25.6 C
Jakarta

Rekrut SDM Berkualitas untuk Perbankan Syariah

Artikel Trending

KhazanahEkonomi SyariahRekrut SDM Berkualitas untuk Perbankan Syariah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Tumbuh-berkembangnya Perbankan Syariah di Indonesia, tentu saja membutuhkan SDM berkualitas yang mampu menjalankan aktivitas bisnis Perbankan Syariah. Tentu saja, mencari SDM berkualitas, ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami. Sehingga membuat institusi perbankan syariah benar-benar menyisir untuk mendapatkan SDM dengan kriteria seperti itu. Karena SDM berkualitas akan memberikan dampak signifikan terhadap  pengembangan industri perbankan syariah ke depannya.

Walaupun demikian, Perbankan Syariah harus tetap optimis bahwa dirinya sebagai perusahaan akan berhasil mendapatkan SDM berkualitas. Karena dengan mendapatkan SDM berkualitas—khususnya dari kalangan fresh-graduate, akan mampu menggenjot kinerja perusahaan, sehingga kinerja perusahaan akan meningkat. Tentu saja, meningkatnya kinerja perusahaan secara langsung akan berdampak terhadap pendapatan perusahaan. Pada akhirnya, industri perbankan syariah akan semakin berkembang di Indonesia ke depannya.

SDM Berkualitas Kunci Sukses

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas menjadi salah satu unsur terpenting untuk pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Karena SDM merupakan sumber daya yang akan mengoperasikan aktivitas Perbankan Syariah. Sehingga maju atau tidak majunya bisnis perbankan syariah, akan tergantung sejauh mana kualitas SDM yang dimilikinya. Maka dari itu, bila Perbankan Syariah di Indonesia ingin maju dan berkembang pesat, mulailah untuk merekrut SDM berkualitas.

SDM yang berkualitas akan menentukan kinerja perbankan ke  depannya. Maka dari itu, semakin baik SDM yang dimiliki oleh Perbankan Syariah, akan semakin baik kinerja yang dihasilkan. Pun sebaliknya, semakin rendah kualitas SDM yang dimiliki oleh industri perbankan syariah, akan semakin buruk kinerja perusahaan. Dengan demikian, industri perbankan syariah harus mulai serius membenahi sektor SDM yang dimiliki—baik saat ini yang telah berstatus karyawan ataupun yang hendak direkrut.

Pendapat tersebut, sejalan dengan pandangan Edy Sutrisno (2017: 2) yang berpandangan bahwa SDM pada dasarnya adalah suatu sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh suatu organisasi. Sebab, SDM adalah sumber daya yang berperan aktif terhadap jalannya suatu organisasi, serta proses pengambilan keputusan. Sementara, pengambilan keputusan yang terbaik, dihasilkan oleh SDM yang memiliki kinerja dan kemampuan untuk menganalisis suatu masalah dalam lingkup kerja dan jabatannya.

Apa yang diungkap oleh Edy Sutrisno, bila dikaitkan dengan aktivitas Perbankan Syariah, maka seluruh keputusan bisnis perbankan akan diputuskan oleh SDM sebagai pengendali aktivitas bisnis perusahaan. Sehingga SDM memiliki peran signifikan dalam memberikan keputusan. Bila keputusan diambil oleh SDM yang tak memiliki kemampuan, tentu hasilnya akan ngasal. Sebaliknya, bila keputusan perusahaan diambil oleh SDM berkualitas yang memiliki kemampuan di bidangnya, maka keputusan yang diambil akan berdampak signifikan terhadap pengembangan perusahaan ke depannya.

Untuk mendapatkan SDM berkualitas, selain melakukan pengembangan terhadap SDM yang telah lama bergabung, salah satunya dapat diperoleh melalui proses rekrutmen untuk SDM Baru. Dimana, rekrumen SDM yang dilakukan untuk mengganti SDM lama yang telah pensiun ataupun SDM yang mengundurkan diri. Atau bahkan, penambahan disebabkan adanya peningkatan aktivitas bisnis perusahaan, sehingga mengharuskan perusahaan menambah SDM baru. Maka, penambahan SDM baru harus tetap mengedepankan kualitas. Artinya, perusahaan harus menyaring SDM berkualitas yang akan direkrut menjadi karyawan di industri Perbankan Syariah. Dengan menambah SDM baru yang berkualitas, setidaknya akan berdampak terhadap peningkatan kualitas Perbankan Syariah.

Menurut Syaiful Sagala (2017: 19), SDM dapat dikategorikan berkualitas jika memiliki skill, kompetensi, pengetahuan, kapabelitas, kesehatan yang baik, mentalitas yang baik, dan kesejahteraan yang cukup baik pula. Sementara Edy Sutrisno (2017: 1) menyebutkan SDM berkualitas merupakan SDM pembelajar, yaitu pribadi-pribadi yang mau belajar dan bekerja keras dengan penuh semangat, sehingga potensi insaninya berkembang maksimal. Oleh karena itu, SDM yang diperlukan pada saat ini adalah SDM yang sanggup menguasai teknologi dengan cepat, adaptif, dan responsif terhadap perubahan-perubahan tekonologi.

Dengan demikian, bila bisnis perbankan syariah ingin maju dan berkembang pesat, maka harus menyeleksi calon-calon SDM yang akan bergabung bersama perusahaan. Sehingga perusahaan mampu menyaring SDM mana yang pantas untuk direktur menjadi karyawan. Edy Sutrisno (2017: 2) menambahkan bahwa pembentukan SDM yang andal dan berkualitas dalam organisasi dimulai sejak proses seleksi sampai yang bersangkutan dapat menjalankan tugas sesuai dengan tugas masing-masing tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan tersebut.

Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia, tidak salah jika dijadikan tempat yang tepat bagi perusahaan bila ingin mencari bibit-bibit SDM berkualitas—khususnya fresh-graduate. Karena di Perguruan Tinggi, mahasiswa yang akan diluluskan menjadi sarjana, biasanya telah melewati tahapan demi tahapan pengembangan diri berpola—baik dilakukan melalui kelas formal yang diselenggarakan oleh Program Studi, non-formal yang diselenggarakan oleh organisasi intra ataupun ekstra kampus, ataupun in-formal yang diselenggarakan di luar kampus.

Sanusi Hamid (2014: 1) berpandangan bahwa salah satu insitutusi yang paling bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas SDM adalah Perguruan Tinggi. Dengan demikian, Perguruan Tinggi mutlak melakukan penyesuaian terhadap perkembangan lingkungan yang sangat dinamis. Maka dari itu, untuk mencari SDM berkualitas sesuai tuntutan zaman, Perguruan Tinggi tempatnya. Sehingga institusi perbankan syariah bisa menyeleksi SDM yang telah dihasilkan oleh Peruguruan Tinggi sesuai kriteria pekerjaan yang akan diberikan kepada SDM yang bersangkutan.

Dengan mendatangi Perguruan Tinggi, maka menjadi cara yang paling tepat bagi Perbankan Syariah jika ingin mencari SDM berkualitas untuk direkrut menjadi bagian dari aktivitas bisnis perusahaan. Tentu saja, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencari SDM berkualitas di Perguruan Tinggi, salah satunya ialah dengan bekerjasama. Dimana, Perusahaan harus mulai melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk mendapatkan SDM berkualitas secara berkesinambungan, khususnya fresh-graduate berkualitas yang baru saja lulus, agar tidak terjaring oleh perusahaan lain.

Kerjasama yang dilakukan, bisa dengan cara membuka open recruitment di Perguruan Tinggi yang bersangkutan setiap tahun, sehingga bisa menyeleksi secara langsung seluruh fresh-graduate yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi. Meminta Perguruan Tinggi untuk merekomendasikan fresh-graduate secara berkala untuk Perbankan Syariah yang telah bekerjasama, kemudian fresh-graduate yang bersangkutan diundang untuk melakukan tes wawancara di kantor secara langsung. Tentunya, masih banyak kerjasama yang bisa dibangun antara Perbankan Syariah dengan Perguruan Tinggi, dalam rangka mencari SDM berkualitas di Perguruan Tinggi.

Intinya, industri perbankan syariah harus mulai menggandeng Perguruan Tinggi bila ingin mendapatkan SDM baru yang berkualitas. Dimana, SDM baru yang berkualitas akan menjadi salah satu pendongkrak kinerja Perbankan Syariah kedepannya. Sehingga output untuk menghasilkan net profit (laba bersih) bisa tercapai. Tentu saja, karena Perbankan Syariah adalah bisnis yang menggunakan hukum Islam, maka bisnis yang dijalankan tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah. Sehingga, dengan memasukkan SDM berkualitas. Paling tidak, Perbankan Syariah akan mendapatkan falah—yaitu keuntungan di dunia berupa net profit yang tinggi, dan juga kebahagiaan di akhirat kelak karena telah menjalankan aktivitas bisnis yang dihalalkan.

Tawarkan Kompensasi yang Layak

Efisiensi terkadang menjadi salah satu jargon yang dikedepankan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Karena dengan melakukan efisiensi, perusahaan telah menghemat beberapa rupiah biaya yang harus dikeluarkan dari aktivitas bisnisnya. Hanya saja, perusahaan harus bijak dalam menerapkan efisiensi. Bila tidak bijak, akan menjadi bomerang bagi perusahaan itu sendiri. Dimana, niat awal efisiensi agar mendapatkan net profit yang tinggi, malah sebaliknya berakibat pada menurunnya pendapatan perusahaan itu sendiri, disebabkan kinerjanya yang menurun.

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya oleh penulis, perusahaan harus mulai berlaku bijak dalam mengimplementasikan efisiensi. Salah satunya, dalam hal pemberian kompensasi terhadap SDM-nya—khususnya SDM baru yang berkualitas dari kalangan fresh-graduate. Karena, bila kompensasi yang ditawarkan kecil dan lebih-lebih di bawah harga standar, tentu saja perusahaan tidak akan mendapatkan SDM berkualitas sesuai keinginan sampai kapanpun.

Bila perusahaan tetap bersikukuh menawarkan kompensasi rendah, sampai kapanpun perusahaan tak akan mendapatkan fresh-graduate yang berkualitas seperti yang telah penulis ungkap sebelumnya. Karena itu, fresh-graduate yang berkualitas tak akan mau bergabung dengan perusahaan yang hanya memberikan kompensasi standar. Lebih-lebih di bawah harga pasar tenaga kerja yang berlaku di daerah tersebut. Maka dari itu, bila Perbankan Syariah serius ingin mencari SDM berkualitas dari kalangan fresh-graduate, tawarkan kompensasi yang menarik baginya.

Nyoto (2019: 12) berargumentasi bahwa keterbatasan SDM sebagai akibat ketidakseimbangan pertumbuhan angka SDM terhadap pasar tenaga kerja berkualitas, menyebabkan muncul beberapa persaingan dalam mendapatkan tenaga kerja profesional. Perusahaan selayaknya tidak takut mengeluarkan sejumlah biaya untuk mendapatkan tenaga kerja profesional guna memenuhi tuntutan organisasi.

Hal tersebut sangat logis, karena biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan otoritatif di bidang keahlian yang diambil oleh seorang fresh-graduate—baik kala menimba ilmu di Perguruan Tinggi ataupun di luar Perguruan Tinggi, mengeluarkan biaya yang cukup besar. Sehingga tak salah bila seorang fresh-graduate berkualitas, akan mencari perusahaan yang berani memberikan kompensasi besar untuk tenaga yang akan diberikan terhadap perusahaan tersebut.

Amiruddin Idris (2016: 105) memberikan logika yang sangat sederhana. Menurutnya, konsep penanaman modal dalam bentuk SDM bermakna bahwa manusia berinvestasi pada dirinya sendiri dalam bentuk pendidikan, pelatihan, atau kegiatan lain yang meningkatkan perolehan mereka di masa datang dan menambah pendapatan sepanjang hidupnya.

Artinya, fresh-graduate yang berkualitas tidak akan masuk ke perusahaan dengan kompensasi yang rendah. Karena mereka telah berinvestasi melalui pendidikan yang telah diambilnya. Tentu saja, ekspektasi yang mereka harapkan ialah mendapatkan kompensasi yang tinggi. Sehingga konsep pendidikan sebagai sebuah investasi terhadap diri sendiri, paling tidak akan cepat balik modal bila mendapatkan kompensasi yang tinggi dari perusahaan tempatnya bekerja.

Maka dari itu, logika seperti ini harus dipahami oleh industri perbankan syariah, bila ingin menjaring SDM berkualitas dari kalangan fresh graduate. Sehingga mereka mau bergabung menjadi bagian dari aktivitas bisnis yang dijalankan di Perbankan Syariah. Tentu saja, dengan kompensasi yang menggiurkan, akan membuat mereka memiliki tingkat loyalitas yang tinggi ke perusahaan. Sehingga mereka akan mencurahkan segala tenaga, pemikiran, dan bahkan waktu demi pengembangan perusahaan di masa yang akan datang.

Oleh: Hamli Syaifullah

Pengajar di Program Studi Manajemen Perbankan Syariah FAI-UMJ dan Mahasiswa Doktor Pengkajian Islam, Konsentrasi Perbankan dan Keuangan Syariah, SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru