31 C
Jakarta

Semua Elemen Masyarakat Harus Waspadai Potensi Radikalisme dari Semua Agama

Artikel Trending

AkhbarNasionalSemua Elemen Masyarakat Harus Waspadai Potensi Radikalisme dari Semua Agama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta – Hal ini dilakukan dalam rangka untuk terus waspadai potensi radikalisme di tengah-tengah masyarakat. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), menilai terorisme dan ektremisme pasti punya akar agama. Dalam hal ini, tidak mungkin pelaku teror orang yang tak beragama.

Pihaknya menegaskan bahwa wkstremisme, terorisme, radikalisme, sudah lama diperangi oleh Presiden Jokowi dengan berbagai pendekatan. Teranyar, Jokowi menerbitkan Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.

“Saya mungkin salah satu orang yang tak mempercayai bahwa ada sebagian orang yang mengatakan terorisme dan ekstremisme tidak memiliki agama, saya tak percaya itu. Pasti memiliki dasar agamanya,” ucap Gus Yaqut alam Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Senin (25/1).

Ketum Banser mencontohkan ISIS dan Al-Qaeda yang selalu menggunakan teror adalah bukti paham teror dan ekstrem didasari keyakinan beragama.

BACA JUGA  Presiden Minta Pemerintah Kuatkan Sinergi Melawan Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme

“Tentu agama yang dijadikan sebagai dasar. Nah, saya kira untuk situasi seperti ini menunjukkan bahwa sebagian dari umat kita ini memang belum memahami ajaran agamanya. Ini tugas berat bagi para tokoh agama,” ujarnya.

“Karena di semua agama pasti memiliki potensi radikalisme dan menjadi ekstrem itu, di semua agama. Bukan hanya Islam, tapi di agama lain ada potensi melakukan tindakan yang radikal dan terorisme.” tutur Gus Yaqut.

Karena itu, Gus Yaqut, menyebut para tokoh agama dan pemangku kebijakan perlu mengembalikan agama pada normanya membawa kedamaian.

Pada hakikatnya, terang Yaqut, tidak ada satu agama mana pun yang mentoleransi dan apalagi mengajarkan radikalisme ini. Karena Tuhan tidak memiliki sifat kejam dan alapagi denda. Tuhan mengajarkan kedamaian dan kerukunan sesama umat bangsa.

“Tidak ada agama mengajarkan konflik peperangan, tidak ada. Tuhan kita tak sekejam itu,” tutupnya.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru