26.8 C
Jakarta

Serial Pengakuan Mantan Teroris (LI-VII): Mantan Teroris Iqbal Husaini Tobat setelah Berinteraksi dengan Korban Bom Bali

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Mantan Teroris (LI-VII): Mantan Teroris Iqbal Husaini Tobat setelah Berinteraksi...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Terorisme bukanlah isu yang baru-baru ini terdengar di telinga banyak orang di penjuru dunia, terlebih di Indonesia. Semua orang memandang terorisme sebagai musuh yang wajib diperangi, baik melalui kontra-narasi maupun melalui tindakan penangkapan dan dimasukkan ke dalam penjara.

Seorang teroris yang sempat bertobat dan warga negara Indonesia pula adalah Iqbal Husaini. Iqbal dua kali menjalani hidup di balik jeruji besi. Pertama, Iqbal ditangkap pada 2006, karena kasus penyimpanan senjata api, amunisi serta bahan peledak untuk aksi-aksi terorisme. Kedua, Iqbal ditangkap kembali setelah bebas pada 2013 dalam kasus serupa. Sehingga, total hukuman yang ia terima adalah sepuluh tahun.

Sebenarnya Iqbal mulai menyadari kekeliruan apa yang telah ia perbuat pada 2011. Pada tahun ini, Iqbal sudah keluar dari penjara setelah dihukum empat tahun penjara. Iqbal mulai berinteraksi dengan sejumlah korban bom Bali I, sehingga ia menyadari bahwa kesalahan utama atau yang jadi musuh utama bukanlah masyarakat sipil. Sungguh sangat menyayangkan, banyak masyarakat sipil malah jadi imbasnya.

Iqbal semakin menyesal ketika melihat kondisi korban ledakan yang dilakukan pelaku teroris. Para korban mengalami cacat permanen, kehilangan keluarga dan orang terdekat, bahkan ada polisi yang kondisi tubuhnya tak sanggup ia ceritakan. Meski sudah ada penyesalan sejak berinteraksi dengan korban Bom Bali, Iqbal mengaku tak bisa lepas begitu saja dari kelompok teroris.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXIV): Eks Napiter Atok Kini Blusukan ke Lapas Jadi Juru Dakwah Deradikalisasi

Setelah menjalani sisa hukuman yang dijalaninya semenjak tahu 2013, Iqbal meneguhkan diri untuk berhenti. Rasa simpatinya kepada korban sejumlah aksi bom membuatnya tersadar bahwa apa yang dia yakini selama ini salah. Sampai di sinilah titik balik Iqbal yang benar-benar ia lakukan. Kesalahan perbuatan Iqbal dalam menegakkan Islam di bumi tidak membawa kepada kemasalahatan, melahan menghadirkan kemudaratan.

Ketika bermaksud kembali ke masyarakat, Iqbal pernah mengalami minder atau kurang percaya diri. Karena, masyarakat pasti melihat pribadi Iqbal sebagai pelaku teroris yang membahayakan terhadap jiwa manusia. Iqbal mencoba membuka diri berinteraksi dengan masyarakat. Ternyata, masyarakat mau menerima Iqbal dengan lapang dada. Interaksi yang dilakukan Iqbal secara tidak langsung memberikan pesan, bahwa ia benar-benar bertobat.

Sebagai penutup, perjalanan hidup Iqbal, mulai terpapar paham teroris sampai bertobat dari paham membahayakan ini dan kembali ke tengah-tengah masyarakat, dapat dijadikan ibrah bagi kita semua, bahwa: Pertama, aksi terorisme merupakan paham keagamaan yang keliru. Kedua, Islam tidak mengajarkan pemeluknya menjadi teroris. Ketiga, seseorang yang sudah terpapar paham teroris hendaknya membulatkan tekad untuk bertobat dan kembali ke tengah-tengah masayarakat. Masyarakat pasti legowo menerima manta teroris tersebut.[] Shallallah ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita Iqbal Husaini yang dimuat di media online Kompas.com

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru