Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com Semarang — Paham radikalisme butuh diberantas sampai ke akar-akarnya, supaya tidak semakin merongrong keutuhan NKRI. Kampus menjadi salah satu benteng dalam menangkal penyebaran ideologi yang membahayakan ini.
‘’Penyebaran paham radikalisme masih harus tetap diwaspadai termasuk di lingkungan kampus. Ditengarai paham ini justru mudah masuk ke wilayah perguruan tinggi umum atau nonkeagamaan. Ini yang harus menjadi perhatian bersama,’’ tutur Wakil Ketua DPD RI Ahmad Muqowam, di Kampus Unissula.
Dia hadir bagian dari kegiatan diskusi sebagai upaya dan pencegahan paham radikalismd di perguruan tinggi. Forum yang digelar Kampus Jalan Kaligawe, tersebut juga mengundang Rektor Unissula Prabowo Setiyawan PhD. Dia juga menegaskan perlunya pencegahan paham radikalisme di kalangan dunia pendidikan melalui penyempurnaan kurikulum.
Mencakup juga penguatan pendidikan agama, moral, dan pelajaran lain, di semua lini. Selain perguruan tinggi turut memberikan perhatian untuk jenjang SMA, SMP bahkan SD. ‘’Kemenristekdikti, sebenarnya sudah mengeluarkan Peraturan Menteri No 55 tahun 2017 tentang pencegahan radikalisme di kampus. Kendati demikian memanng belum maksimal dalam penerapannya,’’ urainya.
Sebagai benteng menangkal gerakan antitoleransi dan keberagamaan ini, diinginkan pula peran kampus seperti Unissula. Kontribusinya yang sudah terbukti puluhan tahun untuk kemajuan bangsa itu, dipastikan akan bisa saling bahu membahu bersama elemen lainnya, mengikis habis radikalisme. Muqowam menambahkan, isu radikalisme apabila tidak tertangani dengan baik bisa merugikan nama baik kampus dan Umat Islam.
Rektor Prabowo memastikan kampus itu sepenuhnya juga terbebas dari paham terlarang. Semua kegiatan kemahasiswaan juga terpantau dan menerima bimibingan, lewat Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni.
Pihaknya sekaligus memberikan apresiasi pada DPD yang berkeinginan menjadikan kampus sebagai benteng penangkal radikalisme. ‘’Unissula tentu siap menjadi garda terdepan menjaga dan merawat NKRI. Demikian pula memegang teguh Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945,’’katanya.
