Harakatuna.com Yaounde. Hampir 60 pria yang mengaku ditangkap grup ekstremis Boko Haram dan dipaksa bertempur untuk mereka di Nigeria telah menyerahkan diri ke otoritas Kamerun.
Setelah menghabiskan dua tahun di jajaran Boko Haram, puluhan pria itu melarikan diri bersama keluarga dan menyerahkan diri ke Kamerun. Mereka mengaku sudah tidak mau lagi mengangkat senjata.
Total sekitar 400 orang dari Kamerun — 58 pria, 86 wanita dan 244 anak-anak — mengaku telah ditawan Boko Haram selama terjadinya serangkaian serangan di masa lalu. Setelah ditangkap, mereka semua dibawa ke Nigeria dan dipaksa ikut bertempur.
Mereka semua menyerah di sebuah desa Kamerun yang berbatasan dengan Nigeria. Kelompok warga yang ada di desa itu kemudian menyerahkan mereka semua ke pemerintah.
Ousmane Kouila, kepala dari grup di desa tersebut, mengaku melihat puluhan orang saat sedang berpatroli. “Mereka mengaku melarikan diri (dari Boko Haram) dan menyerah,” ujar dia, seperti dikutip AFP, Jumat 13 Oktober 2017.
Pemberontakan Boko Haram dimulai pada 2009 dan telah menewaskan sedikitnya 20 ribu orang. Pemberontakan juga memaksa lebih dari 2,6 juta orang melarikan diri dari rumah mereka.
Kekerasan Boko Haram sebagian besar terfokus di Nigeria. Namun grup tersebut juga sering melancarkan serangan di Kamerun, Chad dan Niger.
(WIL)