27.3 C
Jakarta

Sikap Muslim Terhadap Para Penghina Nabi SAW

Artikel Trending

Asas-asas IslamAkhlakSikap Muslim Terhadap Para Penghina Nabi SAW
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Bagi Orang Islam, Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalahnya kepada seluruh Alam. Sedangkan bagi orang Kristen, Nabi Isa adalah nabi yang terakhir dan mereka menyebut Nabi Isa dengan sebutan Yesus. Dan bagi orang Yahudi, penyampai risalah kepada mereka adalah Nabi Musa. Dengan perbedaan keimanan setiap agama ini maka jangan ada penghina Nabi pembawa ajaran agama masing-masing.

Setiap penganut agama seharusnya mengerti batas wilayah mereka masing-masing dan jangan sampai menjadi penghina nabi pembawa risalah agama lain. Dan seharusnya pula jangan menjadi provokator untuk menjadi penghina nabi agama lain yang bisa menyebabkan ketegangan dan perang antar agama.

Penulis meyakini, bahwa setiap orang Islam pasti mencintai Rasulullah Muhammad dan tidak akan mungkin menghina Rasullullah Muhammad. Namun demikian, bagi non muslim, menghina Nabi Muhammad itu mungkin saja dan bahkan ada yang dengan sengaja menghina Nabi Muhammad dengan membuat karikaturnya. Padahal dalam Islam, menggambar atau membuat karikatur Nabi Muhammad adalah sebuah larangan.

Penghina Nabi Dalam Rekaman Al-Quran

Memang dalam sejarah kenabian Muhammad, Rasulullah tidak pernah terlepas dari penghinaan. Para orang kafir banyak sekali yang menghina Nabi dengan sebutan epilepsi atau gila, penyair, pedofil dan lain sebagainnya. Penghinaan orang kafir terhadap Nabi tersebut tersebut setidaknya disebabkan oleh dua hal seperti keterangan dalam Al-Quran.

Pertama yaitu keangkuhan dan kesombongan sebagaimana disebut dalam Surah Al-Jasyiah ayat 35:

ذَٰلِكُمْ بِأَنَّكُمُ اتَّخَذْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا وَغَرَّتْكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۚ فَالْيَوْمَ لَا يُخْرَجُونَ مِنْهَا وَلَا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ.

Artinya: “Yang demikian itu, karena sesungguhnya kalian menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat.” (QS. Al-Jasyiah [45]: 35)

Kedua adalah ketidaktahuan, yang terjadi akibat ketidaksampaian dakwah atau tersampaikannya informasi tentang Nabi secara distorsif, sehingga terjadi kesalahpahaman. Sebagaimana diisyaratkan dalam Surah Al-Maidah ayat 104:

BACA JUGA  Ini Ajaran Rasulullah Ketika Mencintai Sesuatu

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَىٰ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۚ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ.

Artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”. Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk.” (QS. Al-Maidah [5]: 104).

Sikap Kita Terhadap Para Penghina Nabi

Belum lama ini, Presiden Perancis, Emanuel Macron melalui pernyataannya dengan lantang menyetujui pembuatan karikatur Nabi Muhammad dengan alasan kebebasan berekspresi. Macron juga menyampaikan agama Islam tengah dalam keadaan krisis yang nyata.

Jelas penyataan presiden Prancis ini melukai hati umat Islam di seluruh dunia, lantas bagaimana sikap seorang muslim menghadapi para penghina Nabi..?.

Sebagai seorang muslim, jelas akan marah melihat Rasulullah Muhammad sebagai teladan dihina. Namun demikian kemarahan ini jangan sampai melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang agama, seperti memenggal kepala orang yang membuat karikatur Nabi. Balaslah sebuah kemungkaran dengan kebaikan. Al-Fusilat ayat 34 menyatakan tolaklah kejahatan dengan cara yang lebih baik, sehingga rasa permusuhan itu menjadi pertemanan.

Prof Said Ramadhan Al-Buthi dalam sebuah ceramahnya menyerukan seharusnya umat Islam merasa jijik dan najis jika di toko-toko kita terdapat produk-produk buatan para penghina Nabi. Memboikot produk mereka bisa menjadi pilihan agar mereka mau menghormati dan menghargai Umat Islam. Tanpa adanya boikot ini, kejadian penghinaan terhadap nabi akan terjadi berulang-ulang.

Sikap seorang muslim berikutnya dalam menyikapi hal ini adalah semakin giat dalam berdakwah. Sehingga mereka yang belum kenal Nabi akan mengenal dan mengetahui keagungan dan keindahan akhlak Nabi. Dan pula seorang muslim jangan melakukan hal yang sama dengan menghina ajaran agama lain.

Oleh karenanya dibutuhkan sikap toleransi dan saling menghargai agar tercipta kedamaian dan terhindar perang antar agama yang membinasakan umat.

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru