30.1 C
Jakarta

Saat Motivasi Menulis Menurun, Apa yang Harus Dilakukan?

Artikel Trending

KhazanahLiterasiSaat Motivasi Menulis Menurun, Apa yang Harus Dilakukan?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Tak sedikit para penulis yang mengalami penurunan motivasi hingga mengacaukan produktivitasnya dalam menulis. Hal ini terjadi karena berbagai faktor yang menyertainya. Di antara faktor tersebut hadir dari internal dan juga eksternal. Akan tetapi, faktor yang paling mendominasi menurunnya motivasi menulis yaitu dari dalam diri penulis tersebut.

Motivasi dapat dikatakan sebagai sumbu untuk menyulut api semangat dalam menghasilkan karya-karya yang bernas dan cerdas. Jika motivasi dalam diri seorang penulis padam, maka produktivitasnya terganggu hingga menyebabkan rasa tidak nyaman dalam menulis. Kebiasaan yang selama ini terbentuk pun perlahan mulai hilang dan asyik dengan kesendirian tanpa menghasilkan apa-apa.

Menulis selalu membutuhkan konsentrasi yang baik, karena setiap hal yang kita tulis perlu adanya pertanggungjawaban. Menulis dapat dikatakan sebagai keterampilan yang sangat kompleks, karena membutuhkan pikiran yang luas juga kemampuan menuangkan kata-kata dalam bentuk tulisan. Seorang penulis harus bisa meramu bahasa sehingga para pembaca akan mudah memahami apa yang disampaikannya.

Pada hakikatnya, kegiatan menulis merupakan cara seseorang dalam mengekspresikan dirinya dan menulis tentang dirinya sendiri. Dengan kata lain, bahwa apa yang ditulisnya saat ini adalah gambaran dari diri sendiri yang tidak terjamah oleh orang lain. Penulis dapat memosisikan dirinya menjadi apa dan siapa saja, tetapi dia tidak pernah lari dari menjadi orisinalitas diri sendiri. Dia memiliki sisi yang unik dan menarik, juga pemikiran yang berbeda dari penulis lainnya.

Permasalahannya saat ini adalah seorang penulis acap kali mengalami penurunan motivasi yang sebetulnya perlu dihindari. Pasalnya, jika menulis sudah menjadi bagian dalam hidupnya, berarti apa saja yang berusaha menghalangi seharusnya bisa diatasi. Akan tetapi, penulis juga manusia biasa yang terkadang hati dan perasaannya tidak menentu.

Beberapa faktor yang melatarbelakangi turunnya motivasi dalam menulis antara lain merasa bosan dengan aktivitas menulis, mengalami kebuntuan di seperempat perjalanan menulis, kelelahan, kurangnya ide, kehilangan tujuan menulis, merasa tidak mendapatkan apa-apa dari aktivitas menulis, tidak termotivasi lagi, dan sebagainya.

Oleh karena itu, penulis tidak bisa diam begitu saja bila ingin terus berkarya, ia harus melakukan perubahan dari dirinya sendiri. Sebab, seperti yang sering kita dengar tentang sebuah kutipan bahwa motivator terbesar di dunia ini adalah diri sendiri.

Apakah kamu salah satu penulis yang mengalami penurunan motivasi hingga mengubah produktivitasmu selama ini? Jika kamu salah satu orangnya, cobalah untuk melakukan hal-hal di bawah ini:

Carilah inspirasi baru

Membaca buku, artikel, karya sastra dari penulis lain dapat membantu seorang penulis menemukan gagasan baru. Biasanya seorang penulis tiba-tiba menemukan ‘aha’ dalam proses membaca. Hal ini tentu saja menjadi kabar baik. Penulis memang harus selalu dekat dengan membaca karya-karya orang lain untuk dijadikan sebagai referensi.

Di sisi lain, untuk mendapatkan inspirasi bukan hanya dari membaca saja, kamu juga bisa menonton film yang disukai, berbincang dengan orang-orang di warung kopi, atau melakukan perjalanan ke tempat yang diminati. Lakukanlah sesuatu yang menyenangkan hati.

BACA JUGA  Telaah Literasi Kita: Indonesia Darurat Membaca?

Ambil jeda untuk istirahat

Kelelahan dalam berpikir kerap kali membuat penulis merasa tertekan. Oleh karena itu, mengambil jeda beberapa saat akan membuat tubuh lebih bugar dan pikiran siap untuk diajak berkelana kembali. Jangan berpikir bahwa mengambil istirahat itu hanya kesia-siaan karena akan ketinggalan dengan penulis lain, tetapi tubuh dan pikiran juga perlu melakukan waktu menyepi untuk mengisi energi agar bisa melaju lebih pesat.

Tetapkan target menulis yang realistis

Target yang realistis membuat penulis lebih fokus untuk menyelesaikan satu per satu pekerjaannya. Terlalu banyak target dan pada akhirnya tidak terealisasi biasanya akan membuat kepala menjadi semakin penat dan merasa diri sudah gagal.

Oleh karena itu, sesuaikan target dengan kemampuan dan kebutuhan. Buatlah pecahan-pecahan tugas menjadi lebih kecil hal itu memungkinkan penulis untuk mengurangi kelelahan dan proyek penulisan pun lebih bisa dicapai.

Carilah dukungan dari orang terdekat, komunitas, maupun sesama penulis

Berbicaralah kepada teman penulis, orang terdekat, atau komunitas yang kamu yakini bisa menggugah motivasi menulis. Bercerita kepada mereka akan membuat bebanmu sedikit berkurang, tentu mereka akan memberikan saran-saran yang lebih solutif agar kamu tidak terjebak dalam lubang kemalasan.

Ubahlah cara dalam menulis

Mungkin selama ini kamu hanya menulis di satu genre, kamu bisa mencoba menulis di genre lain sebagai bagian dari menantang diri dan mengasah keterampilan menulis. Kamu juga bisa mengubah cara menulis yang semula di laptop lalu saat ini mencoba dengan tulis tangan. Lihatlah perbedaannya.

Tingkatkan motivasi dalam diri sendiri

Kamu tidak bisa berlama-lama memendam kemalangan, kesedihan, kekecewaan, kekesalan. Hal itu akan berdampak pada penurunan motivasi menulis. Kamu yang menerima semua hal itu, tentu obatnya juga dari diri sendiri. Ingat kembali apa tujuanmu menulis dan tingkatkan pula target pencapaian yang diinginkan sehingga kamu akan semakin merasa tertantang.

Mengikuti acara kepenulisan

Meskipun motivator terbaik adalah diri sendiri tetapi mencari kesibukan dan mengisi daya dengan mengkuti acara kepenulisan tentu tidak ada salahnya. Kamu akan menemukan insight baru dalam forum tersebut dan bisa mencuri ilmu yang diberikan oleh narasumber. Jika kamu masih peduli dengan acara kepenulisan, itu menandakan bahwa menulis masih menjadi bagian dari dirimu. Kamu tidak bisa lari begitu saja meski naik turunnya motivasi tetap ada saja.

Kamu tidak bisa memaksa orang lain untuk menjadi seperti dirimu, tetapi kamu bisa memaksa diri sendiri untuk melakukan apa yang diinginkan. Salah satunya ingin kembali cinta dengan dunia menulis dan termotivasi lagi untuk menyelesaikan tugas-tugas menulis yang selama ini terbengkalai. Kamu bukannya tidak bisa menulis, hanya saja butuh waktu untuk mengatur ulang kebiasaan. Semoga artikel ini berpengaruh dan bermanfaat, ya. Jangan lupa bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan informasi ini.

Devi Ardiyanti
Devi Ardiyanti
Penulis profesional dan tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. Puluhan bukunya sudah tersebar di Gramedia seluruh Indonesia. Sangat menyukai dunia literasi dan travelling.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru