27.3 C
Jakarta

Saat Ihram Haji, Bolehkah Mandi Pakai Sabun?

Artikel Trending

Asas-asas IslamSyariahSaat Ihram Haji, Bolehkah Mandi Pakai Sabun?
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Salah satu rukun ibadah haji yang harus dilakukan adalah ihram. Ihram secara mudahnya adalah niat melaksanakan ibadah haji yang ditentukan waktu dan tempatnya. Setelah orang melaksanakan ihram, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan seperti memakai wangi-wangian, parfum dan lain sebagainnya. Lantas apakah saat ihram diperbolehkan untuk mandi pakai sabun? Sebagai ketahui bersama bahwa sabun ini menimbulkan rasa wangi.

Syaikh Wahbah Zuhaili dalam magnum opusnya yaitu kitab Fiqhul Islam Wa Adillatuhu menjelaskan bahwa orang yang sedang melaksanakan ihram diperbolehkan mandi pakai sabun. Pendapatnya ini didasarkan pada pendapat madzhab Syafi’i.

وَالْخُلَاصَةُ تَحْرِيمُ مَسِّ الطِّيبِ بِالْاِتِّفَاقِ وَكَذَا قَصْدُ شَمِّهِ عِنْدَ الْحَنَابِلَةِ وَيُكْرَهُ عِنْدَ غَيْرِهِمْ، وَتَحْرِيمُ الْإِدْهَانِ بِالزُّيُوتِ مُطْلَقاً عِنْدَ أَبِي حَنِيفَةَ وَالْمَالِكِيَّةِ، وَبِالدُّهْنِ الْمُطَيِّبِ عِنْدَ الْحَنَابِلَةِ دُونَ غَيْرِ الْمُطَيِّبِ، وَدُهْنِ الشَّعْرِ وَالرَّأْسِ فَقَطْ مُطْلَقاً عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ وَلَوْ بِغَيْرِ مُطَيِّبِ. وَيَجُوزُ الْاِغْتِسَالُ وَلَوْ بِالصَّابُونِ عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ، وَلَا يَجُوزُ بِالصَّابُونِ وَنَحْوِهِ عِنْدَ الْحَنَفِيَّةِ، وَيَغْتَسِلُ عِنْدَ الْمَالِكِيَّةِ لِلتَّبَرُّدِ لَا لِلتَّنْظِيفِ.

Artinya; “Bagi orang yang dalam ihram diperbolehkan mandi dengan sabun menurut Madzhab Syafi’i dan Hanbali, namun tidak boleh menurut Madzhab Hanafi. Sedang menurut Madzhab Maliki boleh mandi untuk mendinginkan badan bukan untuk membersihkan”. (Al-Fiqh Al-islami Wa Adillatuhu, Juz, 3, h. 239)

BACA JUGA  Ini Besaran Nafkah Istri Dalam Pandangan Syariat Islam

Imam Nawawi dalam kitabnya Minhajut Thalibin menjelaskan orang yang memakai wangi-wangian saat ihram maka ia harus membayar denda atau dam, namun apabila memakai wangi-wangian sebelum ihram dan bau wanginya masih terasa sampai ihram maka hal ini tak mengapa.

وَأَنْ يُطَيِّبَ بَدَنَهُ لِلْإِحْرَامِ، وَكَذَا ثَوْبُهُ فِي الْأَصَحِّ، وَلَا بَأْسَ بِاسْتِدَامَتِهِ بَعْدَ الْإِحْرَامِ،

Artinya; “Disunnahkan untuk memakaikan minyak wangi di tubuhnya saat hendak ihram, demikian pula pada bajunya menurut pendapat ashah (paling sahih). Adapun ketika masih tersisa baunya saat ihram, maka yang demikian diperbolehkan”.

Dari keterangan ini menjadi jelas, bahwa orang yang sedang ihram haji diperbolehkan mandi pakai sabun, karena sabun bukan termasuk jenis wangi-wangian. Kebolehan ini menurut pendapat madzhab Syafi’i dan Hambali. Wallahu A’lam Bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru