30 C
Jakarta

Serial Pengakuan Eks Teroris (XLXXX): Mantan Teroris Poso Rolimus Bungka Berbagi Cerita di Pengajian

Artikel Trending

KhazanahInspiratifSerial Pengakuan Eks Teroris (XLXXX): Mantan Teroris Poso Rolimus Bungka Berbagi Cerita...
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Terorisme bukanlah paham yang baru-baru ini terdengar. Sudah lama, semenjak ledakan bom Bali yang dilakukan oleh Amrozi cs, isu terorisme mulia terdengar di seantero Indonesia. Aparat keamanan negara mulai memberikan tindaka dengan eksekusi mati terhadap Amrozi cs sebagai hukuman atas perbuatannya.

Melihat aksi terorisme tersebut, bangsa Indonesia (dan seluruh penduduk di penjuru dunia) mulai berhati-hati. Bangsa ini mulai sadar bahwa terorisme itu berbahaya dan tidak dapat dibiarkan. Perlu melakukan deradikalisasi untuk mencegah laju terorisme di negara plural ini.

Deradikalisasi yang telah dilakukan, antara lain, memberikan pemahaman pentingnya membangun cinta tanah air, membangun nilai-nilai nasionalisme, dan menciptakan mindset terbuka terhadap perbedaan, baik pemahaman maupun keyakinan. Selain itu, aparat kepolisian memberikan hukuman setimpal terhadap pelaku terorisme. Sehingga dengan cara itulah, angka teroris mulai berkurang.

Lewat deradikalisasi ini, banyak teroris yang hijrah. Mereka sadar, bahwa aksi terorisme tidak dibenarkan dalam Islam. Seorang yang sudah hijrah dari terorisme adalah Rolimus Bungka alias Abdul Naim. Bungka adalah mantan teroris jaringan Poso. Untuk menebus dosa sosialnya, ia menghadiri undangan Polres Kepolisian Resort Magetan, Jawa Timur dalam acara pengajian dengan tema mencegah radikalisme Islam.

Bungka sempat bercerita singkat pada pengajian itu bagaimana ia masuk jaringan teroris Santoso. Awalnya, ia hanya ingin belajar Islam kepada para ustaz tapi pada akhirnya menjadi anak buah Santoso, pimpinan kelompok teroris Poso.

Kemudian, Bungka memberikan saran perlu ada pengawasan dari orangtua, sehingga generasi muda saat ini tidak terjerumus pada pemahaman agama yang salah maupun narkoba. Ia menyesal terlibat dalam aksi terlarang itu. Apalagi ia masih ingat saat divonis enam tahun penjara. Meski, sekarang Tuhan memeberikan hidayah untuk kembali ke jalan yang benar.[] Shallallah ala Muhammad.

*Tulisan ini disadur dari cerita mantan narapidana terorisme Rolimus Bungka yang dimuat di media online jpnn.com

Khalilullah
Khalilullah
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru