Harakatuna.com. Amsterdam – Ratusan demonstran pro-Palestina pada Rabu (13/11) berkumpul di Alun-alun Dam di pusat Kota Amsterdam untuk menggelar aksi unjuk rasa meskipun terdapat larangan pemerintah kota terhadap aksi seperti itu. Sejumlah besar polisi hadir dan memerintahkan massa untuk pindah ke sebuah taman di Amsterdam barat di mana mereka diberi izin berdemonstrasi.
Protes di Amsterdam berlangsung pada hari yang sama ketika parlemen Belanda di Den Haag melakukan perdebatan terkait aksi kekerasan ketika berlangsung pertandingan sepak bola antara Ajax dan klub asal Israel Maccabi Tel Aviv.
Fans dari kedua kesebelasan tersebut terlibat dalam kekacauan yang terjadi; sejumlah pendukung Maccabi menyerang sebuah taksi dan meneriakkan slogan-slogan anti-Arab sementara kelompok lain melakukan serangan “lari dan kabur” terhadap orang-orang yang mereka duga adalah Yahudi, demikian penjelasan Wali Kota Amsterdam Femke Halsema.
Setelah pertandingan, sebagian dari kelompok pendukung Maccabi bersenjatakan tongkat berkeliaran dan “menghancurkan properti,” demikian menurut laporan sebanyak 12 halaman yang diterbitkan pihak berwenang Amsterdam. Pihaknya juga memberi keterangan terkait adanya sejumlah perusahaan kecil yang terlibat. “Perusuh, dalam jumlah kecil, yang berjalan kaki, mengendarai skuter atau mobil, yang secara cepat menyerang pendukung Maccabi sebelum menghilang,” kata laporan itu.