Beberapa hari ini berbagai media dipenuhi berita tentang kepulangan Habib Riziek Shihab (HRS) dari Arab Saudi. Beliau sudah tinggal disana selama lebih 2 tahun. Berbagai kontroversi muncul di media. Banyak yang meragukan kebenaran berita bahwa ketua Front Pembela Islam (FPI ) ini benar -benar akan pulang. Karena sebelumnya beberapa kali diberitakan akan pulang ke tanah air , tetapi tidak menjadi kenyataan. Hal ini disebabkan bahwa dia masih mempuyai persoalan terkait keimigrasian seperti overstay di Arab Saudi. Kali ini informasi kepulangan HRS menjadi kenyataan, tidak seperti berita-berita sebelumnya. Hari ini tgl 10 November 2020, Jam 09,pagi HRS benar-benar landing di terminal 3 Bandara Sukarno Hatta Ribuan pendukungnya dari Jakarta dan luar Jakarta menjemput kedatangannya di terminal 3 Bandara Sukarno Hatta.
Habib Riziek Tokoh Berpengaruh dan Kontroversial
HRS adalah tokoh seorang tokoh yang berpengaruh sekaligus kontroversial. Bagi Pendukungnya ia dsiebut sebagai Imam Besar. Ia mempunyai pengaruh untuk menggerakan hingga puluhan atau ratusan ribu masa untuk melakukan aksi social maupun aksi di jalan. Bagi pengikutnya kepulangan HRS menjadi motivasi bagi Gerakan dan roda organisasi yang ditinggalkannya selama beberapa tahun. Kepemimpinan HRS di FPI dan kelompok -kelompok Islam garis keras memang sulit ditandingi. HRS masih menjadi magnit Gerakan. Bahkan di berbagai aksi, kehadiran HRS tampak masih sangat dibutuhkan. Walaupun dia berada di Arab Saudi, suara, gambar dan videotron bahkan dihadirkan di tengah aksi untuk memompa semangat para peserta aksi . Sungguh suatu charisma yang masih sulit tergantikan.
Ia juga menjadi tokoh kontroversi. Tokoh yang membawa nama Habib yang dipercaya mempunyai garis keturunan dari nabi ini selalu menampilkan dirinya dengan penampilan fisik yang serba putih seperti gamis, sorban , jas yang putih. HRS dan juga para pendukungnya misalnya anggota FPI ingin menyampaikan pesan bahwa mereka adalah orang-orang suci yang mengusung misi-mis suci yaitu mendakwahkan ajaran Islam . Bahkan misi suci itu secara resmi dijadikan nama organisasinya Front Pembela Islam (FPI). Kontroversi itu terkait dengan pribadi HRS dan juga FPI. Di media social terutama You Tube, masih secara mudah di akses bahwa HRS pada bulan April 2017 terjerat kasus chat Pornografi dengan Firza Husein. Kasus hukum ini sebenarnya telah menghancurkan reputasi HRS . Tapi pagi pengikutnya kasus ini dianggap sebagai kriminalisasi ulama. Kasus hukum ini kemudian dihentikan, karena HRS kemudian melarikan diri ke Arab Saudi. Kontroversi lain adalah tentang FPI. Di satu sisi, FPI adalah Organisasi yang mengusung misi untuk membela Islam dan menegakkan Shariah Islam dan aktif membantu masyarakat misalnya dalam penanggulangi bencana, misalnya Tsunami di Nangroe Atjeh Darusalam. Pada masa lalu organisasi ini juga dikenal dengan berbagai aksi vandalisme seperti pengrusakan tempat hiburan, fasilitas umum dan juga rumah ibadah kelompok non-Muslim.
Aksi masa yang dilakan oleh FPI dibawah pimpinan HRS dan organisasi lain sejenisnya seperti Persaudaraan Alumni (PA) 212 , Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) juga sering dipenuhi muatan-muatan politik. Bahkan Gerakan-gerakan yang mengaku membawa misi keagamaan ini serang, dimanfaatkan oleh atau saling memanfaatkan dengan kekuatan politik. Masayarakat kemudian mempertanyakan kemurnian Gerakan ini apakah sebagai Gerakan keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah. Keterkaitan HRS dengan politik pada kurun waktu 2014 sd 2017 memang bisa dimaklumi karena adanya intesitas kontestasi politik yang tinggi secara nasional secara khusus DKI. Dalam kontestasi Pilkada di DKI Aksi-aksi yang dilakukan oleh HRS memberikan keuntungan politik kepada Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernus Anies Bswedan dan Sandiaga Uno melawan Gubernur Patahana non-Muslim Basuki Tjahaja Purnama yang berpasangan dengan Jarot Syaiful Hidayat yang diusung oleh partai nasional PDIP. Lebih dari itu Ahok kemjudian terselip lidah yang kemudian terjerat persoalan hukum yang dikategorikan sebagai penistaan agama .
