28.4 C
Jakarta
Array

Radikalisme, Bahaya Laten yang Harus Diwaspadai

Artikel Trending

Radikalisme, Bahaya Laten yang Harus Diwaspadai
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jepara-Paham radikalisme ataupun terorisme merupakan bahaya laten yang harus diwaspadai karena paham tersebut merupakan paham intoleran di kalangan masyarakat. “Masyarakat harus tetap waspada, jangan sampai lengah karena sewaktu waktu bisa muncul, ujar Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kiai Mashudi.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Seminar Lintas Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat “Menangkal Penyebaran Paham Radikalisme di Wilayah Jepara” yang berlangsung di Gedung Sosrokartono Pemda Jepara, Jum’at (28/6) siang.

Dijelaskan, pada 21 Mei 2019 terdapat narapidana terorisme (napiter) bernama Rofik asal Desa Mayong Lor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara yang telah bebas dari Lapas Kelas IIA Sragen. “Perlu pengawasan dan pendampingan sebaik-baiknya untuk kembali ke jalan yang benar, supaya tidak muncul masalah baru,” jelasnya.

Di samping itu, bulan Ramadhan lalu terjadi penangkapan terduga terorisme oleh Densus 88 yakni salah satu murid Pesantren Al-Muttaqin Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara.

Berdasar dua hal tersebut, menurut Dosen UIN Walisongo itu seiring berjalannya waktu tidak menutup kemungkinan perilaku yang mengarah paham radikal dan terorisme akan sering bermunculan. “Merupakan tugas kita bersama untuk membantu tugas TNI dan Polri dalam menangkal penyebaran paham radikalisme dan terorisme terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau,” paparnya.

Ditambahkan, agar wilayah Kabupaten Jepara tidak dijadikan sarang teroris. Karena itu lanjut Ketua FKUB Jepara itu, peran pemuda di antaranya harus waspada terhadap eksistensi dirinya, berjiwa optimis, perkuat aqidah, rapatkan barisan, dan tidak mudah terprovokasi.

Selain Ketua MUI Jepara, hadir juga sebagai narasumber Dandim 0719/ Jepara Letkol CZI Fahrudi Hidayat, Kapolres Jepara AKBP Arif Budiman, dan Kepala Bakesbangpol Jepara Dwi Riyanto.

Kegiatan diikuti sekitar 100 peserta yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat. Di antaranya tokoh lintas agama, NU, Muhammadiyah, Syiah, LDII, MTA, Ansor, Banser, Kokam, PMII, Pemuda Pancasila, KNPI, LTMNU dan santri pesantren.

Sementara itu, Plt Bupati Jepara, H Dian Kristiandi yang diwakili Asisten II Setda Jepara, Mulyaji mengungkapkan bahwa kegiatan bisa dijadikan wahana silaturahim bertemunya tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk menangkal paham radikalisme di Jepara.

Dikemukakan, isu intoleransi yang terjadi saat ini dapat memecah belah hubungan di masyarakat. “Ironi, paham radikal sudah masuk di kampus. Hal itu karena lemahnya pemahaman agamanya. Sebab itu, saya berharap generasi muda dapat meningkatkan kerohanian serta mengisi ruang-ruang potensi SDM yang bermanfaat,” ujarnya.

Di akhir sambutannya mewakili Plt Bupati Jepara, tokoh agama yang hadir dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat dalam rangka menangkal penyebaran paham radikalisme dengan menggaungkan toleransi beragama tanpa memandang ras, suku, dan budaya serta meningkatkan kebersamaan yang harus digali dan dirawat untuk menciptakan kondusifitas di Jepara.

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru