Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Dalam acara pameran buku internasional belum lama ini di Pameran Buku Al- Azhar yang ke- 53 pada akhir bulan januari kemarin, dalam acara tersebut dihadirkan berbagai literatur- literature penting yang saat ini menjadi rujukan utama ulama sedunia. Acara ini diprakarsai oleh ulama dan ilmuan senior Al- Azhar dari pusat pengembangan ilmu dan penelitian. Sebagai acara yang diharapka dapat memfasilitasi kebutuhan intelektual masyarakat dunia Islam.
Dalam segmen ini para pakar Al- Azhar telah meninjau kondisi yang sedang terjadi dalam dunia Islam di Dunia, di mana sektor lokal, regional, dan global di anggap perlakukan rekonsiliasi dan partisipasi dalam memfasilitasi akses publikasi yang menyasar pada keluarga, remaja, dan anak- anak terkait Islam yang sesungguhnya, yakni “ Islam Moderat” serta “Rahmatan Lil ‘alamin. Upaya tersebut direalisasikan dalam bentuk ikhtiar penterjemahan Naskah- naskah Ulama Al- Azhar ke dalam 13 bahasa asing, di antaranya adalah yang berjudul: Maqowwamatil Islam, Kalimatul imam littasamuh wassalam Juz 1 dan Juz 2 karya Imam Besar Dr. Shaltout, “The Theory Of War In Islam” oleh Sheikh Muhammad Abu Zahra, “Islam Between Truth And Claims” oleh Dr. Mahmoud Hamdi Zaqzouq, Dokumen- dokumen Al- Azhar, dan “ Introducing Islam” karya Sheikh Atiah saqr.
Tidak hanya itu namun dalam acara itu terdapat kontribusi dari Islamic Research Academy dalam beberapa karya yang dipajang, yakni karya ulama Al- Azhar terdahulu, karya dari Sheikh Dr. Sayyid Tanthowi, yakni “Minhajul Quran fi Binail Mujtama’”, Al Islam wal ‘alaqotil dauliyah fi silmi wal harbi” karya Dr. Mahmud Shaltout, Buhutsun fi tarjamatl qur’an karya Imam Muhammad Al- Maroghi, Al-muslimun wastirdaadu baitil muqaddas karya Imam Muhammad Al-Faham, Addiinu wal wahyi wal islam karya Imam Musthafa Ar-rozak, Al-Hurriyatu fil Islam karya Imam Muhammad Al-Khudri Husain.
Selain karya- karya monumental yang dipamerkan tersebut, dalam acara ini juga disajikan juga kitab syari’atul Qur’an min dalailil Hijaz” kitab karya Sheikh Muhammad Abu zahroh ini memiliki sanad yang sambung sampai kepada Rasulullah SAW melalui jalur Abdullah Daroz, kitab Qodhiyatussunah karya Sheikh Muhammad Mutawalli Assya’rawiy, kitab min manaadiril mashodir qonunutta’wil karya Al- Ghozali, kitab Al-mughitsu fil mawaris karya Dr. Abbas Syauman, kitab min turatsi ahlissunah hawamisu ‘alal iqtishodi fil I’timad lihujjatil islam Al- Ghozali karya Dr. Abdul Fudhail Al-Qushi, kitab mujarrodul maqolatu al- asy’ari karya Dr, Muhammad Amin Isa, kitab fadhluddu’a fi tahqiqil khoiri warof’il bala’I karya Dr. Ahmad Umar Hasyim, kitab khitobul I’tidal fi muwajahati khitobittathorruf karya Dr. Ibrahim Hadhad, kitab al khoufu min jaaikhati korona wa atsarohu fi tathbiiqot al fiqhiyyah karya Dr. Abdullah An-najar, Kitab shofkhaati musyarroqoti min dauril azhar fil afrika karya Dr. Muhammad Ali Abdul Khafidz.
Dalam Al- Azhar ini, juga menyajikan karya ilmiah yang monumental dari Cendekiawan seniornya yang berjudul di antaranya adalah “Yerussalem Antara Hak Islam dan Klaim Zionis”, “Tujuan Syariat Islam”, “mauqifussalafi minal mutasyabihat”, Shofwatu Shohikhil Bukhari, tautsiqu fil mu’amalati, “Prospek dan cara Investasi uang”, “Al Islam Diinul Insaniyyah”, “ru’yatu azhariyyah li qodhoya ashriyyah”, “tasyriul Islamiy wal fiqh al ghorbiy”, “alfiqhu wa tathowwurihi”, “Roddu Syubhatul Munkariin”, “risalatul Azhar”, “istiqro’u tarikhiy litta’liml azhariy”, “al inkhirof fi fahmissunah ‘indal jama’ah al musyaddadah”, “Azmatul ‘alimil hadist”, “risalatul azhar”, “hai’atu kibaril ulama’fi sairi a’lamihal qodamiy”, “daurul mishriyyin fi insya’il bahriyyah al islamiyyah”,
Masjid Al-Azhar tidak ketinggalan juga ikut andil publikasi sejumlah karya yang membahas tentang masalah yurispridensi dan intelektual Islam, di antaranya adalah membahas tentang keraguan terhadap shahih imam Bukhari dan tanggapan terhadapnya, kemudian ada juga yang membahas tentang meluruskan pemahaman hadist tentang kekerasan dan penistaan dalam beragama, dari sinilah terlihat kedewasaan Al- Azhar dalam rangka membimbing umat Islam dunia yakni dengan keterbukaan literasi kepada publik tentang penyimpangan-penyimpangan atas dasar legitimasi assunah ataupun kelompok ekstrimis yang mencuat dalam krisis dunia modern seperti sekarang ini.
Sementara itu dalam acara tersebut Al-Azhar senantiasa melakukan kegiatan tersebut sejak tahun 2016 dalam 13 bahasa asing selain bahasa arab antara lain dalm isu- isu penting dunia internasional seperti; pelanggaran atas rakyat Palestina, kesucian Perempuan dan ISIS, serta isu- isu menonjol lainnya seputar kerangka sosial-perempuan dalam jajaran kelompok ekstrimis, realitas jihad dalam Islam, ekstrimisme dan ciri- ciri ektremis, sejarah Islam China, Eskalasi Islamofobia di eropa, ujaran kebencian di media Internasional, wacana rasis dalam ekstrem kanan, dan upaya melawan ekstremisme dunia Islam.
Dan peran terakhir dalam acara ini diambil oleh “The Children’s Corner” atau perpustakaan anak Al- Azhar yang mempublikasikan majalah terkemuka dalam upaya mendidik anak- anak, membangun kepribadian anak, mengembangkan ide kreativitas anak yang positif, budaya cinta kepada orangtua, keluarga serta masyarakat sekitarnya, tentang cinta tanah air sebagai kehormatan miliknya, serta penyesuaian- penyesuaian konten kajian anak sesuai dengan tahapan usia dan tingkat intelektualnya disajikan begitu lengkap dalam kegiatan membaca, menggambar, mewarnai, menonton video, serial drama anak yang diprakarsai oleh organisasi Mutakhorijin Al- Azhar sedunia, serta majalah anak dengan tajuk “Cahaya Dan Gerbang Sejarah”.
Demikian lengkap apa yang disajikan dalam pameran kitab dn dokumen- dokumen Al- Azhar. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca setia Islam Rahmatan Lil ‘alamin.
Fatah Saiful Anwar, Lahir di Sleman 08 Maret 1996. Latar belakang studi S1 Pendidikan Agama Islam dan S2 Interdisciplinary Islamic Studies
