Raghib al-Ashfihani menjelaskan dalam kitabnya, Mufradât Alfâdzh al-Qur’ân, secara asal maknanya, setiap term yang berasal dari akhawun, bermakna seseorang yang memiliki kesamaan baik dalam asal-usul kelahiran, persusuan, agama, negara, suku, kerja, kecintaan dsb. Ini nampak jelas saat al-Quran menyebut orang-orang yang memubazirkan sesuatu dengan ikhwân dari setan-setan QS al-Isra’ [17]: 27.
Dari sekitar 96 kata saudara yang terulang dalam Al-Quran, baik yang berbentuk tunggal, dobel maupun plural atau maskulin dan feminin, al-Damighani menghitung ada tujuh makna yang yang dimuat oleh kata akh yang berpluralkan ikhwân ini, di antaranya:
- Saudara kandung (se-ayah dan ibu)
Ini bisa dilihat pada QS al-Maidah [5]: 30-31 saat Allah swt menceritakan salah satu putra adam yang membunuh saudara kandungnya.
Begitu juga saat penjelasan bagian waris dalam QS al-Nisa’ [4]: 11-12.
- Saudara se-suku
Al-Quran juga mengajarkan persaudaraan kesukuan –barangkali dalam bahasa saat ini disebut nasionalisme- dalam QS al-Aʻraf [7]: 65, 73, & 85, QS Hud [11]: 50, 61, 84, QS al-Naml [27]: 45, QS al-ʻAnkabut [29]: 36. Sekian ayat tersebut bercerita tentang kesatuan persaudaraan suku antara para rasul dengan umatnya. Mulai Nabi Hud as, Nabi Saleh as, dan Nabi Syuaib as.
- Saudara se-ideologi (kemusyrikan)
Kesamaan ketidakpercayaan terhadap ajaran Allah swt pun juga termasuk persaudaraan. Sehingga orang-orang non-Muslim bersaudara dalam kemusyrikan. Ini bisa dilihat dalam QS al-Aʻraf [7]: 202.
- Saudara seagama (Islam)
Makna ini secara jelas bisa dibaca dalam QS al-Hujurat [49]: 10 saat Allah swt menegaskan bahwa orang-orang beriman semuanya itu bersaudara.
- Saudara dalam satu cinta
Makna ini ada pada QS al-Hijr [15]: 47 yang mendeskripsikan keadaan orang-orang yang mencintai saudaranya karena Allah swt kelak di surga.
- Sahabat
Istilah sahabat ataupun teman, Al-Quran juga membahasakannya dengan saudara. Ini bisa dilihat pada QS Shad [38]: 23 saat Allah swt menceritakan dua orang sahabat yang bersengketa di depan Nabi Dawud as.
- Yang mirip
Kemiripan dan kesamaan bisa dikatakan sebagai persaudaraan. Orang yang mirip –baik fisik ataupun yang lainnya- dengan kita bisa jadi akan dianggap sebagai saudara. Makna ini bisa dibaca pada QS al-Aʻraf [7]: 38 saat Allah menggambarkan sebagian ahli neraka yang melaknat penduduk neraka lainnya karena kesamaan dan kemiripan dalam amal buruk mereka.