27.5 C
Jakarta

Siapakah Umat Terbaik Dalam Pandangan Islam?

Artikel Trending

Islam dan Timur TengahIslam dan KebangsaanSiapakah Umat Terbaik Dalam Pandangan Islam?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 110, bahwa umat Islam disebut sebagai umat terbaik (khaira ummah) yang berhak untuk menegakkan amar makruf nahi mungkar. Sebutan khaira ummah ini seringkali dilekatkan oleh kelompok radikal kepada dirinya, karena mereka merasa telah menunaikan tugasnya, yaitu amar makruf nahi mungkar, meksipun mereka melakukannya dengan cara-cara yang tidak benar.

Pelekatan sebutan khaira ummah kepada kelompok radikal ini menjadi pertanyaan besar. Benarkah yang dimaksud dengan sebutan umat terbaik itu adalah kelompok radikal? Pertanyaan ini menjadi perdebatan yang panjang sehingga ditemukanlah sebuah penafsiran yang mendekati kepada kebenaran. Khaira ummah itu termasuk umat yang “moderat” (tanda petik ini menunjukkan penekanan), baik dalam akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah.

Dalam Al-Qur’an khaira ummah itu lebih mendekati terhadap orang yang mendapat petunjuk sehingga mereka dapat menempuh jalan yang lurus (ash-shirath al-mustaqim). Jalan lurus di sini tentu berbeda dengan jalan orang-orang yang dimurkai (al-maghdhub alaihim) dan yang sesat (adh-dhallin). Kedua jalan yang berbeda ini termasuk jalan yang sesat karena melakukan banyak penyimpangan. Dalam sebagian tafsir kedua jalan ini sering ditempuh oleh kelompok Yahudi dan Nasrani, karena mereka telah menyimpang dari jalan lurus dengan membunuh para nabi dan berlebihan dalam mengharamkan sesuatu. Selain itu, mereka berlebihan dalam mempertuhankan nabinya.

Sampai di sini, sudah tergambar siapa sebenarnya umat terbaik yang dimaksud dalam Islam. Tentu, itu bukan kelompok radikal yang memiliki sifat persis dengan kelompok Yahudi dan Nasrani. Umat terbaik ini adalah kelompok moderat yang menyikapi sesuatu dengan tidak berlebihan (ghuluw). Allah Swt. menyebutkan kelompok moderat ini dengan ummah wasathan dalam surah al-Baqarah ayat 143: Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.

Kelompok radikal, berdasarkan uraian tersebut, tidak masuk dalam kategori umat terbaik, karena mereka tidak moderat dalam berpikir dan berbuat. Yusuf al-Qasdhawi menyebutkan dalam As-Sahwah al-Islamiyyah bahwa ada beberapa sikap buruk yang menyebabkan kelompok radikal tidak dapat dimasukkan sebagai umat terbaik: Pertama, fanatisme terhadap satu pemahaman dan sulit menerima pandangan yang berbeda. Kedua, pemaksaan terhadap orang lain untuk mengikuti pandangan tertentu yang biasanya sangat ketat dan keras. Ketiga, berburuk sangka terhadap orang lain karena menganggap dirinya paling benar. Keempat, menganggap orang lain yang tidak sepaham telah kafir sehingga halal darahnya.

BACA JUGA  Ada Beberapa Hal Kenapa Zakat Fitrah Perlu Dikeluarkan, Apa Itu?

Sikap semacam itu jelas sangat berbahaya. Perpecahan akan mudah terjadi karena sikap fanatisme dan merasa paling benar sendiri. Sehingga, orang lain yang tidak sepaham diklaim sesat. Padahal, Islam tidak membenarkan fanatisme. Sebab, kebenaran itu relatif. Bisa jadi yang dikatakan kita benar dan ada kemungkinan salah. Sebaliknya, bisa jadi apa yang dipahami orang lain salah dan ada kemungkinan benar. Manusia tidak punya hak untuk mengklaim mana yang benar dan mana yang salah. Hanya Tuhan seorang yang tahu kebenaran yang sesungguhnya.

Lebih dari itu, radikalisme dapat mengantarkan seseorang melakukan tindakan kejahatan berupa aksi terorisme. Itu bermulai dari paham yang keliru dengan menganggap bahwa orang lain yang tidak sepaham telah kafir dan darahnya halal. Pemahaman seperti ini jelas menyimpang dari ajaran Islam. Agama yang dibawa Nabi Muhammad Saw. ini tidak memerintahkan untuk saling membunuh. Karena, jiwa manusia jauh lebih dihormati sehingga penting untuk dijaga keselamatannya. Makanya, tidak heran jika balasan bagi orang yang membunuh orang lain adalah hukuman neraka Jahannam.

Karena bahayanya radikalisme atau berlebihan dalam segala hal, Nabi Saw. mengingatkan: Jauhilah sikap berlebihan dalam beragama. Sesungguhnya sikap berlebihan telah membinasakan umat sebelum kalian. Pesan Nabi Saw. ini masuk akal. Kebinasaan itu terjadi sebab perpecahan dan permusuhan terjadi di mana-mana. Padahal, Islam tidak menghendaki perpecahan dan permusuhan antar sesama, karena semua manusia pada hakikatnya saling bersaudara. Tali persaudaraan hendaknya dijaga sampai kapanpun.

Sebagai penutup, umat terbaik tentunya adalah umat yang berpikiran moderat. Mereka memiliki pemahaman keislaman yang mendalam dan terbuka. Mereka tidak berlebihan dalam menyikapi sesuatu, baik dalam akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah. Umat terbaik ini tentu bukan kelompok radikal-teroris yang fanatik dan tertutup terhadap perbedaan, bahkan gemar mengkafirkan dan menghalalkan darah orang lain yang tidak sepaham.[] Shallallah ala Muhammad.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru