Sikap Muhammadiyah Terhadap Pengusung Khilafah
Harakatuna.com. Jakarta. Penolakan terhadap gerakan khilafah itu antara lain disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin yang mengatakan khilafah tidak cocok untuk diterapkan di Indonesia.
Din Syamsuddin merupakan salah satu tokoh Islam yang diundang hadir dan memberikan ceramah dalam acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Gelora Bung Karno, Minggu (12/8) kemarin.
Acara yang mengusung kekhilafahan itu bertajuk Konferensi Khilafah Indonesia (KKI), dihadiri sekitar seratus ribu umat dari berbagai pelosok Indonesia, juga beberapa tamu asing.
Din Syamsuddin mengatakan,”Silakan saja HTI menganggap Khilafah Islamiyah sebagai kepemimpinan Islam. Tetapi dalam Islam, makna khilafah sangat luas dan banyak persepsi. Misalnya, setiap orang adalah khalifah atau pemimpin dalam dirinya sendiri.”
Karena itu, acara KKI yang dihadirinya sebagai penceramah, menurut dia hanya memenuhi undangan, meski sejumlah tokoh Islam lain yang dijadwalkan hadir tidak datang.
“Kedatangan saya tidak ada kaitannya dengan politik. Saya hadir di sini atas undangan dan kita harus menjaga hubungan baik dengan sesama umat Islam,” kata Din Syamsuddin.
ANTARA.COM