34 C
Jakarta

Sinergitas TNI dan Polri Jaga Kedaulatan Indonesia dari Ancaman Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarNasionalSinergitas TNI dan Polri Jaga Kedaulatan Indonesia dari Ancaman Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Jakarta – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menekankan sinergitas TNI dan Polri terus ditingkatkan bersama-sama menjaga wibawa Negara Indonesia serta melindungi rakyat dari segala ancaman yang mengancam kedaulatan bangsa.

“Tolong tanamkan dalam sanubari seluruh rekan-rekan. TNI dan Polri, Kostrad dan Polri selalu menjaga kewibawaan negara dari ancaman kedaulatan dan siapa pun yang merongrong,” kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

manat itu disampaikan dalam acara pengukuhan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai warga kehormatan keluarga besar Kostrad.

Pengukuhan ditandai dengan penyematan baret dan brevet yang dilaksanakan usai upacara penutupan latihan standardisasi prajurit Kostrad di Pantai Palangpang, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (13/9).

“Yang akan menjadi musuh negara, siapa pun yang akan mengganggu kamtibmas itu adalah musuh-musuh kami. Sahabat kami adalah, rakyat, masyarakat yang harus selalu kami lindungi, bangsa, negara dan kedaulatan negara yang harus selalu kami kawal dan kami jaga,” ujar Sigit.

Selain mengapresiasi pengukuhan terhadap dirinya, dalam amanatnya jenderal bintang empat itu menyampaikan bahwa pengukuhan tersebut merupakan wujud nyata dari terbentuk dan terjaga-nya sinergitas serta soliditas antara TNI-Polri, yang selama ini sudah berjalan dengan baik.

Selama ini, kata dia, TNI khususnya Kostrad dan Polri terus bersinergi dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman terhadap seluruh rakyat, bangsa dan negara Indonesia, dari segala bentuk gangguan maupun ancaman yang ada.

“Selama ini kami telah bertugas bersama-sama TNI khususnya Kostrad banyak membantu di dalam melaksanakan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh kepolisian,” ujarnya.

Ia melanjutkan, Polri-TNI bersama-sama menghadapi musuh-musuh negara, gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang akan mengancam masyarakat baik di wilayah perkotaan, pegunungan, di perbatasan dan daerah-daerah terpencil.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini, Sigit menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian di seluruh Indonesia untuk terus menjaga dan meningkatkan kekompakan, sinergitas serta soliditas terhadap TNI maupun Kostrad.

“Saya perintahkan kepada seluruh jajaran Polri dimanapun bertugas yang selama ini bersama dengan rekan-rekan Kostrad, untuk terus menjaga kekompakan, tingkatkan sinergitas dan soliditas sebagai keluarga besar,” katanya.

Mantan Kabareskrim itu menganalogikan sinergitas Polri-TNI, sakitnya Polri adalah sakitnya Kostrad. Demikian pula senangnya Polri adalah senangnya Kostrad.

“Siapa yang menjadi musuh Polri adalah musuh Kostrad. Dan siapa yang menjadi teman, dan sahabat Polri adalah teman dan sahabat Kostrad. Cakra,” ujarnya.

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Maruli Simanjuntak mengukuhkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai warga kehormatan keluarga besar Kostrad dengan menyematkan kualifikasi cakra.

Maruli menjelaskan, pengukuhan warga kehormatan terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit karena merupakan sosok yang memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi dalam memberikan pengabdian terbaik kepada Bangsa dan Negara Indonesia.

“Saya yakin dengan integritas dan dedikasi beliau untuk pengabdian kepada bangsa dan negara. Oleh karena itu saya atas nama keluarga besar Kostrad mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak Kapolri untuk menjadi keluarga besar Kostrad,” ujar Maruli.

BACA JUGA  BNPT Lawan Konten Radikal Melalui Narasi Moderat

Maruli menekankan, Kostrad dan Polri merupakan ujung tombak dalam rangka menjunjung dan mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Indonesia.

TNI dan Polri terus bersinergi dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta mempertahankan kedaulatan bangsa.

“Saya ingatkan lagi, TNI-Polri ujung tombak persatuan dan kesatuan. Maka hal ini, terus kita pelihara. Bukan hal baru kami bekerja sama dengan kepolisian baik di perkotaan, maupun kami hadapi separatisme. Kami kerja sama, berjalan bertahun-tahun dan berjalan dengan baik,” tegas Maruli.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta para perwira remaja TNI dan Polri dapat membawa Indonesia menjadi negara maju di masa mendatang.

“Saudara-saudara adalah generasi penerus harapan bangsa. Saudara-saudara adalah harapan kami semua untuk melanjutkan misi membawa Indonesia menjadi negara maju yang tumbuh secara inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan,” kata Presiden Jokowi saat menjadi Inspektur Upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Polri Tahun 2022 di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.

Presiden mengatakan para perwira tersebut merupakan masa depan institusi TNI dan Polri, sehingga harus mampu memahami strategi pertahanan bangsa Indonesia di masa depan.

“Saudara-saudara adalah masa depan TNI dan Polri. Saudara harus cakap memahami masa depan, memahami strategi pertahanan masa depan, menghadapi tantangan masa depan, menguasai teknologi masa depan, pandai, dan berketerampilan sesuai dengan kebutuhan masa depan,” tambahnya.

Presiden juga meminta para perwira remaja TNI dan Polri menunjukkan prestasi sebagai kesatria tangguh serta menunjukkan integritas dan loyalitas kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

“Tunjukkan kecerdasan dan ketangkasan Saudara untuk menghadapi masa depan, tunjukkan kemampuan Saudara untuk selalu berhasil menjalankan tugas. Jadilah pemimpin yang berkarakter, menjadi sumber inspirasi dan teladan, mengedepankan integritas dan kepentingan negara di atas segala-galanya,” jelasnya.

Para perwira remaja TNI dan Polri juga diminta selalu mengasah kualitas dan profesionalisme diri, menjaga nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, Tri Brata dan Catur Prasetya Polri, mengabdi untuk Pancasila, UUD Negara RI 1945, NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika.

“Sudah dua tahun kita dilanda pandemi COVID-19 yang hingga saat ini juga belum selesai. Dunia mengalami krisis pangan krisis energi dan krisis finansial. Krisis ini mengakibatkan ratusan juta rakyat dunia kelaparan dan jatuh ke jurang kemiskinan ekstrim,” kata Jokowi.

Sebagian belahan dunia, tambahnya, juga dilanda perpecahan dan peperangan, dihantui instabilitas politik, serta dibayangi radikalisme dan terorisme.

“Kita bersyukur bangsa Indonesia adalah bangsa yang kokoh. Kita mempunyai Pancasila yang mempersatukan Indonesia. Kita mampu mengendalikan pandemi dan mampu menjaga stabilitas ekonomi, dan kita bahkan masih mampu menjalankan program-program baru,” jelasnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru