Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Jakarta. 50 tahun sudah Palestina dijajah Israel. Sampai hari ini, warga Palestina masih hidup dalam cengkeraman Israel. Bahkan, pembangunan pemukiman Yahudi pun masih terus berlanjut.
Palestina masih menjadi sorotan dunia internasional sampai saat ini. Namun, terkadang tertutup oleh permasalahan lainnya seperti konflik Suriah, Yaman, Irak, dan yang terbaru adalah konflik Arab Saudi dan Qatar.
“Posisi Indonesia sudah sangat jelas. Selama Palestina belum merdeka, Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya di International Seminar 50 Years of Israeli’s Occupation on Palestinian Territories di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta, Rabu 1 November 2017.
Menurut Desra, Indonesia pun adalah satu-satunya negara yang konsisten dalam mendukung Palestina memperoleh kemerdekaannya.
“Dibanding negara-negara Arab yang lain, Indonesia adalah negara yang paling konsisten untuk memperjuangkan dan membantu kemerdekaan Palestina,” ungkap dia.
Mantan Perwakilan Tetap RI di PBB ini mengungkapkan, banyak sebab kenapa Palestina belum merdeka sampai sekarang, salah satunya perbatasan.
“Masih ada perebutan ibu kota Yerusalem, lalu ada permasalahan pemukiman, air, pengungsi dan keamanan,” ucap Desra lagi.
Dalam kurun waktu 50 tahun kependudukan ilegal oleh Israel, 600 ribu warga Israel sudah pindah ke wilayah okupasi, 100 ribu Hektar tanah milik warga Palestina dirampas oleh Israel, 50 ribu rumah dan bangunan milik warga Palestina dihancurkan dan 4,9 juta warga Palestina dibatasi geraknya oleh otoritas Israel.
Bukan hanya warga Palestina, para aktivis yang memperjuangkan hak-hak warga Palestina juga mendapatkan intimidasi dan dituduh sebagai pengkhianat oleh militer dan Pemerintah Israel.
(FJR)
