Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Jakarta. Masyarakat di himbau untuk mewaspadai gerakan kader-kader HTI (hizbut tahrir indonesia) meski ormasnya telah di bubarkan oleh pemerintah lewat Perppu Nomor 2 Tahun 2017 yang telah disahkan menjadi undang-undang oleh DPR beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Wasekjend Bidang Agama Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Faikar Romdhani dalam acara diskusi dengan judul Islam dan Peradaban Khilafah Perlukah ? yang berlangsung di Handayani Prima Matraman. Rabu (24/01/2018), kemarin.
“Kita harus menjaga, memproteksi serta memberikan imun, jangan sampai kemudian pascapembubaran ini orang orang HTI berdiaspora masuk ke dalam sendi sendi masyarakat secara langsung dan menyusup,” kata Faikar.
Dia juga menyatakan PB PMII selalu siap menjadi garda terdepan dan mengajak masyarakat akan pentingnya mempertahankan ideologi Pancasila.
“Kita selalu masuk ke masjid dan kampus kampus untuk menyuarakan tentang pentingnya merawat Pancasila, Kader-kader PMII juga harus menjadi garda depan menghadapai ide-ide dan gagasan organisasi apapun yang ingin mengganti pancasila” tutupnya.
sebagai informasi, agenda bidang agam PB PMII tersebut, di hadiri beberapa narasumber yakni Mukti Ali, Haris Abu Ulya, Ahmad Baso, serta diModerator rofil khoirudin.
Selain itu, turut hadir ketua Mabinda PMI DKI Jakarta, Sekjedn PB PMII Sabolah Al Kalmby, Bendahara Umum M. Risal, beberapa pengurus PB PMII serta puluhan kader PMII. (AM)
