27.8 C
Jakarta

Radikalisme dan Isu Ideologi Masih Warnai Dunia Politik ke Depan

Artikel Trending

AkhbarDaerahRadikalisme dan Isu Ideologi Masih Warnai Dunia Politik ke Depan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Palembang Diskusi milenial  dengan tema Milenial  Melek Radikalisme, Selasa (28/12) di OKI Bendo  Cafee, Palembang

Dengan  nara sumber Dosen  Ilmu Politik  Internasional Fisip Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Zulfikri Suleman , Ketua DPW PKB Sumatera Selatan (Sumsel)Ramlan Holdan, Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Sumsel Isabella Sip Msi.

Turut hadir diantaranya  Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH Mkn, Budayawan Sumsel Vebri Al Lintani, seniman Sumsel Beby  Johan Saimima,  R.M.Rasyid Tohir,S.H, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir.

Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan menilai radikalisme, isu idiologi  masih  mewarnai  dunia politik kedepan.

“Persoalannya , persoalan idiologi, kedepan isu ini menjadi center kedepan,” katanya.

Untuk itu menurutnya perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai radikalisme ini , betapa radikalisme ini akan menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pemahaman terhadap radikalisme itu sangat penting sekali, jangan sampai terjadi kelompok radikal semakin besar karena akan meruntuhkan nilai-nilai kebangsaan kita  termasuk nilai-nilai demokrasi kita hancur oleh raddikalisme ini,” katanya.

Dia melihat konsep deradikalisasi ini sudah jalan dari BNPT  tapi tidak cukup oleh BNPT , karena kelompok radikal ini menurutnya lebih canggih lagi untuk melakukan radikalisasi ini, karena tujuan mereka belum tercapai.

BACA JUGA  Nilai Kebangsaan Tidak Dapat Dipisahkan dengan Nilai Keagamaan

“Dan tujuan itu intinya adalah politik ,  mereka harus kuasai dulu pemimpin negara itu dan misi mereka bisa berjalan secara bertahap,” katanya.

Untuk mencegah itu, dia melihat setiap partai politik berasaskan Pancasila dan personalnya kalau d PKB harus memahami wawasan kebangsaan.

Dosen  Ilmu Politik  Internasional Fisip Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Zulfikri Suleman  menilai perlu terus dilakukan penekanan dan mengantisipasi peningkatan potensi radikalisme di Indonesia .

Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Sumsel Isabella Sip Msi mengatakan , berupaya melakukan berbagai program yang dapat mencegah masyarakat berpikir melakukan sesuatu yang bersifat teror atau ancaman yang menimbulkan rasa takut serta gangguan kamtibmas.

Sedangkan untuk melakukan program tersebut, selain menjalankan kegiatan yang telah disusun tim BNPT dan FKPT, pihaknya melakukan koordinasi atau bersinergi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan lembaga atau institusi lainnya.

Dia menjelaskan, penangkalan radikalisme dan terorisme membutuhkan dukungan dari semua pihak, untuk itu perlu dilakukan koordinasi peningkatan sinergi.

Dengan sinergi itu, diharapkan dapat dilakukan pendekatan kepada masyarakat secara bersama-sama, agar mereka tidak terpengaruh dan mengembangkan paham tersebut.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru