28.9 C
Jakarta

Secarik Pesan buat Agnes Mo

Artikel Trending

Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Saat istirahat perhatian saya digiring pada sebuah berita penyanyi internasional Agnes Monica yang bertemu Jokowi di Istana negara pagi tadi. Habis keluar dari istana Agnes dikerubuni wartawan dan dijejali aneka pertanyaan.

Ada pertanyaan yang menarik untuk dihidangkan dan dibahas dalam tulisan ini. Agnes Mo ngadep Jokowi, ngomongin apa? Agnes santai menjawabnya: “Ngobrol santai aja. Soal generasi muda tentang menyuarakan mimpi bahwa mimpi yang lantang diperlukan agar menjadi inspirasi juga. Optimisme, kerja keras, kalkulasi yang tepat, itu penting supaya cita-cita disampaikan.” (Detiknews, 11/19).

Saya bangga Indonesia punya Agnes yang mampu membawa Indonesia go international. Selain itu, yang dibicarakan saat pertemuan menyangkut masa depan pemuda Indonesia. Begitu pentingnya pemuda sampai Agnes bela-belain menyampaikannya kepada presiden di meja istana negara. Benar apa yang dititahkan Soekarno, “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

Dan, mimpi yang menjadi inti dari pertemuan Agnes adalah sesuatu yang menentukan masa depan pemuda. Karena, masa depan itu dibangun dari mimpi yang besar dan diikuti kerja keras. Ada tujuh kata bijak yang menegaskan semua ini: Dream big, work hard, make it happen. Bermimpi besar, kerja keras, dan buat mimpi itu jadi kenyataan.

Saya sedikit bertanya: Benarkah ungkapan Agnes kepada wartawan hanya sebatas pemuda, mimpi, dan kerja keras? 

Saya belum bisa jawab secara pasti. Saya pengen Anda ikut menganalisa bahwaawal tahun 2019 menjadi langkah menuju Pilpres yang sudah di ambang pintu. Saya tidak mau terlarut membahas politik, karena saya bukan pengamat sehingga bila dipaksakan akan terjadi kekeliruan berfikir (fallacy).

Hanya saja saya ingin berpesan kepada Agnes. Hati-hati terjebak dalam zona politik. Saya bukan meragukan sosok Agnes yang cerdas dan berpengalaman. Tapi, orang cerdas tidak selamanya ahli dalam segala bidang. Bukankah banyak artis yang pindah ke politik gagal? Saya tidak perlu menyebutkan satu persatu sosok tersebut. Anda bisa baca sendiri di media sosial. Biarkan para politikus yang menguasai meja perpolitikan.

BACA JUGA  Dua Hal Penting Biar Kita Layak Jadi Warga Indonesia

Nabi saw. berpesan: “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya: “Bagaimana maksud amanat disia-siakan?” Nabi menjawab: “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.”

Agnes cukup berkiprah di meja entertainment, khususnya musik, karena lebih menginspirasi masyarakat. Bukankah banyak masyarakat yang ngefans lagu-lagu Agnes? Karena Agnes lebih menguasi di bidang musik.

Benar apa yang disebutkan dalam QS. an-Nahl [16]: 43, yang bunyinya: Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada Ahl adz-Dzikr jika kamu tidak mengetahui. Siapakah Ahl adz-Dikr itu?

Dalam Ma’âlim at-Tanzîl al-Baghawi memahami bahwa ayat tersebut turun menyangkut orang musyrik Mekkah yang mengingkari kenabian Muhammad dengan dalih, “Allah lebih agung daripada utusannya yang dari sosok manusia.” Kemudian, Allah menyangkal, bahwa para nabi yang diutus sebelum Nabi Muhammad adalah sosok manusia pula. Bila para kaum musyrik tidak percaya, bisa tanyakan kepada Ahl adz-Dzikr. Ibnu Abbas menyebutkan Ahl adz-Dzikr adalah pakar Al-Qur’an (penafsir). Ada pula yang memahaminya ulama.

Saya lebih tertarik Ahl adz-Dzikr adalah pakar yang ahli dalam bidang yang ditekuni. Agnes Mo adalah sosok yang membidangi dunia musik, sehingga tidak salah bila ia disebut Ahl adz-Dzikr yang layak menjawab persoalan musik. Sementara, tidak benar bila Agnes diikutsertakan dalam duniapolitik yang sedikitpun ia tidak punya latar belakang di sana.

Mungkin, itu saja secarik pesan buat Agnes. Terus berkarya, Mbak! “Musuh terbesar saya adalah diri sendiri, bukan orang lain,” pesannya.

Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Dr. (c) Khalilullah, S.Ag., M.Ag.
Penulis kadang menjadi pengarang buku-buku keislaman, kadang menjadi pembicara di beberapa seminar nasional

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru