26.1 C
Jakarta

Rekonstruksi Pemikiran Kaum Milenial untuk Kemajuan Indonesia

Artikel Trending

KhazanahOpiniRekonstruksi Pemikiran Kaum Milenial untuk Kemajuan Indonesia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Kaum milenial hari ini yang berusia 18-30 tahun harus berpikir kembali bagaimana jadinya Indonesia 22 tahun ke depan dan kembali membangun kesadaran terhadap masa depan negara untuk menjadikan Indonesia negara maju.

Menjadikan Indonesia negara maju adalah mimpi para leluhur hingga kaum berpikir hari ini. Para cendekiawan memprediksi 2045 adalah tahun di mana Indonesia akan memiliki generasi emas yang kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara maju, ditambah adanya bonus demografi. Pertanyaannya bagaimana menjadi generasi emas dan menjadikan Indonesia maju?

Arah berpikir kaum milenial hari ini perlu untuk direkonstruksi. Jika kita hanya berpikir rekonstruksi itu hanya berkaitan dengan agama dan hukum, maka sebenarnya ada yang seharusnya dibangun dan disusun kembali yaitu cara berpikir kaum milenial. Hal ini perlu dilakukan. Jika tidak, cara berpikir itu seharusnya berdampak jangka panjang yang tidak habis hanya untuk satu keturunan akan tetapi berpikir untuk dinikmati sampai 7 turunan dan lebih.

Melihat realitas di lapangan, di mana kebanyakan aktivitas kaum mileneal melampiaskan ide dan pikirannya kepada sesuatu yang jangka pendek. Seperti bagaimana menjadi seorang pemain game yang proplayer, bermain game pada dasarnya bagus untuk melenyapkan pemikiran yang ruwet. Akan tetapi yang terjadi, kebanyakan kaum milenial over dalam menggunakannya, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk membuat pola berpikir yang terstruktur dan kemudian sulit untuk bisa membuat mereka peka akan isu sosial dan dampak sosial ekonomi jangka panjang.

Bermain sosial media berlebihan, membeli kebutuhan sekunder atau tersier yang nilainya terus turun dari tahun ke tahun, dan aktivitas-aktivitas yang tidak bersifat jangka panjang lainnya. Cara berpikir tersebut sudah seharusnya kita ubah dan menyusun kembali sebagaimana mestinya peran utama kaum milenial yang menjadi seorang generasi penerus bangsa dan penopang tiang keberlangsungan masa depan Indonesia.

Untuk membangun generasi milenial yang akan menjadi penopang bangsa di masa yang akan datang, perlu melakukan rekonstruksi pemikiran kepada kaum milenial, yang sudah selayaknya memperbaiki diri untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Untuk memulai rekonstruksi hal dasar yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.

Mempelajari Agama

Agama dapat menunjukkan arah dalam kehidupan manusia. Sebab, seiring waktu dunia akan mengalami perubahan. Perubahan itu bisa memengaruhi nilai-nilai kehidupan, baik itu sebagian atau keseluruhan. Dan agama juga akan menuntun ke arah nilai-nilai kebaikan. Tanpa mempelajari agama, kehidupan tidak memiliki cahaya serta arah dan tujuan. Dengan nilai agama, kesuksesan akan bernilai di dunia dan akhirat dan tidak hanya berdampak personal akan tetapi lebih ke arah komunal.

BACA JUGA  Cara Nalar Kritis-Humanis Pemuda Menangkal Terorisme

Mempelajari Keterampilan Praktis

Keterampilan praktis akan sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan praktis akan sangat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat dengan cepat mempelajari keterampilan ini dari dunia maya dan menerapkannya di dunia nyata. Hampir semua yang berhubungan dengan skill, kita bisa mendapatkan ilmu dari internet, YouTube dan Google.

Dengan menggunakan informasi dari media sosial untuk mempelajari keterampilan praktis sehari-hari akan sangat bermanfaat bagi kita. Bahkan hal-hal seperti bisa membuat makanan, membuat robot, menciptakan alat pertanian atau bahkan lebih dari itu. Dengan itu semua seseorang bisa meraih mimpinya atau bisa membantu banyak masyarakat dengan kreativitas yang dihasilkan dari media sosial.

Mempelajari IT

Dengan IT, dunia terus berkembang tanpa batas bahkan tak terkendali. Masa depan dunia adalah masa depan IT. Tanpa adanya IT, dunia akan binasa. Menguasai IT berarti menguasai dunia. Bahkan saat ini, dunia masih sangat bergantung pada IT. Hampir semua bidang kehidupan sudah menggunakan IT. Semua lini masyarakat harus paham dengan IT, jangan sampai ketinggalan atau lengah apalagi tidak paham dengan IT.

Belajar Menulis

Ilmu akan tersampaikan melalui tulisan yang baik. Menulis buku, menulis artikel atau yang lainnya merupakan keterampilan yang sangat berguna di masa yang akan datang. Menulis adalah salah satu bentuk mengekspresikan pikiran dan jiwa kita. Menulis adalah tentang melestarikan makna baik yang ada di sekitar kita atau jauh di luar sana.

Pengetahuan akan diteruskan melalui kata-kata atau buku. Tulisan inspirasi, umpamanya, memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan. Tulisan akan mengglobal, dapat dibaca oleh semua orang, dan pada akhirnya menghasilkan kekuatan untuk perubahan.

Mempelajari Bahasa Asing Atau Bahasa Internasional

Bahasa merupakan alat komunikasi pertama yang paling efektif untuk menghadapi dunia di masa yang akan datang. Dengan kemampuan mempelajari bahasa, manusia satu dan manusia lainnya dapat berkomuniksi dan memahami makna dari setiap orang yang berinteraksi. Apalagi saat ini masyarakat dunia dimudahkan dengan adanya internet yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat dengan mudah dan cepat.

Untuk memperluas interaksi perlu menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris, Arab, Mandarin dan bahasabahasa dari berbagai penjuru dunia lainnya. Dengan bahasa kita bisa mengetahui banyak hal, seperti pengetahuan, informasi dan banyak hal lainnya, yang tentu akan membawa Indonesia menuju generasi emas pada masanya.

Dengan lima cara di atas, kaum milenial akan mampu mengimplementasikan mimpi para leluhur bangsa Indoensia dan mimpi kita hari ini untuk membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih maju. Segeralah direkonstruksi, sebelum jadi sarang radikalisme, ekstremisme, maupun terorisme.

Adi Wijaya
Adi Wijaya
Mahasiswa Magister UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru