Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Ngawi – Demi mencegah radikalisme di kalangan masyarakat, Polres Ngawi melakukan blusukan ke tempat ibadah. Selain blusukan ke tempat ibadah, juga dilakukan baksos religi.
“Saatnya bangkit dari pandemi COVID-19. Kita tidak ingin atau jangan sampai benih-benih radikalisme dan intoleransi tumbuh di Ngawi. Kita sengaja blusukan sambil melakukan bakti sosial,” ujar Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (23/6/2022).
Dalam blusukan bakti sosial religi ini, kata Winaya, tidak hanya mendatangi tempat ibadah satu agama saja. Namun secara bergilir merata bertahap ke tempat ibadah 5 agama.
“Kita merata ke tempat ibadah eus agama baik Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha semua kita datangi. Kita sosialisasi kepada para pengurus tempat ibadah untuk menjaga solidaritas dan nilai-nilai toleransi yang diamanahkan oleh Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,” kata Winaya.
Sementara Pimpinan Ponpes Mamba’ul Hisan, Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, KH Ahmad Ikwani mengaku bangga atas pendekatan Polisi dalam mencegah masuknya radikalisme.
“Pesantren merupakan bagian dari masyarakat, dimana anak didik merupakan calon generasi masa depan dan mereka juga perlu disupport seperti yang dilaksanakan hari ini,” tutur Kiai Ahmad Ikwani.
Adapun kegiatan bakti sosial oleh Polres Ngawi di antaranya membersihkan lingkungan rumah ibadah, ramah tamah serta pemberian bantuan sarana prasarana. Seperti alat Ibadah, material bangunan dan alat kebersihan serta paket bahan makanan.
Baksos religi ini merupakan rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-76 Bhayangkara yang puncak perayaannya jatuh pada 1 Juli 2022 mendatang.