Dalam konteks nasional , ketegangan politik juga terjadi sesudah Pilpres 2014 dan menjelang Pilpres 2019 dimana Jokowi Kembali berhadapan deng Probowo Subijanto. Gerakan dan aksi HRS sangat jelad dimanfaatkan oleh Prabowo Sandiaga Uno.
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa kepulangan Habib Riziek disambut dengan perasaan” benci tapi rindu” atau ‘ khawatir dan suka cita”. Bagi kelompok Non Muslim dan juga masayarakat umum tentu khawatir bahwa kedatangan Habib Rizik dikhawatrikan akan menggerakan pendukungnya untuk melakukan aksi-aksi kekerasan, vandalisme, aksi demonstrasi yang mengganggu ketertiban dan kelancaran kehidupan . Bagi pengikutnya kedatangan HRS akan menegijeksikan semangat untuk menggerakkan roda Gerakan dan organisasinya.
Menjadi Tokoh Islam Rahmatan Lil Alaamin
Mulai hari ini tanggal 10 November 2020 dan seterusnya, Insya Allah HRS akan berada ditengah-tengah bangsa Indonesia . Situasi dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini berbeda. Pada tahun 2015-2019 , bangsa Indonesia dan warga DKI menghadapi dinamika kontenstasi politik untuk memperbutkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI dan Presiden dan Wakil Presiden. Saat ini bangsa Indonesia dan juga umat manusia di seluruh dunia dihadapakan kepada tantangan untuk secepatnya bisa keluar dari persoalan Bencana Wabah Covid 19 dan Dampak social ekonominya. Bangsa Indonesia dan juga bangsa bangsa lain di dunia menghadapi resesi ekonomi yang dutandai dengan menurnnya kinerja ekonomi, banyak perusahaan gulung tikar yang menyebabkan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan.
Dalam situasi ini Ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah Bersama pemerintah bahu membahu dalam membantu masyarakat mengatasi Pandemi Covid 19 melalui upaya pencegehaan dan penanganan seperti penyediaan rumah sakit , alat pelindung diri dan petugas medis. Dengan semangat ajaran Islam misalnya dalam tolong menolong, Ormas Islam organisasi masayarakat lain Bersama pemerintah menyakurkan bantuan ekonomi dan social yang sangat dibutuhkan oleh kelompok masyarakat yang terdampak Covid 19. Praktek -praktek solidaris ekonomi yang terkandung dalam Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS) menjadi sumber rujukan yang siginifkan untk dioptimalkan penyalurannya dalam membantu kelompok- kelompok miskin baru dan kelompok terdampak lainnya.
Habib Riziek Shihab yang sudah berada di tanah air seharusnya Bersama-sama komponen bangsa mengatasi persoalan-persolan Covid 19 dan dampak social ekonominya. Pengaruh dan Karisma Habib Riziek seharus dapat diarahkan untuk menggerakkan pengikutnya agar Bersama-sama pemerintah dan umat Islam lainnya mengatasi persoalan Covid beserta dampaknya. Dalam situasi seperti ini, janganlah kelompok masayarakat termasuk Habib Riziek dan pengikutnya melakukan aksi yang kontra produktif dengan persoalan yang sedang dihadapi bangsa. Kepualangan Habib Rizeik seharusnya bisa mentransformasikan FPI dan Gerakan sejenisnya dari sebuah Gerakan yang dulunya menyeramkan , menakutkan karena aktivitas vanadlisme, kekerasan dan juga aktivitas politiknya, menjadi Gerakan yang menebar keteduhan kedamaian, kesejukan di tengah kesulitan yang dihadapi umat Islam bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia. FPI yang mengkalim membela Islam , harus menjadi front yang menyebarkan nilai -nilai Islam yang rahmatan lil alamin . Dengan demikian FPI, PA 212, GNPF akan seperti Ormas-Ormas Islam mainstream yang selalu siap menjadi tempat berteduh yang suci (sacred canopy) bagi umat Islam dan bangsa Indonesia yang berjuang keras keluar dari kesulitan ini. Habib Riziek harus mejadi bagian dari problem Solver, bukan problem maker bagi bangsa Indonesia. Selamat datang Habib Rieziek Shihab
Dr. Sri Yunanto (Pengamat Politik & Keamanan)