31.1 C
Jakarta

Politik Khilafah Untuk Siapa?

Artikel Trending

Milenial IslamPolitik Khilafah Untuk Siapa?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com Sosialisasi Pemilu dan tahapan kampanye baru terjadwal 28 November 2023. Tetapi suhu politik sudah cukup memanas. Banyak yang tidak suka dengan saling kritik, caci maki dan lain-lain. Semuanya sama-sama memperebutkan kedudukan dan kekuasaan.

Para kontestan saling membangun citra. Mereka juga menggencarkan narasi tentang visi misinya dengan berbagai cara. Bahkan ada pula yang memainkan politik SARA, dengan embel-embel paling religios dan paling taat beragama.

Namun itu tidak seberapa. Masih ada yang lebih ngeri lagi dalam konstelasi politik ini. Ada pihak-pihak yang tidak suka dengan adanya pemilu. Ini bukan menyangkut kandidatnya, melainkan kepada aturan, sistem dan negara itu sendiri. Mereka mengemas ketidaksukaan ini dengan bumbu-bumbu agama.

Demi Apa?

Demi melangsungkan visi-misinya, mereka mencari celah seakan-akan mengomentari bahwa politik ini dan itu curang dan lain-lain. Mereka cermat menghitung dan tidak mau dianggap sebagai pihak oposan. Konon, momen ini dipilih karena dianggap menjadi pemecah kesunyian yang terjadi selama ini.

Mereka juga melakukan berbagai atraksi dan manuver. Mereka biasa melebih-lebihkan apa yang terjadi di Indonesia. Misalnya, mereka mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang terbelakang. Rakyatnya begitu sengsara, banyak pengangguran, kriminalitas merajalela, harga kebutuhan pokok makin tidak terjangkau, dan ulamanya dimusuhi. Pokoknya banyak banget klaim dan opini yang mereka terbangkan.

Setelah mereka mengatakan demikian, berbagai mantra indah dibacakan oleh aktivis khilafah ini. Solusi dan mimpi kesejahteraan ditebar dengan berbagai cara, salah satunya dengan bumbu agama. Keinginan mereka, supaya rakyat lupa akan Indonesia dan hanya mengingat janji manis khilafah. Padahal sesungguhnya, rakyat berada dalam kondisi dan posisi dimanfaatkan.

Benci Demokrasi Pancasila

Sebenarnya, realitas seperti itu tidaklah baru di dalam aktivitas mereka sebagai aktivis khilafah. Mereka tidak suka terhadap paradigma atau sistem demokrasi-Pancasila. Namun mereka memanfaatkan sistem tersebut untuk meraup keuntungan, yang bahkan melulu soal materi dan kenikmatan duniawi, tidak ada urusan dengan nilai-nilai akhirat, termasuk halal haram.

BACA JUGA  Rajab, Bulan Penuh Pahala untuk Memerangi Khilafahisme

Politik mereka hanya melulu bicara soal khilafah. Sementara itu, khilafah hanyalah dijadikan alibi dan syarat akan kepentingan duniawi. Khilafah hanya dijadikan sebagai kendaraan memburu rante keuntungan dan fulus yang maha besar. Di depan layar, mereka seakan-akan adalah kelompok manusia yang bisa menolong dan memberi solusi taktis. Khilafah dijualbelikan atas dasar duit oposan.

Lalu, di mana umat Islam bagi mereka? Umat Islam sekadar identitas dan simbol belaka. Maka tak khayal, bila kita sering menemukan bahwa aktivis khilafah memang kerap berbicara kepentingan umat Islam, tetapi realitasnya semua hanya berujung pada ikhtiar melanggengkan kepentingan dirinya sendiri, serta kelompok pendukung proyek khilafah.

Berharap kebaikan pada aktivis khilafah yang model begini? Saya kira hanya membuang energi dan lamunan saja. Tiada jaminan yang pasti selain janji-janji manis aktivis khilafah yang berbunyi nyaring selama ini.

Justru yang tampak di depan kita hari ini, mereka hanya mengkhianati umat Islam sendiri. Karena itu, yang terlihat justru keburukan yang ada pada aktivitas aktivis khilafah ini. Jadi salah besar jika dengan khilafah kesejahteraan dan keadilan benar-benar terwujud dalam kenyataan. Mereka tidak seperti yang diomongkan (bekerja sama mengukuhkan ketaatan, dengan mekanisme muhasabah dan amar makruf nahi mungkar), tapi justru berkhianat atas nama cuan.

Jadi sudah saatnya umat Islam tidak terpengaruh oleh gombalan para aktivis khilafah. Mereka nyata-nyata tidak mewujudkan ketaatan hakiki, apalagi menjamin kemuliaan sejati. Bulshit?

Agus Wedi
Agus Wedi
Peminat Kajian Sosial dan Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru