Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Washington – Militer AS telah memukul Taliban lebih keras dari sebelumnya dan akan terus berlanjut. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyinggung soal Taliban di Afghanistan, saat pidato tragedi 11 September, di Pentagon.
Pasalnya, sambutan itu disampaikan Trump untuk mempertegas cuitannya di akun Twitter-nya beberapa hari lalu. Pihaknya menyetakan militer AS akan terus memukul Taliban dengan dasyat lebih dari perang 10 tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan Trump karena pada beberapa hari terakhir militan Kabul lakukan penyerangan terhadap pemukiman kedutaan Amerika.
Satu ledakan dahsyat terjadi di dekat kedutaan Amerikadi Kabul, Afghanistan, Rabu (9/11) malam waktu setempat. Media sosial internasioanl menjadi geger dengan kabar ini. Dan Trump merarasa terpukul dengan serangan di lokasi kedutaan besar Amerika di zona eksklusif Kabul.
Tak heran, hari ini AS lancarkan serangan percobaan di Irak yang menjadi basis persembunyian ISIS. Alarm dibunyikan oleh kedutaan AS setelah ledakan dan itu bisa didengar di daerah sekitarnya. Ledakan itu disebabkan oleh serangan roket, demikian laporan seorang wartawan setempat.
Sementara itu, Pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri, menyerukan kepada Muslim pada untuk menyerang target militer AS, Eropa, Israel dan Rusia dalam pidato pada peringatan 18 tahun serangan 11 September.
Al-Zawahiri, seorang ahli bedah Mesir, menjadi kepala al-Qaeda setelah pembunuhan Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, oleh pasukan komando Amerika Serikat, pada 2011. Dia diyakini bersembunyi di suatu tempat di wilayah perbatasan Afghanistan-Pakistan.
“Jika Anda ingin jihad difokuskan hanya pada target militer, maka militer Amerika telah hadir di seluruh dunia dari timur ke barat. Negerimu dipenuhi pangkalan-pangkalan Amerika dengan semua orang kafir di dalamnya dan korupsi yang mereka sebarkan,” katanya dalam video yang disiarkan kelompok media as-Sahab Media Dasar.
