Penutup Surah dan Penegas Risalah Sang Pembawa Al-Quran
Falâ Uqsimu bimawâqiʻ al-Nujûm
Sungguh Aku bersumpah dengan tempat turunnya bintang
Tempat turunnya bintang yang dimaksud adalah yang berada diarah barat. Sebab ketika bintang berada di arah barat akan hilang tak berbekas. Hal ini menunjukkan adanya Zat yang mengaturnya. Allah swt tak akan hilang sampai kapanpun. Oleh karenanya Nabi Ibrahim as meyakini keberadaan Allah swt sebagai tuhan setelah melihat bintang-bintang di langit hilang.
Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud turunnya bintang adalah lauhal-mahfûzh yang menjadi tempat singgahnya Al-Quran sebelum turun ke langit dunia.
Wa Innahû Laqasamun Lau Taʻlamûna ʻAzhîm
Sumpah itu kalau kalian ketahui sangatlah agung
Apapun yang dibuat sebagai objek sumpah oleh Allah swt pasti memiliki keagungan dan kebesaran di baliknya. Begitu juga sumpah yang disebutkan sebelumnya.
Innahû Laqur’ânun Karîm
Sesungguhnya Al-Quran itu sangatlah mulia
Al-Quran juga menjadi objek sumpah Allah swt. Sehingga penyebutan tempat turunnya bintang (lauh al-Mahfûzh) sudah mewakili Al-Quran.
Fî Kitâbin Maknûn
Berada pada catatan yang tersembunyi
Catatan yang tersembunyi adalah lauh al-Mahfûzh.Yang bisa mengaksesnya hanya para malaikat Allah swt.
Lâ Yamassuhû Illâ al-Muthahharûn
Hanya disentuh oleh makhluk-makhluk yang suci
Sehingga yang bisa menyentuh Al-Quran di lauh al-Mahfûzhhanya malaikat yang suci. Adapun di dunia hanya bisa disentuh oleh orang-orang yang suci dari hadas kecil dan hadas besar.
Tanzîlun Min Rabb al-ʻÂlamîn
Diturunkan dari Tuhan pengatur semesta alam
Al-Quran benar-benar berasal dari Allah swt. Bukanlah sihir ataupun kisah-kisah klasik sebagaimana yang diyakini oleh kaum Musyrik.
Afabihâdzâ al-Hadîtsi Antum Mudhinûn
Apakah kalian meremehkan Al-Quran ini
Padahal Al-Quran adalah kitab suci yang tidak bisa diremehkan dari segala aspeknya. Meremehkan Al-Quran bisa dengan jauh dari Al-Quran hingga tidak mengimaninya.
Wa Tajʻalûna Rizqakum Annakum Tukadzdzibûn
Kalian menjadikan rezeki yang diterima sebagai bahan pendustaan kalian
Rezeki yang diterima adalah hujan dan hasil tumbuhan bumi.
Falaulâ Idzâ Balaghat al-Hulqûm
Ketika ruh sampai kerongkongan kenapa tidak bisa kalian hindari
Orang-orang yang tidak mempercayai hari akhir mengapa tidak bisa menghindarkan dirinya dari kematian.
Wa Antum Hînaidzin Tanzhurûn
Saat itu kalian melihatnya
Saat ruh sampai kerongkongan kalian melihat sakaratul maut yang begitu menyakitkan.
Wa Nahnu Aqrabu Ilaihi Minkum Walâkin La Tubshirûn
Kami lebih dekat untuk tahu ruh itu dibanding kalian tapi kalian tidak melihatnya
Kalian tidak bisa melihat malaikat maut mendatangi kalian dan mencabut ruh kalian. Kami dan para malaikat kami lebih dekat untuk melihat, mengetahui dan berkuasa saat itu.
Falaulâ In Kuntum Ghaira Madînîn
Jika kalian tidak akan dibalas mengapa kalian tidak menghindarinya
Kalau benar tidak ada pembalasan di hari akhir, mengapa kalian tidak bisa menghindar dari kematian.
Tarjiʻûnahâ In Kuntum Shâdiqîn
Kalian mengembalikan ruh, jika kalian benar
Saat kematian datang, kalian akan mengembalikan ruh pada tempat terdahulunya.
Faammâ In Kâna Min al-Muqarrabîn
Adapun orang yang meninggal dari kalangan orang-orang yang dekat dengan Allah
Golongan orang-orang yang dekat dengan Allah swt sebagaimana diceritakan pada seri tulisan-tulisan sebelumnya, mereka juga akan melewati sakaratul maut itu dengan mudah.
Farauhun Wa Raihânun Wa Jannatu Naʻîm
Dia akan istirahat tenang, keindahan rezeki dan kenikmatan surga
Ketika meninggal dunia mereka akan merasakan istirahat dari hiruk pikuk dan kegaduhan dunia. Keindahan akan nampak di depan mereka. Kenikmatan surga telah siap untuk mereka.
Wa Ammâ In Kâna Min Ashhâb al-Yamîn
Sedangkan orang dari golongan kanan
Golongan yang menerima catatan amal dengan tangan kanan mereka juga akan melewati sakaratul maut dengan aman.
Fasalâmun Laka Min Ashhâb al-Yamîn
Akan mendapatkan keselamatan dari siksa dan penghormatan bagimu (Muhammad) dari golongan kanan
Keselamatan dari siksa neraka sudah menjadi garansi bagi golongan kanan. Kedamaian akan mereka rasakan selamanya. Penghormatan kepada Nabi Muhammad saw yang memberikan jalan petunjuk mereka lakukan.
Wa Ammâ In Kâna Min al-Mukadzdibîn al-Dhâllîn
Sementara golongan orang yang berdusta dan tersesat
Golongan kiri juga merasakan sakitnya sakaratul maut.
Fanuzulun Min Hamîm
Tempat mereka adalah air panas mendidih
Sebagaiman dideskripsikan pada seri tulisan sebelumnya, air yang disiapakan untuk mereka saja panas. Tidak ada kenikmatan dan kesegaran yang mereka terima.
Wa Tashliyatu Jahîm
Pasti masuk neraka jahim
Api neraka yang menyala-nyala siap menyamnut mereka.
Inna Hâdzâ Lahuwa al-Haqq al-Yaqîn
Ini semua adalah benar adanya secara haqqul yakin
Semua yang telah disebutkan itu tidak diragukan lagi kebenarannya.
Fasabbih Bismika Rabbika al-ʻAzhîm
Maka sucikanlah dengan asma Tuhanmu yang Maha Agung
Semua ini menjadi peringatan dan renungan yang harus dikembalikan kepada Allah swt Tuhan Maha Suci dari segala kekurangan dan keburukan.
Wallahu Aʻlam