30.1 C
Jakarta

Sejarah Bulan Syawal dan Kelebihannya

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariahSejarah Bulan Syawal dan Kelebihannya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Pasca Ramadhan tiba, kini kita kembali berada di bulan Syawal. Bulan ini merupakan bulan kesepuluh tahun Qamariyah yang jatuh setelah Ramadan dengan jumlah  30 atau 29 hari. Syawal berarti naik atau meningkat. Hal ini dikandung maksud, bahwa setelah umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan selama sebulan, diharapkan ada peningkatan amal ibadah dan prestasi pada 11 bulan berikutnya. Bulan Syawal merupakan bulan Istimewa dengan segudan

Asal Usul Syawal

Ibnul ‘Allan asy Safii mengatakan, “Penamaan bulan Syawal itu diambil dari kalimat Syaalat ai-ibil yang artinya onta itu mengangkat atau menegakkan ekornya. Syawal dimaknai demikian, sebab dahulu orang-orang Arab menggantungkan alat-lat perang mereka, dikarenakan sudah mendekati bulan-bulan haram, yaitu bulan larangan untuk berperang”. (Dalilul Falihin li Syarh Riyadh al-Shalihin).

Pemahaman makna Syawal yang demikian, sudah menjadi tradisi masyarakat Arab jika telah memasuki bulan Syawal, dan memasuki bulan-bulan haram ( Dzulqaidah, Dzulhijjah dan Muharram) mereka dengan kesadarannya melakukan genjatan senjata, tidak ada lagi permusuhan dan peperangan di antara suku, qabilah dan golongan manapun.

Puasa Enam Hari Syawal

Keistimewaan bulan syawal yang pertama adalah puasa 6 hari di bulan syawal. Puasa 6 hari pada bulan syawal ini biasanya dilakukan mulai hari kedua bulan syawal, karena di hari pertama, yaitu saat hari raya idul fitri diharamkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Setelah menjalani puasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan, puasa 6 hari di bulan syawal ini menjadi pelengkap atau penyempurna amalan pada bulan Ramadan.

Kelebihan puasa Syawal enam hari ini sebagaimana disebutkan dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh.”(HR.Muslim (no. 1164).

Berdasarkan hadits di atas,  menunjukkan keutamaan puasa sunnah enam hari di bulan Syawwal, yang ini termasuk karunia agung dari Allah kepada hamba-hamba-Nya, dengan kemudahan mendapatkan pahala puasa setahun penuh tanpa adanya kesulitan yang berarti..

Imam Ahmad dan An-Nasa’i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallahu ‘alaihi wasalllam bersabda: “Puasa Ramadhan (ganjarannya) sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka itulah bagaikan berpuasa selama setahun penuh.” (Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam “Shahih” mereka.)

BACA JUGA  Apakah Menelan Dahak Membatalkan Puasa?

Hal ini dijelaskan antara lain oleh Syekh Ibrahim Al-Baijuri dalam Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim sebagai berikut.

(وستة من شوال) أي لخبر من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر فإن صيام رمضان بعشرة أشهر وصيام الستة من شوال بشهرين فذلك كصيام السنة والمراد أنه كصيامها فرضا والا فلا خصوصية لذلك لأن الحسنة بعشرة أمثالها
Artinya, “Salah satu puasa sunah adalah (puasa enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan berpuasa setahun penuh. Karena, puasa Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan. Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa setahun penuh,”

Kelebihan bulan Syawal berupa menjalin ikatan silaturrahmi. Meskipun kondisi Covid-19, namun silaturrahmi offline tidak bisa dilaksanakan dengan kondisi yang tidak memungkinkan, kita dapat melakukan dengan silaturrahmi online dengan media yang telah canggih dan maju.

Bersilaturahmi merupakan salah satu ibadah yang tidak asing lagi di bulan syawal. Salah satu keistimewaan bulan syawal ini biasanya dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti mudik ke kampung halaman dan saling bermaafan dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman. Jadi tidak heran bila bulan syawal begitu istimewa dengan menjadi salah satu bulan dimana kebanyakan umat muslim bersilaturahmi.
Beranjak dari itu, mari perbanyak amal di bulan syawal yang merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT dengan melaksanakan berbagai amaliaj baik puasa Syawal, silaturahmi dan bermaaf-maafan serta lainnya merauh ridha-Nya. Amin.

Wallahu Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq

Tgk. Helmi Abu Bakar El-langkawi, M.Pd, Guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan Dosen IAIA Samalanga serta Ketua PC Ansor Pidie Jaya

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru