30.1 C
Jakarta

Puasa Syawal Enam Hari, Niat dan Tatacaranya

Artikel Trending

Asas-asas IslamIbadahPuasa Syawal Enam Hari, Niat dan Tatacaranya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Bulan Syawal memang dikategorikan bulan yang cukup istimewa. Hal ini karena dalam bulan ini, umat Islam diseluruh dunia merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh melaksanakan puasa Ramadhan. Dan salah satu ibadah yang sangat mulia untuk dilakukan di bulan Syawal adalah puasa Syawal enam hari. Puasa ini dianjurkan berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi

من صام رمضان ثم أتبعه ستا من الشوال كان كصيام الدهر

{Man shoma ramadhona tsumma atba’ahu sittan minal syawal kana kasiyamid dahri}

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan lalu diikuti puasa syawal enam hari, maka dia seperti puasa setahun penuh”. [HR Muslim].

Adapun hukum melaksanakan puasa Syawal enam hari setelah lebaran adalah sunah muakad atau sunah yang sangat dianjurkan.

Niat Puasa Syawal Enam Hari dan Tatacaranya

Agar berpuasa Syawal enam hari setelah lebaran ini bisa sempurna dan lebih utama maka hendaknya untuk mengetahui niat dan tatacaranya. Berikut niat puasa syawal enam hari setelah lebaran

نويت صوم غاد عن ستة من الشوال سنة لله تعالى

{Nawaitu souma ghodin ‘an sittatin minas syawal sunnatan lilahhi ta’ala}

 Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari dari puasa syawal enam hari sunah karena Allah SWT”.

BACA JUGA  Ingin Dicintai Allah, Bacalah Surat Al-Ikhlas Di Akhir Rakaat Shalat

Adapun untuk tatacara melaksanakan puasa ini sama seperti puasa lainnya. Yaitu dengan melaksanakan sahur, niat, menahan dari segala yang membatalkan dan berbuka puasa setalah waktuya tiba.

Mengenai waktu pelaksanaannya yaitu bisa dilaksanakan mulai tangal dua sampai berakhirnya bulan Syawal. Sedangkan untuk tanggal satu diharamkan untuk berpuasa. Jadi bisa puasa ini bisa dimulai tanggal dua sampai akhir bulan..

Para ulama sendiri berbeda pendapat apakah puasa ini harus langsung berturut-turut dari tanggal dua sampai tanggal tujuh atau boleh terpisah. Menurut Imam Abdullah Al-Mubarok baiknya puasa ini dilakukan di awal bulan, jika tidak dilakukan secara berturut-turut tidaklah mengapa.

Dalam pandangan Syafi’iyah puasa ini lebih utama dilakukan di awal bulan dan berturut turut. Jika tidak berturut-turut tidaklah mengapa dan masih mendapatkan keutamaan. Dalam pandangan Hanabilah berturut-turut atau tidak dalam melaksanakan puasa ini sama saja. Yang satu tidak lebih utama dari yang lainnya.

Dengan demikian puasa enam hari di bulan syawal ini boleh dilaksanakan berturut-turut dari mulai tanggal dua sampai tanggal tujuh. Ataupun bisa dilaksanakan kapan saja selama masih di bulan Syawal.

 

 

 

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru