28.6 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Teroris (XLXXXXVII): Hadi Masykur, Eks Teroris yang Berani Hijrah dari Jemaah Islamiyah (JI)

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Teroris (XLXXXXVII): Hadi Masykur, Eks Teroris yang Berani Hijrah...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Terorisme menjadi problem yang cukup rumit untuk diatasi. Meski begitu, deradikalisasi tetap dilakukan oleh pemerintah, baik lewat Densus 88, BNPT, dan lain-lain.

Berkat deradikalisasi ini, ada banyak teroris yang hijrah. Mereka kembali ke jalan yang benar: bertobat dari radikalisme menuju moderatisme. Salah seorang yang telah bertobat adalah Hadi Masykur.

Hadi bergabung dengan JI pada 1999. Dia ditunjuk menjadi sekretaris oleh pimpinan organisasi ini, Para Wijayanto. Aktivitasnya ada di bawah radar, sampai ketika sejumlah rekannya tertangkap pada periode 2016-2017. Rentetan penangkapan itu membuat sang pimpinan memerintahkan Hadi untuk melarikan diri.

Di tengah pelarian itu, Hadi akhirnya tertangkap pada 20 Mei 2020. Hakim memvonisnya 3,5 tahun, dan lewat mekanisme pembebasan bersyarat, Hadi bisa pulang ke rumah pada 17 September 2022.

Hadi merenungkan betapa berat hidup sebagai narapidana. Setelah pertemuan dengan peneliti terorisme Noor Huda Ismail, dia akhirnya memiliki misi untuk membantu teman-temannya hidup normal. Hadi kemudian aktif terlibat dalam kegiatan rekonsiliasi. Salah satu misinya adalah menghentikan aksi terorisme, dan mengajak para pelaku untuk kembali berikrar setia kepada Tanah Air dengan konsekuensi mereka terhindar dari hukuman.

Hadi kemudian meninggalkan dunia terorisme, antara lain, didorong oleh rasa cintanya kepada sang ibu, yang bernama Ngatiyah dan istrinya Siti Djawariyah yang dipanggil Titik. Karena itu, Kembali ke Titik dalam makna sebenarnya adalah memutuskan untuk kembali hidup tenang dan pulang ke istrinya.

Selain itu, Hadi sangat terbantu karena istrinya mengambil alih peran pencari nafkah dengan menjahit. Ini adalah wujud program deradikalisasi dengan menggerakkan sektor ekonomi napiter dan keluarganya.

Hadi Masykur menjalani kehidupan yang relatif tenang saat ini di Semarang, Jawa Tengah. Dia menerima pembebasan bersyarat setelah 28 bulan menjalani masa tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane, Semarang. Sebagai eks anggota Jemaah Islamiyah (JI), tentu dia tidak bisa lepas dari bayang-bayang organisasi terlarang itu, dan para anggotanya yang masih aktif. [] Shallallah ala Muhammad.

*Hampir keseluruhan dari tulisan ini disadur dari cerita eks teroris Hadi Masykur yang dimuat di media online Voaindonesia.com

Khalilullah
Khalilullah
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru