31.7 C
Jakarta

Rusia dan Turki Mungkin Telah Lakukan Kejahatan Perang di Suriah

Artikel Trending

AkhbarInternasionalRusia dan Turki Mungkin Telah Lakukan Kejahatan Perang di Suriah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Newyork – Para penyelidik PBB, dalam sebuah laporan menuturkan, Rusia dan Turki mungkin telah melakukan kejahatan perang di Suriah. Dalam laporan itu disebutkan bahwa Rusia membunuh warga sipil dalam serangan udara di Suriah dan pemberontak yang bersekutu dengan Turki melakukan pembunuhan dan penjarahan di daerah-daerah Kurdi.

Laporan, yang dibuat berdasarkan informasi dan data yang dikumpulkan dari dari Juli 2019 hingga Februari 2020, menemukan bahwa Rusia melakukan serangan udara di sebuah pasar di Suriah dan sebuah kamp untuk para pengungsi yang menewaskan puluhan warga sipil pada bulan Juli dan Agustus.

“Dalam kedua insiden itu, Angkatan Udara Rusia tidak mengarahkan serangan ke sasaran militer tertentu, yang merupakan kejahatan perang karena melancarkan serangan tanpa pandang bulu di wilayah sipil,” bunyi laporan tersebut, seperti dilansir Reuters pada Senin (2/3/2020).

Mereka menyalahkan Rusia atas serangan di kota Maarat al-Numan pada 22 Juli, ketika sedikitnya 43 warga sipil tewas. Dua bangunan tempat tinggal dan 25 toko hancur setelah setidaknya dua pesawat Rusia meninggalkan pangkalan udara Hmeimim dan mengelilingi daerah itu.

BACA JUGA  Menderita, Seluruh Populasi Gaza Berada di Titik Rawan Pangan Akut

Beberapa minggu kemudian, menurut laporan itu, serangan terhadap kompleks Haas untuk para pengungsi menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk delapan wanita dan enam anak-anak, dan melukai 40 lainnya.

“Berdasarkan bukti yang tersedia, termasuk kesaksian saksi, rekaman video, pencitraan data serta laporan oleh pengadu penerbangan, penyadapan komunikasi penerbangan dan laporan pengamatan peringatan dini, kami memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa pesawat Rusia berpartisipasi dalam setiap insiden yang dijelaskan di atas ,” ungkapnya.

Laporan itu menyebutkan pelanggaran oleh pemberontak yang bersekutu dengan Turki selama serangan di daerah-daerah yang dikuasai Kurdi dan mengatakan bahwa jika pemberontak bertindak di bawah kendali pasukan militer Turki, para komandan tersebut mungkin bertanggung jawab atas kejahatan perang.

Penyelidik PBB, dalam laporan itu, juga meminta Turki untuk menyelidiki apakah Turki melakukan serangan udara terhadap konvoi warga sipil dekat Ras al Ain yang menewaskan 11 orang pada Oktober lalu. Turki membantah berperan dalam serangan, yang menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dilakukan oleh pesawat udara Turki.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru