27.1 C
Jakarta
Array

Sedikit Usaha Memahami Surah Al-Waqi’ah (Bagian-VI-Habis)

Artikel Trending

Sedikit Usaha Memahami Surah Al-Waqi’ah (Bagian-VI-Habis)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Penutup Surah dan Penegas Risalah Sang Pembawa Al-Quran

Falâ Uqsimu bimawâqiʻ al-Nujûm

Sungguh Aku bersumpah dengan tempat turunnya bintang

Tempat turunnya bintang yang dimaksud adalah yang berada diarah barat. Sebab ketika bintang berada di arah barat akan hilang tak berbekas. Hal ini menunjukkan adanya Zat yang mengaturnya. Allah swt tak akan hilang sampai kapanpun. Oleh karenanya Nabi Ibrahim as meyakini keberadaan Allah swt sebagai tuhan setelah melihat bintang-bintang di langit hilang.

Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud turunnya bintang adalah lauhal-mahfûzh yang menjadi tempat singgahnya Al-Quran sebelum turun ke langit dunia.

Wa Innahû Laqasamun Lau Taʻlamûna ʻAzhîm

Sumpah itu kalau kalian ketahui sangatlah agung

Apapun yang dibuat sebagai objek sumpah oleh Allah swt pasti memiliki keagungan dan kebesaran di baliknya. Begitu juga sumpah yang disebutkan sebelumnya. 

Innahû Laqur’ânun Karîm

Sesungguhnya Al-Quran itu sangatlah mulia

Al-Quran juga menjadi objek sumpah Allah swt. Sehingga penyebutan tempat turunnya bintang (lauh al-Mahfûzh) sudah mewakili Al-Quran.

Fî Kitâbin Maknûn

Berada pada catatan yang tersembunyi

Catatan yang tersembunyi adalah lauh al-Mahfûzh.Yang bisa mengaksesnya hanya para malaikat Allah swt.

Lâ Yamassuhû Illâ al-Muthahharûn

Hanya disentuh oleh makhluk-makhluk yang suci

Sehingga yang bisa menyentuh Al-Quran di lauh al-Mahfûzhhanya malaikat yang suci. Adapun di dunia hanya bisa disentuh oleh orang-orang yang suci dari hadas kecil dan hadas besar.

Tanzîlun Min Rabb al-ʻÂlamîn

Diturunkan dari Tuhan pengatur semesta alam

Al-Quran benar-benar berasal dari Allah swt. Bukanlah sihir ataupun kisah-kisah klasik sebagaimana yang diyakini oleh kaum Musyrik.

Afabihâdzâ al-Hadîtsi Antum Mudhinûn

Apakah kalian meremehkan Al-Quran ini

Padahal Al-Quran adalah kitab suci yang tidak bisa diremehkan dari segala aspeknya. Meremehkan Al-Quran bisa dengan jauh dari Al-Quran hingga tidak mengimaninya.

Wa Tajʻalûna Rizqakum Annakum Tukadzdzibûn

Kalian menjadikan rezeki yang diterima sebagai bahan pendustaan kalian

Rezeki yang diterima adalah hujan dan hasil tumbuhan bumi.

Falaulâ Idzâ Balaghat al-Hulqûm

Ketika ruh sampai kerongkongan kenapa tidak bisa kalian hindari

Orang-orang yang tidak mempercayai hari akhir mengapa tidak bisa menghindarkan dirinya dari kematian.

Wa Antum Hînaidzin Tanzhurûn

Saat itu kalian melihatnya

Saat ruh sampai kerongkongan kalian melihat sakaratul maut yang begitu menyakitkan.

Wa Nahnu Aqrabu Ilaihi Minkum Walâkin La Tubshirûn

Kami lebih dekat untuk tahu ruh itu dibanding kalian tapi kalian tidak melihatnya

Kalian tidak bisa melihat malaikat maut mendatangi kalian dan mencabut ruh kalian. Kami dan para malaikat kami lebih dekat untuk melihat, mengetahui dan berkuasa saat itu.

Falaulâ In Kuntum Ghaira Madînîn

Jika kalian tidak akan dibalas mengapa kalian tidak menghindarinya

Kalau benar tidak ada pembalasan di hari akhir, mengapa kalian tidak bisa menghindar dari kematian.

Tarjiʻûnahâ In Kuntum Shâdiqîn

Kalian mengembalikan ruh, jika kalian benar

Saat kematian datang, kalian akan mengembalikan ruh pada tempat terdahulunya.

Faammâ In Kâna Min al-Muqarrabîn

Adapun orang yang meninggal dari kalangan orang-orang yang dekat dengan Allah

Golongan orang-orang yang dekat dengan Allah swt sebagaimana diceritakan pada seri tulisan-tulisan sebelumnya, mereka juga akan melewati sakaratul maut itu dengan mudah.

 Farauhun Wa Raihânun Wa Jannatu Naʻîm

Dia akan istirahat tenang, keindahan rezeki dan kenikmatan surga

Ketika meninggal dunia mereka akan merasakan istirahat dari hiruk pikuk dan kegaduhan dunia. Keindahan akan nampak di depan mereka. Kenikmatan surga telah siap untuk mereka.

Wa Ammâ In Kâna Min Ashhâb al-Yamîn

Sedangkan orang dari golongan kanan

Golongan yang menerima catatan amal dengan tangan kanan mereka juga akan melewati sakaratul maut dengan aman.

Fasalâmun Laka Min Ashhâb al-Yamîn

Akan mendapatkan keselamatan dari siksa dan penghormatan bagimu (Muhammad) dari golongan kanan

Keselamatan dari siksa neraka sudah menjadi garansi bagi golongan kanan. Kedamaian akan mereka rasakan selamanya. Penghormatan kepada Nabi Muhammad saw yang memberikan jalan petunjuk mereka lakukan.

Wa Ammâ In Kâna Min al-Mukadzdibîn al-Dhâllîn

Sementara golongan orang yang berdusta dan tersesat

Golongan kiri juga merasakan sakitnya sakaratul maut.

Fanuzulun Min Hamîm

Tempat mereka adalah air panas mendidih

Sebagaiman dideskripsikan pada seri tulisan sebelumnya, air yang disiapakan untuk mereka saja panas. Tidak ada kenikmatan dan kesegaran yang mereka terima.

Wa Tashliyatu Jahîm

Pasti masuk neraka jahim

Api neraka yang menyala-nyala siap menyamnut mereka.

Inna Hâdzâ Lahuwa al-Haqq al-Yaqîn

Ini semua adalah benar adanya secara haqqul yakin

Semua yang telah disebutkan itu tidak diragukan lagi kebenarannya.

Fasabbih Bismika Rabbika al-ʻAzhîm

Maka sucikanlah dengan asma Tuhanmu yang Maha Agung

Semua ini menjadi peringatan dan renungan yang harus dikembalikan kepada Allah swt Tuhan Maha Suci dari segala kekurangan dan keburukan.

 Wallahu Aʻlam

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru