Asyura adalah hari kesepuluh bulan Muharam. Nama tersebut diambilkan dari bilangan sepuluh yang dalam bahasa Arab disebut ʻasyr. Dari kata ʻasyr kemudian berderivasi menjadi Asyura yang menyimpan makna hari kesepuluh Muharam penuh keagungan. Konon katanya, disebut Asyura karena merupakan waktu kesepuluh yang dikeramatkan oleh Allah swt yakni antara lain: Rajab, Syaban, Ramadan, Lailatul Kadar, Idul Fitri, 10 hari Zulhijah, hari Arafah, Idul Adha, hari Jumat, dan hari Asyura. Ada juga yang mengatakan dinamakan Asyura karena pada hari itu Allah swt memuliakan 10 nabi-Nya dengan 10 peristiwa agung.
Salah satu yang membuat Asyura menjadi hari penuh keagungan adalah terjadinya peristiwa-peristiwa penting di masa lampau. Terutama peristiwa agung yang dialami oleh para nabi. Di antara peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyura sebegai berikut:
- Allah swt menerima taubat Nabi Adam as (HR. Abu Musa al-Madini dari Ibnu Abbas)
- Allah swt mengangkat Nabi Idris as pada makânan ʻaliyyâ (tingkatan luhur)
- Bersandarnya kapal Nabi Nuh as di bukit Judiy
- Kelahiran Nabi Ibrahim as, Allah swt menjadikannya sebagai khalîl (kekasih), dan menyelamatkannya dari pembakaran Raja Namrudz
- Allah swt menerima taubat Nabi Dawud as, Allah swt mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman as.
- Allah swt mengangkat cobaan yang diderita Nabi Ayub as
- Allah swt menyelamatkan Nabi Musa as dari kejaran Firaun di tengah laut.
- Allah swt mengeluarkan Nabi Yunus as dari kurungan perut ikan (HR. Abu Musa al-Madini dari Ali bin Abi Thalib).
- Allah swt mengangkat Nabi Isa as ke langit
- Kelahiran Nabi Besar Muhammad saw (menurut versi riwayat tertentu).
- Terbunuhnya Cucu Nabi saw, al-Husain bin Ali.
- Diciptakannya langit, gunung, lautan, lauh al-mahfûdzh dll.
- Hari diterimanya taubat para kaum terdahulu (HR. al-Tirmidzi).
Para ulama telah mewariskan amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada Asyura. Anjuran-anjuran tersebut antara lain:
- Berpuasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lewat (HR. Muslim).
- Melebihkan nafkah bagi keluarga dari biasanya, akan dimudahkan penafkahan dalam setahun (HR. al-Baihaqi dan al-Thabrani).
- Menghidupkan malam Asyura dengan aneka amal saleh seperti anjuran-anjuran nomor yang lainnya.
- Salat sunah mutlak.
- Silaturahim
- Bersedekah pada Asyura sebanding dengan bersedekah selama setahun (HR. Abu Musa al-Madini dari Abdullah bin Amr bin al-Ash).
- Mandi
- Bercelak
- Sowan kepada ulama
- Menjenguk orang sakit
- Mengusap kepala yatim
- Memotong kuku
- Membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.
- Memperbanyak zikir seperti tasbih, hasbunaallah wa niʻmal wakil
- Memperbanyak doa.
Semoga kita semua dapat memanfaatkan hari penuh keagungan dengan amal-amal saleh. Baik kesalehan secara ʻubûdiyyah maupun kesalehan sosial. (Ali Fitriana)