33.2 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Teroris (C-XLVII): Mantan Napiter Munir Melanjutkan Hidup usai Dibui

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Teroris (C-XLVII): Mantan Napiter Munir Melanjutkan Hidup usai Dibui
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Radikalisme merupakan paham yang cukup membahayakan terhadap masa depan umat. Umat akan dibuat berhenti menjadi orang shaleh atau orang yang dapat menebar manfaat kepada orang banyak. Mereka hanya menjadi pengrusak yang dilaknat oleh Tuhan.

Memang cukup pelik menentukan siapa yang salah dari peristiwa aksi-aksi terorisme yang berpangkal pada paham radikal. Yang jelas, pada tulisan ini saya tertarik bahas orang yang sudah bertobat atau hijrah dari radikalisme.

Seorang bangsa Indonesia yang sudah bertobat dari aksi-aksi terorisme adalah Munir Kartono. Munir adalah mantan narapidana teroris (napiter) yang terjerat kasus bom di Mapolresta Solo pada 2016. Ia berperan sebagai penyalur dana bom bunuh diri yang dilakukan Nur Rohman. Lalu, ia divonis lima tahun penjara di Lapas Purwakarta dan Lapas Khusus Sentul.

Munir campur-aduk antara senang dan cemas, saat diberi tahu bakal bebas dari penjara pada April 2020. Ia senang karena dapat berkumpul lagi dengan keluarganya. Di sisi lain, ia cemas, apakah ia diterima atau tidak di tengah-tengah masyarakat. Proses reintegrasi dengan masyarakat didorong faktor eksternal dan internal.

Faktor eksternal dimulai saat Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT melakukan sosialisasi kepada aparat lingkungan tempat Munir tinggal di daerah Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Munir pulang ke tempat tinggalnya diantar perwakilan dua lembaga itu. Perwakilan dari Direktorat Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Densus 88 kerap berkunjung untuk sekadar diskusi. Hal itu membuat Munir merasa “dimanusiakan”.

Sedangkan faktor internal, berasal dari dirinya sendiri. Seminggu usai bebas, Munir masih mengurung diri di rumah, tak berani berinteraksi dengan warga. Tapi ternyata, ketika keluar rumah masyarakat satu per satu justru penasaran. Akhirnya, ia berinteraksi. Sehingga, Munir semangat membuktikan bahwa ia sudah bertobat atau hijrah.

BACA JUGA  Serial Pengakuan Eks Napiter (C-LI-XXXII): Dodi Suridi Eks Napiter Pernah Rakit Bom untuk Diledakkan di Thamrin

Sudah setahun Munir menjadi sekretaris RW. Munir juga aktif mengurus distribusi bantuan sosial dan sosialisasi vaksinasi Covid-19. Ia menganggap, Satgas Covid-19 yang mengajaknya terlibat dalam penanganan pandemi adalah bukti pemerintah tak abai terhadap dirinya. Aktivitasnya sebagai sekretaris RW dan berjualan di warungnya, diakui Munir, adalah kegiatan yang bisa memutus mata rantai dengan jaringan lamanya.

Munir merasa, perekonomian keluarganya terseok-seok usai ia bebas. Anak sulungnya harus menunda sekolah setahun, saat lulus SMP tak langsung masuk SMA, karena ketiadaan biaya. Selama ia dibui, istri dan anak-anaknya mengandalkan uang dari warung yang menjual bahan-bahan kebutuhan pokok. Modal buka warung dibantu para kerabatnya. Hingga kini, pemasukan keluarganya hanya bergantung dari usaha warung.

Keluarganya juga pernah mendapat bantuan dari BNPT dan Densus 88 Antiteror. Bantuan itu dimanfaatkan untuk usaha warungnya. Selain menjaga warung, Munir tengah menulis buku tentang peristiwa bom Mapolresta Solo, bersama Bambang. Ia pun aktif menulis untuk beberapa situs web. Bersama istrinya, Munir tengah berjuang membuat rumah pintar untuk dijadikan tempat belajar alternatif bagi anak-anak.

Sebagai penutup, perjalanan Munir dapat dijadikan pelajaran bagi siapapun agar tidak terjatuh dalam jebakan terorisme. Karena, terorisme dapat membahayakan masa depan umat ini. Mereka akan menjadi budak kejahatan ini.[] Shallallah ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita mantan narapidana teroris Munir Kartono yang dimuat di media online Alinea.id

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru