27.6 C
Jakarta
Array

Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Lawan Hoaks dengan Saling Asih Asuh

Artikel Trending

Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Lawan Hoaks dengan Saling Asih Asuh
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF
Harakatuna.com. Bandung – Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan Jawa Barat memiliki senjata ampuh untuk melawan hoaks yakni budaya Sunda yang  membentuk masyarakat tangguh, tidak mudah terpecah belah.
“Budaya Sunda ‘hade goreng ku basa’, ‘silih asih asuh’, apapun masalahnya bisa diselesaikan dengan ngobrol,” ujar Gubernur dalam Forum Silaturahim Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dengan  Ormas, LSM, Komunitas, dan Tokoh Masyarakat, di Hotel Grand Asrilia,  Bandung, Sabtu, 27 April 2019.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menyebutkan, tantangan saat ini adalah hoaks dan perang informasi. Penyebaran informasi yang menyesatkan bisa berdampak buruk pada perekonomian regional. “Kondusivitas harga mati. Harga mahal. Masyarakat harus tangguh menghadapi perang informasi,” kata Emil.
Pertemuan Forkopimda dengan elemen masyarakat  membahas situasi Jawa Barat pasca pencoblosan presiden dan legislatif.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, dan Pangdam III/ Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono. Para anggota  28 ormas, LSM, dan bermacam komunitas serta  paguyuban juga hadir.
Emil mengajak semua elemen masyarakat  menyampaikan pesan- pesan damai untuk menciptakan Jawa Barat sebagai provinsi terkondusif di Indonesia. “Jawa Barat banyak sekali peluang ekonomi dan potensi sumber daya manusia atau alamnya. Maka mari kita wujudkan Jabar Juara sama- sama, juga dengan manjaga kondusivitas,” katanya.
Sementara itu Pangdam III/ Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono menuturkan, pihak -pihak yang beda pilihan  dalam Pilpres atau Pileg sudah saatnya melakukan rekonsilisasi. “Pilihan boleh beda. Namun jangan berbeda niat dalam membangun Jawa Barat,” kata Pangdam.
Sementara Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyebutkan NKRI berpotensi jadi bangsa yang besar, baik dari sisi kekuatan, ekonomi, dan aspek lainlain. “Tahun 2023 Indonesia berpotensi jadi negara 10 besar di dunia. Syarat yang utama adalah stabilitas politik, kondusivitas, dan keamanan, itu wajib,” kata dia. (*)
Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru