meskipun kita semua sepakat bahwa teroris Al Qaeda yang menguasai Idlib harus dikalahkan, cara barbar yang dilakukan oleh orang-orang Suriah dan Rusia itu berarti ratusan — jika bukan ribuan — warga sipil tewas,” katanya.

Pakar senjata kimia dan mantan tentara itu meminta G7 untuk campur tangan. Dia mengklaim rumah sakit di wilayah itu juga menjadi sasaran.

Namun, dia menyambut koridor baru, yang katanya akan “membuat perbedaan” dan menawarkan “jalan keluar lain” bagi warga sipil.

Menteri Luar Negeri Suriah Walid al Moallem bersumpah buat terus memerangi pasukan pemberontak sampai seluruh Suriah berada di bawah kendali pemerintah. Dia katakan pertempuran akan berlanjut “meskipun ada intervensi Turki, yang berusaha membantu berbagai kelompok teroris ini dan memberi mereka dukungan tanpa batas”.

Pesawat-pesawat tempur Suriah melakukan serangan udara di beberapa desa di utara Khan Sheikhoun pada Kamis, menurut aktivis oposisi.

Desa-desa yang terletak di jalan raya antara Damaskus dengan Aleppo di utara, di mana pasukan pemerintah berharap akhirnya membuka jalan.

Pertahanan Sipil Suriah dari oposisi — yang dikenal sebagai White Helmets — melaporkan serangan udara di beberapa kota di wilayah tersebut.

Pengerahan baru-baru ini oleh pasukan Suriah menandai pukulan besar bagi gerilyawan pemberontak di markas terakhir mereka di Idlib, yang merupakan hunian bagi tiga juta orang. Banyak dari mereka yang telantar akibat pertempuran di tempat lain di negara ini.

Lebih dari setengah juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka dan lebih dari 2.000 orang — termasuk ratusan warga sipil — tewas sejak tentara pemerintah melancarkan serangan di Idlib pada April.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru