Pada suatu hari, Abu Said menjenguk Rasulullah saw. Beliau sedang tidak berdaya karena menderita demam. Ketika itu beliau memakai selimut, lalu Abu Sa’id meletakkan tangannya di atas selimut dan merasakan panasnya demam Nabi saw yang menembus selimut itu.
Lalu Abu Sa’id berkata, “Demammu tinggi sekali wahai Rasulullah”. Rasul pun menjawab, “Begitulah kami, diberikan kepada kami cobaan yang berat dan dilipatgandakan pahalanya bagi kami.”
Abu Sa’id bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa yang menerima cobaan paling berat?”.
Nabi saw menjawab, “Para Nabi, kemudian orang-orang shalih. Sungguh salah seorang di antara mereka pernah diuji dengan kemiskinan, sampai dia hanya memiliki sepotong baju yang robek. Lalu diuji dengan penyakit sampai dia meninggal. Sungguh salah seorang di antara mereka lebih gembira dengan adanya musibah daripada salah seorang di antara kalian ketika mendapatkan pemberian dari orang lain.” HR. al-Bukhari dalam Shahih al-Adab al-Mufrad